Saksi: Tidak ada koordinasi pelaksanaan LHA Budi Gunawan pada 2010

Merdeka.com - Salah seorang saksi fakta yang turut dihadirkan oleh tim kuasa hukum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam sidang praperadilan Budi Gunawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (13/2), adalah mantan Kepala Satgas Koordinasi dan Supervisi KPK, Anhar Darwis.

Anhar ditanyai mengenai koordinasi antara KPK dan Polri, terkait dengan laporan hasil analisis (LHA) Budi Gunawan yang dikeluarkan oleh PPATK pada 2010 silam.

"Soal LHA 2010, sepanjang yang saya ingat, tidak ada koordinasi terhadap pelaksanaan LHA itu," kata Anhar menjawab pertanyaan yang diajukan Chatarina Mulia Girsang, salah seorang dari tim kuasa hukum KPK, di Pengadilan Negeri Jaksel, Jumat (13/2).

Maqdir Ismail selaku salah seorang kuasa hukum dari kubu Budi Gunawan juga menanyakan hal serupa kepada Anhar. Pria yang tidak lagi bekerja di KPK sejak Januari 2014 itu pun menjawab hal yang sama, yakni tidak mengetahui.

"Tidak pernah. Itu karena saya tidak pernah tahu ada penyidikan (Budi Gunawan) ini," kata Anhar menjawab pertanyaan Maqdir.

Maqdir kemudian melanjutkan pertanyaannya tentang pernah atau tidaknya Anhar melakukan koordinasi dan supervisi dengan kejaksaan atau Polri, terkait dugaan tindak pidana pejabat kedua lembaga tersebut.

"Tidak pernah," jawab Anhar singkat.

Anhar menjelaskan, ada sebuah nota kesepahaman antara KPK, Polri dan kejaksaan, di mana salah satu klausul di dalamnya adalah soal kewenangan penyelidikan dan penyidikan. Namun, Anhar mengaku tidak mengetahui siapa yang berwenang memutuskan hal tersebut.

"Itu untuk menghindari tumpang tindihnya penyelidikan dan penyidikan. Karena selama ini di daerah, kejadiannya itu Polisi menyelidiki, Jaksa juga, makanya disepakati klausul itu," lanjut Anhar.