Salah Paham, Prajurit TNI Baku Hantam dengan 2 Anggota Polri di Nias
Merdeka.com - Video perkelahian antara personel TNI dengan dua anggota kepolisian di Nias, Sumut, viral di media sosial. Kodam I Bukit Barisan dan Polda Sumut menyatakan peristiwa itu dipicu kesalahpahaman dan pihak yang bertikai sudah berdamai.
Berdasarkan informasi dihimpun, peristiwa itu terjadi di Jalan Diponegoro, Kelurahan Ilir, Kecamatan Gunungsitoli, Kabupaten Nias, Sumatera Utara, Selasa (5/3) sekitar pukul 13.10 WIB. Baku pukul itu melibatkan Prajurit Dua (Prada) AK, personel Batalyon Infanteri (Yonif )123/Rajawali dengan Bripda BW serta Bripda MAS, dua anggota Satuan Sabhara Polres Nias. Perkelahian berhenti setelah dilerai warga.
Polda Sumut dan Kodam I/Bukit Barisan membenarkan personel kedua institusi terlibat kejadian itu. "Hanya selisih paham biasa. Maklumlah masih muda," kata Kapendam I/Bukit Barisan Kolonel Inf Roy Hansen J Sinaga.
-
Bagaimana polisi mengatasi kedua pria yang ribut? Demi mengembalikan kesadaran para pelaku, polisi pun melakukan tindakan. Keduanya diguyur air kolam yang berlokasi di kantor setempat.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
Dia menyatakan pihak-pihak yang bertikai sudah berdamai. Hal itu dibenarkan Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja.
"Jadi sudah didamaikan oleh masing-masing satuan. Kapolres dan Dandim sudah memediasi mereka. Jadi sudah clear dan tidak ada masalah," jelas Tatan.
Roy dan Tatan berharap tidak ada lagi pertikaian serupa antara personel kedua institusi. Semua masalah harus diselesaikan dengan kepala dingin.
"Sesuai instruksi Panglima dan Kapolri, TNI dan Polri harus membangun sinergisitas dan soliditas di lapangan," pungkas Roy.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota TNI ini terlihat mengendarai motor dengan seorang wanita tanpa menggunakan helm.
Baca SelengkapnyaKejadian itu dipicu karena salah paham antara prajurit TNI dengan personel Polri.
Baca SelengkapnyaBentrokan antara anggota Brimob Polri dan prajurit TNI Angkatan Laut (AL) di Pelabuhan Sorong, Papua Barat, telah diredam.
Baca Selengkapnya"Komandan wilayah Polda Papua Barat dan TNI telah bertemu untuk komunikasi dan menyelesaikan persoalan tersebut dengan baik,"
Baca SelengkapnyaAkibat bentrokan tersebut, setidaknya lima orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaBentrokan Brimob dengan TNI AL diredam melalui proses mediasi para pimpinan Polri dan TNI
Baca SelengkapnyaBegini penjelasan Jenderal TNI usai insiden pengeroyokan prajurit TNI AL oleh Brimob.
Baca SelengkapnyaMabes Polri angkat suara terkait insiden pengeroyokan yang dilakukan sejumlah anggota Brimob terhadap seorang anggota TNI di Sumut.
Baca SelengkapnyaBentrok antar TNI-Brimob menyebabkan sejumlah fasilitas rusak
Baca SelengkapnyaLima prajurit TNI terluka akibat bentrok yang terjadi di ruang tunggu keberangkatan pelabuhan Kota Sorong
Baca SelengkapnyaJohnny berharap ke depan insiden seperti itu tidak terjadi lagi.
Baca SelengkapnyaAnggota Kodim 1621/TTS berinisial JT dan anggota Sat Lantas Polres TTS berinisial H terlibat salah paham.
Baca Selengkapnya