Saling sindir Ahok-Agus-Anies makin panas di luar arena debat
Merdeka.com - Saling sindir di acara debat kedua para Cagub-Cawagub DKI, rupanya belum usai.
Pasangan Calon Nomor 1 Agus Yudhoyono-Sylviana Murni, Nomor 2 Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan nomor 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno, kembali saling sindir di luar arena debat.
1. Ahok ngotot Kemendikbud era Anies peringkat buncit
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
-
Siapa yang kalah saat Anies melawan Ahok? Pertama, saat Pilkada DKI Jakarta 2017 ketika Anies Baswedan mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
-
Kenapa Anies optimis Cak Imin bisa menang debat? Pasalnya, dia menyebut Cak Imin punya pengalaman mengurusi perekonomian.
-
Apa yang dilakukan Anies-Cak Imin sebelum ke KPU? Anies-Cak Imin menumpang mobil jeep Land Rover berwarna putih berpelat nomor (nopol) B 8165 JH meninggalkan kantor DPP Nasdem pada pukul 08.25 WIB.
-
Apa yang dilakukan Anies dan Cak Imin? Baru-baru ini, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengumumkan deklarasi sebagai pasangan Capres dan Cawapres 2024.
Ahok menyindir Kemendikbud di era Anies adalah urutan ke-22 dari 22 kementerian alias paling buncit. Anies membela diri. Menurutnya itu dulu peringkat Kemendikbud sebelum dia pimpin. Saat kepemimpinannya, Kemendikbud menempati urutan kesembilan dari 22 kementerian.
Namun Ahok tetap bersikeras data yang dimilikinya saat debat valid. Dia menyebut memang saat itu Kemendikbud ada di urutan buncit.
"Bener. Itu ada datanya kok. Survei tahun 2015," kata Ahok, Minggu (29/1).
Saat Anies Baswedan jadi menteri? "Iya, tahun 2015!" tegas Ahok.
2. Ahok jawab jempol ke bawah Sylviana
Sylviana Murni mengacungkan jempol ke bawah saat Ahok menyebutnya tak paham UU Keuangan. Ahok pun menjawab soal ini.
"Saya kira dia mau jempol ke bawah atau apa terserah. Warga yang putusin," katanya di Jalan Talang, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (29/1).
Ahok menegaskan semua yang disampaikan adalah data dan fakta. Termasuk mengenai adanya PNS DKI yang merasa senior dan tidak ingin mempelajari perubahan dalam Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Yang penting yang saya sampaikan kenyataan. Waktu saya masuk ke pemerintah enggak semua PNS yang senior mau belajar lagi. Setelah pasca reformasi, kita enggak bisa mengklaim 30 tahun jadi PNS. Kan ada aturan baru kok. Dulu bukan berbasis kinerja," tutupnya.
3. Anies mau pulangkan Ahok
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan mengajak warga untuk sama-sama menyelamatkan Jakarta dari kepemimpinan Pemprov DKI saat ini. Apalagi, kata Anies, saat ini nilai rapor kinerja Pemprov DKI Jakarta merah.
"Kalau rapornya merah diluluskan apa enggak? Enggak usah ikut lagi. Tapi kalau maksa mau ikut, ya terpaksa kita hentikan," katanya di Inn Sofyan Hotel, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1).
Dia mengatakan dia dan cawagub, Sandiaga Uno, tak ingin menantang pasangan calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok- Djarot Saiful Hidayat. Dia hanya ingin menghentikan petahana.
"Dengan rapor merah itu kita ganti saja. Jadi beliau (petahana) kita siapkan untuk kembali ke kampung halaman, dan Jakarta dibebaskan dari kotak-kotak," tutup Anies.
4. Agus sindir pemimpin yang curigai dan takut-takuti warga
Agus mengaku prihatin melihat begitu besarnya kesenjangan ekonomi yang terjadi di Jakarta. "Seharusnya dengan APBD yang begitu besar, warganya harus makmur. Tapi berkah apa yang dirasakan umat terutama rakyat kecil? Kesenjangan ekonomi cukup lebar. Jakarta tak bisa dikatakan sejahtera jika umat tidak sejahtera," katanya.
Untuk mensejahterakan warga Jakarta, Agus berjanji akan memberikan bantuan langsung tunai kepada warga kurang mampu, masing-masing Rp 5 juta.
Agus juga berjanji akan memberikan bantuan dana bergulir sebesar Rp 50 juta untuk satu unit usaha. Dengan cara ini, dia ingin mengurangi jumlah pengangguran yang ada di Jakarta.
"Kami juga ingin memberdayakan komunitas atau masyarakat. Selama ini warga Jakarta merasa tak diberdayakan. Mereka malah merasa dicurigai oleh pemimpinnya. Ini tak boleh terjadi lagi. Warga harus diberdayakan dan dihargai, bukan ditakut-takuti," kata Agus.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menyatakan kubu KIM plus yang mengusung Ridwan Kamil akan malu jika kalah melawan kotak kosong.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator merilis hasil survei terkait Pilkada Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya