Saling Tikam karena Jual Beli Rumah, Kades dan Kadus di Lumajang Sepakat Damai
Merdeka.com - Duel yang diwarnai saling tikam antara kepala desa (kades) dan kepala dusun (kadus) di Kecamatan, Jatiroto, Lumajang berujung damai. Keduanya sepakat mengakhiri pertikaian dan menghentikan proses hukum yang sempat berjalan.
Perdamaian antara Kades Sukosari Iskak Aminuddin dengan bawahannya, Kadus Wawan berlangsung di Mapolres Lumajang, Senin (7/2). Mereka menjalani dimediasi kepolisian. Acara itu juga turut hadir perwakilan kantor kecamatan dan koramil setempat.
"Benar, tadi pagi sudah sepakat berdamai. Saling berangkulan di Mapolsek Jatiroto, dengan disaksikan beberapa pihak. Alhamdulillah,” tutur Kapolsek Jatiroto AKP Rudi Isyanto saat dikonfirmasi, Senin (7/2).
-
Bagaimana bentrokan itu berakhir? Kondisi tersebut bisa diurai setelah beberapa jam kemudian.
-
Kenapa desa dibebaskan pajaknya? Alasan pemberian sima merujuk pada kata-kata 'ilang dening Guntur' yang berarti sebuah desa yang hilang atau hancur karena terkena letusan gunung.
-
Apa yang dilakukan Kades di Cirebon untuk satukan warga? Kades bernama Abdul Nasir ini menginginkan masyarakat agar tetap bersatu setelah masa pemilihan kepala desa. Setelah pemilihan selesai digelar, ia lantas merangkul masyarakat setempat untuk bersilaturahmi dengan cara memancing bersama.
-
Bagaimana majelis hakim menyelesaikan keributan? 'Kalo memang nanti tidak tertib setelah saya tegur ini siapapun yang akan menimbulkan kekacauan, keributan akan kita keluarkan dari ruang sidang ya tolong ya apalagi ini dua saksi jadi tidak terlalu lama waktunya,' ujar majelis hakim.
-
Bagaimana Desa Tegal Harum juara lomba? Desa Tegal Harum Kota Denpasar juga sukses menjadi Juara I pada Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Regional Tahun 2023 setelah melalui berbagai tahapan seleksi dan penilaian.
-
Siapa yang menang dalam pertandingan tinju tersebut? Dalam pertandingan ini, Uus akhirnya berhasil menjadi pemenang.
Pertikaian antara dua pria paruh baya yang bertetangga itu terjadi pada 28 Januari 2022. Saat itu, kondisi keduanya sama-sama bersimbah darah. "Tadi terlihat sudah pulih 100 persen. Sudah bisa berjalan seperti biasa," lanjut Rudi.
Sadari Kesalahan
Seusai duel, kondisi sang Kadus yang paling parah, yakni mengalami luka robek di bagian perut. Sementara itu, kondisi kades mengalami luka sabetan pada lengan.
"Tadi sudah ngobrol seperti biasa. Mereka berdua sudah saling menyadari kesalahan masing-masing. Mereka sama-sama berjanji tidak akan mengulangi kesalahan lagi dan menjaga kerukunan. Apalagi mereka sebagai tokoh masyarakat,” papar Rudi.
Saat awal konflik dua pejabat desa itu mencuat, tidak ada yang tahu motif pastinya. Saat itu keduanya sama-sama terluka dan segera dilarikan ke rumah sakit.
Bukan Sekadar karena Meludah
Sejumlah saksi mata yang tidak berani melerai menyebutkan, cekcok dimulai ketika sang kades adu mulut dan kemudian meludahi kepala dusun.
Namun dalam perkembangan selanjutnya, ternyata konflik tersebut dipicu bukan sekadar masalah meludah. Namun, pertikaian dipicu jual beli rumah.
"Dari informasi yang kami selidiki, Kades itu membeli rumah ke Pak Kadus. Sudah dibayar lunas, tetapi Pak Kadus tidak segera meninggalkan rumah tersebut, masih ditempati, sehingga terjadi cekcok," jelas Rudi.
Konflik berujung duel karena dua belah pihak bersikeras dan merasa benar. "Namun sekarang, Pak Kadus sudah bersedia keluar dari rumah tersebut. Memang seharusnya menjaga perdamaian sebagai panutan masyarakat," pungkas Rudi.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain dua Kepala Desa, 14 warga lainnya juga ditetapkan polisi sebagai tersangka dalam penyerangan warga Desa Ilepati ke Desa Bugalima itu.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita Jenderal Dudung usai mengisi ceramah langsung dikenali warga saat atasi bentrok.
Baca SelengkapnyaAparat keamanan gabungan TNI-Polri amankan proses pembayaran denda adat di Kabupaten Puncak Jaya.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM menjadi mediator sengketa antara warga Kampung Bayam dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo (Jakpro) terkait pembangunan JIS.
Baca SelengkapnyaKapolda menegaskan kerusuhan tersebut merupakan masalah komunikasi antara dua organisasi massa tersebut tidak ada kaitan dengan dua parpol.
Baca SelengkapnyaBaik Sintong maupun Sulaiman, keduanya tampak sumringah usai bersalaman.
Baca SelengkapnyaBupati Rokan Hilir Afrizal Sintong dan Wakil Bupati Sulaiman cekcok hingga saling dorong dalam acara resmi. Keributan keduanya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaProses tersebut dilakukan pihaknya setelah menerima laporan resmi dari pelapor.
Baca Selengkapnyajenazah disemayamkan di rumah duka keluarga masing-masing di SP 1 dan SP 2 Mimika.
Baca SelengkapnyaMasalah ini selesai usa mediasi dua belah pihak. Antara kedua ormas sepakat tidak melakukan aktivitas apapun di lahan tersebut sampai adanya putusan pengadilan.
Baca SelengkapnyaKericuhan bermula saat penduukng kedua paslon yakni Dedy-Dayat nomor urut 1 dan Jumiwa-Maidani nomor 2, saling dorong dan melakukan lempar batu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu menyebabkan satu orang tewas. Penyebab pasti bentrokan tersebut masih terus diselidiki,
Baca Selengkapnya