Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Samarinda Berpotensi Tenggelam 20 Tahun Lagi

Samarinda Berpotensi Tenggelam 20 Tahun Lagi Banjir di Samarinda. ©2019 Merdeka.com/Saud Rosadi

Merdeka.com - Masa tanggap darurat bencana banjir di Samarinda diperpanjang sepekan lagi, hingga 21 Juni 2019. Pemerintah pusat dipastikan membantu membenahi bendung Benanga dan pengerukan daerah aliran Sungai Karang Mumus (SKM). Sebab jika tidak, kota Samarinda bisa tenggelam 20 tahun lagi.

Sekda Kota Samarinda, Sugeng Chaeruddin menuturkan, banjir ini siklus 20 tahunan. Dalam catatan merdeka.com, menilik ke belakang, banjir besar pernah melumpuhkan sebagian wilayah kota Samarinda pada 1998 akibat jebolnya bendung Benanga. Tahun 2008 dan 2009, ribuan rumah di Samarinda juga kembali terendam banjir.

Seiring waktu, begitu banyak bukaan lahan di hulu bendung Benanga. Baik untuk permukiman, perumahan, hingga aktivitas tambang batubara, yang kian memberi sesak Bendung Benanga hingga sebabkan pendangkalan.

"Banjir saat ini, siklus 20 tahunan. Karena dalam catatan BMKG, curah hujan tertinggi 70 milimeter," kata Sekda Kota Samarinda Sugeng Chaeruddin, dalam penjelasan dia di posko induk penanganan banjir Samarinda, Jumat (14/6).

Dalam paparannya, Sugeng tidak menyebutkan luasan bukaan lahan di hulu dan sekitar bendung Benanga. "Sungai hanya mampu menampung siklus 10 tahunan. Kalau tidak diubah (ditangani dan diperbaiki), kita akan tenggelam 20 tahun kedepan," ujar Sugeng.

Kajian Pemkot, terjadi penyusutan luasan Bendung Benanga. "Dari 130 hektare, sekarang tersisa 24 hektare untuk dioperasionalkan. Selebihnya, menjadi delta. Demikian juga, terjadi penyempitan sungai (karang mumus)," ungkap Sugeng.

Tim kementerian PUPR sejak Kamis (13/6) kemarin, berada di Samarinda, dan meninjau DAS SKM dan Bendung Benanga. Mereka memastikan memberikan alokasi dana untuk penanganan Bendung Benanga dan normalisasi SKM.

"Tidak kalah penting juga, akses menuju ke bandara di Jalan DI Panjaitan, yang memang terjadi persoalan drainase di waktu hujan deras. Saat ini, penanganan utama adalah kesehatan korban banjir, karena sudah mulai banyak laporan diare dan gatal-gatal," ucap Sugeng.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tanah di Kota Semarang Turun 7-13 Cm per Tahun, Ini Penyebabnya
Tanah di Kota Semarang Turun 7-13 Cm per Tahun, Ini Penyebabnya

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mencatat penurunan muka tanah atau land subsidence di pesisir Kota Semarang berkisar 7-13 cm per tahun.

Baca Selengkapnya
Aneh Tapi Nyata Banjir Tanpa Hujan di Pemukiman Transmigrasi Kalimantan Utara
Aneh Tapi Nyata Banjir Tanpa Hujan di Pemukiman Transmigrasi Kalimantan Utara

Puluhan lahan pertanian transmigrasi di Kalimantan Utara terendam banjir akibat pasang air laut.

Baca Selengkapnya
Pemprov Jakarta Tangani Kebocoran Tanggul Pantai Mulai 2025
Pemprov Jakarta Tangani Kebocoran Tanggul Pantai Mulai 2025

Ika memastikan pihaknya bergerak cepat melakukan penanganan sementara terhadap sejumlah titik tanggul yang bocor di kawasan pesisir Jakarta.

Baca Selengkapnya
Mengingat Kembali Jebolnya Tanggul Peninggalan Belanda Situ Gintung 15 Tahun Lalu, Telan Korban 100 Orang
Mengingat Kembali Jebolnya Tanggul Peninggalan Belanda Situ Gintung 15 Tahun Lalu, Telan Korban 100 Orang

Tanggul peninggalan Belanda ini jebol mengejutkan warga karena berlangsung pukul 04:00 WIB dini hari.

Baca Selengkapnya
Menengok Kondisi Kota Lama Semarang Terendam Banjir Imbas Limpasan Air Sungai
Menengok Kondisi Kota Lama Semarang Terendam Banjir Imbas Limpasan Air Sungai

Curah hujan yang tinggi menyebabkan debitnya yang masuk ke badan sungai menjadi lebih besar hingga akhirnya meluap.

Baca Selengkapnya
Viral Sampah Tutupi Sungai Citarum Layaknya Daratan
Viral Sampah Tutupi Sungai Citarum Layaknya Daratan

Aliran Sungai Citarum yang berada di Jembatan Babakan Sapan (BBS) Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, kembali menjadi sorotan. Sungai itu viral tertutup sampah.

Baca Selengkapnya
Dulunya Berjarak 1 Km dari Pantai, Desa di Pekalongan ini Kini Sudah Tenggelam oleh Air Laut
Dulunya Berjarak 1 Km dari Pantai, Desa di Pekalongan ini Kini Sudah Tenggelam oleh Air Laut

Air laut yang terus meninggi diduga merupakan dampak dari pembangunan.

Baca Selengkapnya
Menguak Teori Soal Keberadaan Selat Muria Purba, Akankah Muncul Kembali?
Menguak Teori Soal Keberadaan Selat Muria Purba, Akankah Muncul Kembali?

Teori Selat Muria muncul akhir-akhir ini setelah banjir besar yang melanda wilayah Kabupaten Demak, Kudus, hingga Grobogan.

Baca Selengkapnya
Banjir Semarang, Wali Kota Minta Optimalkan Rumah Pompa
Banjir Semarang, Wali Kota Minta Optimalkan Rumah Pompa

Pemerintah Kota Semarang terus berupaya untuk menanggulangi bencana tersebut.

Baca Selengkapnya
Menilik Desa Sekar Gumiwang yang Berada di Tengah Waduk Gajah Mungkur, Sempat Muncul saat Musim Kemarau
Menilik Desa Sekar Gumiwang yang Berada di Tengah Waduk Gajah Mungkur, Sempat Muncul saat Musim Kemarau

Di musim kemarau tahun 2023 lalu, desa tersebut kembali muncul ke permukaan.

Baca Selengkapnya
Potret Bendungan Peninggalan Belanda di Lebak, Kondisinya Memprihatinkan Padahal Dibutuhkan Warga
Potret Bendungan Peninggalan Belanda di Lebak, Kondisinya Memprihatinkan Padahal Dibutuhkan Warga

Petani berharap bendungan ini segera diperbaiki karena menjadi satu-satunya media pengairan bagi ratusan hektare sawah di tiga desa.

Baca Selengkapnya