Samarinda Berselimut Asap, BMKG Berdalih Alat Rusak Tidak Bisa Pantau Kualitas Udara
Merdeka.com - Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur, Samarinda, hampir sepekan ini mulai berselimut kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), yang diperkirakan berasal dari kabupaten lain di Kaltim. Kendati demikian, kabut asap belum mengganggu jarak pandang.
BMKG Stasiun Meterologi Samarinda melansir, sejak Jumat pagi, terdeteksi 187 titik panas (hotspot). Paling banyak, berada di Kabupaten Kutai Barat dan Mahakam Ulu.
"Secara visual kabut asap mulai ada. Dari posisi kantor di sini, terlihat kabut tipis. Kalau kita lihat dari kawasan Samarinda Seberang, kabut asap tipis agak tebal. Tapi belum ganggu jarak pandang," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Temindung Sutrisno ditemui merdeka.com, Jumat (6/9).
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Apa dampak kabut asap ke paru-paru? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa efek kabut asap dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit paru-paru, seperti infeksi saluran pernapasan dan emfisema.
-
Apa dampak kabut asap bagi kesehatan? Partikel dan gas polutan yang terhirup telah lama dihubungkan dengan dampak negatif pada kesehatan serta berbagai penyakit dan gangguan. Paparan yang berlangsung dalam waktu singkat dapat memperburuk kondisi akut, seperti asma dan infeksi pernapasan lainnya, serta mengganggu fungsi paru-paru.
-
Bagaimana kabut asap ganggu mata? Hal ini karena adanya debu dan zat iritatif yang terkandung di dalam kabut asap. Oleh karena itu, sediakan obat tetes mata dan pastikan menggunakan kacamata saat beraktivitas di luar rumah, terutama saat sedang menghadaoi kabut asap.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Kendati demikian, dari pantauan BMKG, memang di Kaltim secara umum masih terjadi hujan. "Hujan sangat ringan tidak merata. Spot-spot hujan lokal," ujar Sutrisno.
"Dari 187 hotspot pagi tadi, titik warna merah dari citra satelit berada pada tingkat kepercayaan di atas 80 persen, itu adalah sangat positif titik api Karhutla," tambah Sutrisno.
"Sore ini di Kalimantan Timur angin bertiup dari tenggara sampai selatan. Kalau angin dari arah barat daya, bisa menambah kepekatan asap di Kaltim. Karena kita ketahui, kabut asap terkonsentrasi di Kalbar dan Kalteng," jelasnya lagi.
Meski demikian, untuk di Samarinda, disayangkan BMKG belum bisa memantau kualitas udara yang mulai berselimut kabut asap. "Alat Particulate Meter (PM) 10 yang kita punya rusak, karena terendam banjir bulan Juni 2019 kemarin. Jadi, kita tidak bisa tahu kualitas udara," ungkap Sutrisno.
Musim kemarau di Kalimantan Timur, menurut Sutrisno, diperkirakan berlangsung hingga akhir Oktober 2019, dan musim hujan mulai dasarian III Oktober 2019 sampai dasarian I November 2019.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaTotal sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.
Baca SelengkapnyaAsap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.
Baca SelengkapnyaTeknologi modifikasi cuaca (TMC) di Sumatera Selatan yang dilakukan sejak 8 Agustus 2023 berjalan tak optimal.
Baca SelengkapnyaSejumlah kabupaten/kota di Provinsi Jambi diselimuti kabut asap, termasuk di Wilayah Kota Jambi, akibat dari karhutla pada Senin (4/9).
Baca SelengkapnyaSaat ini kondisi langit di Pekanbaru yang awalnya disebut tidak sehat, kini sudah biru dan status udara dinyatakan sehat.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba jarak pandang berkurang diduga akibat pengaruh angin yang membawa asap di sekitar bandara.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaSebaran kabut asap akibat karhutla ini membuat kualitas udara di Palembang memburuk dan lebih parah dari polusi di Jakarta.
Baca Selengkapnya