Sambangi Ponpes, Satgas Nusantara sosialisasi anti berita hoaks agar Pemilu damai
Merdeka.com - Kasatgas Nusantara Irjen Gatot Edi Pramono menyambangi Pondok Pesantren As-Syafiiyah Pondok Gede, Bekasi. Kedatangannya guna mensosialisasikan anti berita hoaks dalam rangka mewujudkan pemilu dan pilpres aman, damai dan sejuk.
"Ini kegiatan Satgas Nusantara, kita datang ke sini, dalam rangka mewujudkan Indonesia yang damai. Apalagi sekarang akan menuju tahun politik, banyak berita hoaks," ujar Gatot di lokasi, Kamis (8/11/2018).
Menurut Gatot, kedatangannya di Pesantren As-Syafiiyah sangat efektif untuk mensosialisasikan anti berita hoaks. Apalagi, santri di pesantren tersebut kurang lebih berjumlah 3 ribu orang.
-
Dimana negara dengan pengguna internet terbanyak? Berikut daftar negara dengan pengguna internet terbanyak di dunia.
-
Apa laporan yang dirilis tentang internet? We Are Social pada Januari 2024 lalu telah merilis laporan terbarunya tentang adopsi internet di dunia. Laporan yang bertajuk Digital 2024 Global Overview Report itu salah satunya memotret kondisi negara-negara yang masih warganya belum terkoneksi internet.
-
Informasi apa yang disebarluaskan? Diseminasi adalah proses penyebaran informasi, temuan, atau inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola agar dapat dimanfaatkan oleh kelompok target atau individu.
-
Bagaimana orang mengakses berita? Di Inggris, hampir tiga perempat orang (73%) mengatakan mereka mendapatkan berita secara daring, dibandingkan dengan 50% untuk TV dan hanya 14% untuk media cetak.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
"Bayangkan kalau mereka menyampaikan pesan damai kepada keluarganya, tetangganya, saudaranya, untuk tidak cepat menerima berita yang ada, ini kan sudah meminimalisir. Karena kalau berita hoaks kita biarkan, ini bisa memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa," kata dia.
Menurut Gatot, siapa saja bisa menjadi alat untuk menyebarkan berita bohong. Tidak hanya remaja, tetapi juga mereka yang sudah dewasa.
Apalagi berdasarkan data yang diterima, sebanyak 170 juta jiwa di Tanah Air memiliki telepon genggam. Sebanyak 130 juta jiwa terhubung dengan internet. Penyebaran berita hoaks sangat mudah.
Gatot menyarankan, sebelum menyebarkan berita yang diterima melalui sosial media, ada baiknya dibaca secara keseluruhan. Setelah itu baru dipahami apakah berita tersebut berasal dari sumber terpercaya atau hanya dari oknum yang ingin memecah belah bangsa.
"Demokrasi biarlah dia berjalan, kita memilih siapa pemimpin bangsa kita, masyarakat tetap harus menjaga keberagaman. Jangan kita terpecah belah karena berita hoaks dan sebagainya," kata dia.
Menurut Gatot, kepolisian tak akan segan memberikan hukuman kepada siapa saja yang menyebarkan berita bohong.
"Sanksi kan sudah ada hukumnya, oleh karena itu, Satgas Nusantara ini kan dibentuk ingin menciptakan pelaksaan pemilu dengan damai dan sejuk. Kita akan bergerak bersama secara masif," tandasnya.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber : Liputan6.com
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.
Baca SelengkapnyaPenyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaMengajak masyarakat khususnya para pemilih pemula untuk tidak mudah percaya dengan informasi hoaks
Baca SelengkapnyaYouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaHoaks masih menjadi ancaman nyata jelang pemilu. Masyarakat pun masih banyak yang "terjangkit" hoaks.
Baca SelengkapnyaSeptiaji mengatakan acara ini mengumpulkan lembaga penyelenggara pemilu, pemerintah, pakar, rekan media, hingga masyarakat sipil guna mencari solusi
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaPersonel gabungan ini bergerak menyusuri jalan setapak menuju permukiman
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca Selengkapnya