Sambangi Warga, Gibran Kembalikan Uang Hasil Pungli Lurah
Merdeka.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka turun langsung untuk mengembalikan uang hasil pungutan liar berkedok zakat yang dilakukan Linmas dengan surat pengantar yang ditandatangani Lurah Gajahan, Pasar Kliwon.
Usai mengecek ke kantor Kelurahan Gajahan, Minggu (2/5) siang, Gibran bersama Camat Pasar Kliwon dan rombongan langsung menuju ke pertokoan di Jalan Dr Radjiman, barat Pasar Klewer. Ia didampingi sejumlah staf, sambil meminta maaf, mengembalikan uang yang dipungut dari para pemilik toko tersebut.
“Yang bisa mengeluarkan surat edaran itu cuma Baznas. Kelurahan tidak mempunyai kewenangan,” katanya saat menyerahkan uang sembari memberikan penjelasan kepada seorang ibu pemilik toko pakaian.
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
-
Dimana pengecekan dilakukan? Pengecekan tersebut dilakukan di SPBU simpang PT Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida dan agen elpiji, PT Tendano.
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Dimana penggeledahan dilakukan? 'Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero),' kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Dimana razia dilakukan? Petugas Satpol PP menggerebek sejumlah kamar kos yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
Gibran mengatakan, ada 145 toko yang menjadi sasaran pungli berkedok zakat, dengan total uang masuk sebesar Rp 11,5 juta. Apapun alasannya, lanjut dia, tidak diperbolehkan memungut uang dengan dalih zakat maupun THR (tunjangan hari raya). Terhadap Lurah Gajahan tersebut, Gibran akan membebastugaskan.
“Kita itu membiasakan sesuatu yang sudah benar, jangan membenarkan sesuatu yang sudah biasa. Tradisi pungli kok dibiarkan, kan nggak bisa. Harus dipotong, nggak boleh seperti itu,” jelasnya.
Dia mengaku akan mengecek ke kelurahan lainnya, apakah kondisi yang sama juga terjadi. Gibran yakin jika satu daerah sudah terbongkar, maka daerah lainnya akan terdeteksi juga.
“Kita itu pelayan publik, harusnya tidak seperti ini. Dalam suratnya itu zakat, sedekah, itu haknya Baznas. Itu sudah menyalahi aturan. Lurah ikut tandatangan, itu makin salah,” ujarnya.
Kepada warga maupun pata pengusaha, Gibran meminta agar tidak segan-segan untuk menolak jika ada pungutan serupa.
“Jangan takut untuk menolak. Meskipun ada tanda tangan lurah, tanda tangan siapa,” pungkas dia.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tanggapan Heru soal Blusukan Gibran Keluar Masuk Kampung Jakarta
Baca SelengkapnyaGibran mengaku sudah meminta izin kepada Pj Gubernur DKI Jakarta sebelum blusukan.
Baca SelengkapnyaHeru bilang, Gibran melakukan observasi soal permasalahan di Jakarta yang sekiranya bisa dibantu penyelesaiannya oleh pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaGibran Rakabuming Raka yang dikenal dekat dengan Miftah, buka suara
Baca SelengkapnyaBawaslu mengaku memiliki sejumlah temuan baru, setelah mendapat keterangan dari berbagai pihak.
Baca SelengkapnyaKehadiran Gibran di warakas, Jakarta Utara, mendapat sambutan antusias dari warga sekitar.
Baca SelengkapnyaRaja Juli menduga jangan-jangan ada pihak tertentu melakukan intervensi terhadap Bawaslu.
Baca Selengkapnya