Sambil joy sailing, Panglima TNI minta media berperan tepis hoaks
Merdeka.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, media memiliki peran penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Apalagi menjelang perhelatan pesta demokrasi Pilpres 2019.
Pernyataan itu diungkapkan Hadi dalam gelaran Joy Sailing dari atas KRI dr Soeharso -990 yang berlayar dari Mako Kolinlamil ke Perairan Teluk Jakarta, Senin (23/7).
Hadi menambahkan, media harus mampu menepis hoaks. Sebab hoaks bisa menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Oleh karena itu, TNI dan media diharapkan bisa bersinergi untuk menjaga keutuhan bangsa.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kenapa Dokter Terawan jadi sasaran hoaks? Nama mantan Menteri Kesehatan Dokter Terawan Agus Putranto kerap kali menjadi sasaran berita bohong atau hoaks.
"Tentunya bisa menepis berita hoaks yang terjadi. Dalam satu aspek, berita hoaks bisa merusak pikiran kita semua. TNI dan media harus jadi kekuatan untuk mengelola pemerintahan dengan baik," kata Panglima Hadi di lokasi, Senin (23/7).
Hadi pun mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi. Begitu juga, kata Hadi, bila masyarakat atau awak media memiliki informasi soal perilaku anggota TNI yang menyimpang. Apalagi ikut-ikutan memprovokasi atau memproduksi hoaks.
"Dan TNI juga tidak alergi apabila dikritik terkait prajurit yang ada di wilayah. Ada banyak sekali yang sudah kita terima tentang informasi tadi terkait perilaku di lapangan dan langsung kita respons," ujar Hadi.
Terima Kasih Pilkada Aman
Dari atas kapal, Panglima juga menggelar halal bihalal dengan puluhan pemimpin redaksi media nasional dalam rangka peringatan HUT TNI ke 73. Menurut Hadi, saat ini sinergitas antara TNI dan media harus terus dijaga.
"Oleh karena itu acara halal bihalal TNI dengan pimred sangat strategis karena media mampu mengelola informasi yang tepat, aktual tentang TNI dan keadaan masyarakat," imbuh Panglima Hadi.
Hadi pun mengucapkan terima kasih kepada Polri yang mampu bersinergi menjaga gelaran Pilkada serentak kemaren berlangsung aman. Brigjen M Iqbal selaku Karopenmas Polri hadir mengikuti Joy Sailing.
"Saya mengucapkan terima kasih atas pilkada serentak dan media yang telah memberitakan apa adanya sehingga situasi keamanan berjalan dengan baik. Sinergitas TNI dan Polri sudah terjamin dan terbentuk dengan baik, sehingga TNI-Polri dan media menjadi kesatuan yang menjaga negeri," beber Hadi.
Reporter: Moch HarunsyahSumber: Liputan6.com
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, jika pihaknya sudah menurunkan beberapa berita atau informasi yang dianggap hoaks atau tidak benar.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaJulius menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, video tersebut diunggah oleh akun Snack Video @yusufcreator204.
Baca SelengkapnyaPernyataan yang disampaikan pemerintah harus lebih simpatik, mengedepankan sisi emosional.
Baca SelengkapnyaAkun TikTok diduga telah mengunggah video editan dari foto tangkapan layar media
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaTNI minta pemilik akun menghapus postingan-postingan video yang telah dibuat dan telah dipublikasi.
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kode etik jurnalistik terus dipegang teguh.
Baca Selengkapnya