Sambil jual cilok, anggota Polda DIY lakukan sosialisasi hukum
Merdeka.com - Anggota Polda DIY, Bripka Toni Purwanto (37) memilih berjualan cilok usai berdinas. Selain menambah penghasilan, menyalurkan hobi memasak, Bripka Toni juga melakukan sosialisasi hukum saat berjualan cilok di depan KCP BRI Maguwoharjo, Jalan Raya Tajem Km 2, Depok, Sleman.
Berbagai informasi disosialisasikan Bripka Toni sembari melayani pesanan dari pembeli ciloknya. Di antaranya ada tentang hukum maupun informasi tentang kelalulintasan. Tak jarang ada berbagai pertanyaan berkaitan dengan kepolisian yang ditanyakan oleh para pembelinya kepada Toni.
"Kebetulan saya kerja di bagian Humas Polda DIY. Ya kadang bersosialisasi langsung dengan masyarakat, bisa sosialisasi soal hukum, atau apapun soal informasi dari kepolisian yang harus disampaikan ke masyarakat. Kalau ada program baru dari kepolisian, seperti pendaftaran polisi, atau apapun, aturan tertib lalu lintas, menjaga kamtibmas, saya sampaikan ke pembeli," ujar Toni.
-
Apa yang dibeli penjual cilok di Majalengka? Siang itu, Irfan datang ke sebuah lapak hewan kurban dengan membawa tas hitam lumayan besar. Dia kemudian menemui sang penjual untuk membeli seekor kambing untuk dikurbankan di hari raya Iduladha.
-
Kenapa Sidik berjualan cilok? Sidik mengungkapkan bahwa ia menjalani pekerjaan ini karena sepi job di dunia hiburan.
-
Kenapa penjual cilok itu menabung? Keinginan kuat untuk berbagi sudah dimantapkan Irfan sejak satu tahun lalu. Dia rela menabung sedikit demi sedikit agar bisa beribadah kurban untuk sang anak.
-
Siapa penjual cilok di Majalengka? Dengan ramah, pemilik lapak menyambut Irfan dan langsung melakukan transaksi.
-
Bagaimana cara penjual cilok di Majalengka mengumpulkan uang? Irfan mengaku jika pembelian hewan kurban ini menggunakan uang receh yang sudah dikumpulkannya senilai Rp2,5 juta. Memilih hewan kurban Dengan ramah pemilik lapak mempersilahkan penjual makanan itu memilih sendiri hewan kambingnya.
-
Kenapa Sidik jualan cilok? 1 Sidik nekat jualan cilok gara-gara lagi sepi job syuting. Biar bisa ngebiayain keluarga, dia rela jualan cilok di pinggir jalan.
Berjualan sejak Maret 2017, setiap harinya Toni mengelar gerobaknya pukul 16.00 WIB. Saat berjualan cilok, kerap pula mengingatkan pembelinya yang tak mengenakan helm saat berkendara.
"Ya saya spontan saja beri sosialisasi ke pembeli, di belakang saya jualan juga ada ATM. Saya kerap ingatkan pengunjung ATM yang naik motor tidak pakai helm agar memakai helm, pasang pelat nomor yang benar, parkir yang benar. Sekecil apapun informasi dan pesan hukum selalu saya sampaikan," ungkap bapak dua anak ini.
Untuk mengenalkan dagangan ciloknya, Toni pun melabeli ciloknya dengan nama Cilok 86. Nama ini sengaja dipilihnya karena kode 86 identik dengan kode polisi dan sudah familiar di masyarakat.
"Namanya Cilok 86. 86 Itu salah satu kode sandi di polisi, juga familiar di masyarakat," tutup Toni.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berbekal tekad begitu besar, nyatanya usaha yang dijalaninya ini berbuah kesuksesan.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Aiptu Kurniadi yang tela berjualan usai pulang dinas demi anak.
Baca SelengkapnyaDemi mengisi waktu luang sekaligus menambah pendapatan, polisi ini tak segan berdagang dengan kendaraan roda dua hingga empat.
Baca SelengkapnyaSelain mengabdi kepada negara, polisi berpangkat Brigadir ini rela berjualan es teh manis di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaPembagian lele secara gratis diharapkan bisa menurunkan angka stunting di desa tersebut
Baca SelengkapnyaWarga Kelurahan Batuceper, Kota Tangerang ini justru memilih berjualan roti di depan rumahnya sembari mengisi waktu.
Baca SelengkapnyaSangat jauh dari pekerjaan utamanya, ia mengisi waktunya sepulang kerja dengan berjualan bubur ayam.
Baca SelengkapnyaSering mendapat cemoohan, penjual ikan cupang ini akhirnya berhasil menjadi anggota polisi.
Baca SelengkapnyaSosok perwira polisi baik melarisi dagangan penjual kacang rebus di kaki lima. Aksi terpujinya mampu membuat penjual kacang bahagia.
Baca SelengkapnyaDi balik kegigihan sang prajurit, rupanya terdapat keteguhan hati sang istri.
Baca SelengkapnyaKasubbagsumda Bagrenmin DivPropam Polri, AKBP Harto Agung Cahyono mengatakan, kegiatan sosial ini merupakan inisiasi Kadiv Propam Polri
Baca SelengkapnyaKegigihan terpancar dari kehidupan seorang prajurit bernama Sertu Sarijo. Usai berdinas, dia tak berdiam diri atau sekadar beristirahat.
Baca Selengkapnya