Sambut lebaran, umat Islam di Buleleng memadukan tradisi leluhur
Merdeka.com - Umat Islam di Desa Pegayaman, Kabupaten Buleleng, Bali punya cara unik dalam merayakan lebaran. Mereka tetap menjalankan seperti layaknya melakukan tradisi adat Bali dalam merayakan setiap hari raya.
Seperti halnya Galungan, sehari sebelumnya ada namanya penampahan (pemotongan hewan kurban) dan dua hari sebelum hari raya (membuat jajan-jajanan) dan sehari setelah hari raya memanis (silaturahmi dan bergembira). Seperti itu pula yang dilakukan oleh umat muslim di desa Pegayaman Buleleng.
"Sejak dua hari lalu, kita sempat bingung. Karena belum dipastikan 1 Syawal. Tapi tetap saja kami pakai waktunya 17 Juli besok. Jadi hari ini kita lakukan Potong hewan qurban untuk kita bagikan ke warga, dan dua kemarin kita sibuk buat jajanan," ungkap H Arik, Kamis (16/7) di Desa Pegayaman, Bali.
-
Bagaimana cara merayakan Idul Adha? Di waktu istimewa ini, saling berbagi ucapan menjadi hal yang tak boleh dilewatkan.
-
Apa hukum makan daging kurban bagi orang yang berkurban? Dalam hal ini, telah dijelaskan dalam QS. Al Haj ayat 36, bahwa Allah berfirman: “Maka makanlah sebagiannya dan berilah makan pada orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (tidak meminta-minta) dan pada orang yang meminta-minta. Demikianlah kami tundukkan (unta-unta itu) untukmu agar kamu bersyukur“ (QS. Al-Haj, Ayat: 36)
-
Bagaimana tradisi angpao lebaran di Indonesia? Tradisi Lebaran ini terpengaruh dari budaya Arab dan Tionghoa.
-
Apa makna dari kurban di Idul Adha? Berkurban mengajarkan umat Muslim untuk melatih keikhlasan dalam beribadah. Sebagai bentuk pengorbanan harta dan hewan yang dimiliki, umat Muslim diajak untuk berbuat baik tanpa mengharapkan imbalan yang langsung dari manusia, melainkan hanya mencari ridha Allah SWT semata.
-
Kapan kurban dirayakan? Hari Raya Iduladha atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hari Raya Kurban memiliki makna yang mendalam dan sejarah panjang bagi kehidupan seluruh Umat Islam di seluruh dunia.
Desa yang terletak di kecamatan Sukasada, ini punya tradisi unik seperti melakukan tiga tahapan yaitu Penapean, Penyajaan, dan Penampahan yang sama seperti umat Hindu Bali dalam merayakan hari Raya Galungan.
"Sama saja sepeti umat Hindu, ada Penampahan dan penyajaan. Maklumlah kita juga penduduk asli Pegayaman bukan pendatang, jadi kita tetap memakai tradisi leluhur kami," lanjut Arik.
Bahkan pada hari Penampahan hari ini, Kamis (16/7) sehari sebelum Lebaran, para kaum laki-laki sudah sibuk sejak siang tadi memotong hewan peliharaan untuk dibagian. Nampak juga ibu-ibu yang terlihat masih sibuk membuat kue ketan sebagai simbol ketaatan umat. Biasanya jajan ketan yang disebut Uli dimakan dengan mencolekkan ke tape ketan.
"Sesungguhnya kita sempat dibingungkan sama pemerintah. Kok baru jelang takbiran baru tentukan kapan 1 syawal. Semestinya, harus sadar kalau kita juga punya adat seperti tradisi sebelum lebaran dan sebagainya. Tapi kita tetap jalankan tradisi, tanpa menunggu keputusan 1 syawal," ucapnya.
Sebagai urutan, tradisi yang dijalankan setiap tahun saat Lebaran, biasanya tradisi Penapean (membuat tape), Penyajaan (membuat jaje uli), dan Penampahan (Potong hewan).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada hari raya Lebaran, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.
Baca SelengkapnyaSuasana guyub rukun terasa saat masyarakat Bonokeling merayakan perlon besar.
Baca SelengkapnyaDengan beragam budaya yang ada di Indonesia, setiap daerah memiliki tradisi yang berbeda-beda dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan masyarakat Islam Bonokeling di Banyumas Jawa Tengah. Masih memegang kepercayaan Jawa Kuno.
Baca SelengkapnyaBiasanya, tradisi ini dilaksanakan ketika hari besar Islam yaitu Idulfitri, Maulid Nabi, dan juga Iduladha.
Baca SelengkapnyaBiasanya tradisi ini dilaksanakan ketika hari raya Idulfitri. Namun di Aceh, Meugang juga berlaku untuk merayakan hari raya Iduladha.
Baca SelengkapnyaDi berbagai daerah, perayaan hari raya Idul Adha disambut meriah dengan berbagai tradisi.
Baca SelengkapnyaDi balik pelaksanaannya, tradisi Nyadran memiliki nilai-nilai sosial budaya yang terkandung di dalamnya.
Baca SelengkapnyaPerbedaan hari Lebaran tidak pernah mereka permasalahkan.
Baca SelengkapnyaTradisi Nyepuh jadi cara warga di Ciamis untuk menyambut bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaRuwahan cukup berbeda dari tradisi penyambutan Ramadan di daerah lain
Baca SelengkapnyaMegibung merupakan tradisi buka puasa bersama khas kampung Islam Kepaon Bali
Baca Selengkapnya