Sampaikan hasil demo depan Mabes Polri, Habib Rizieq sambangi DPR
Merdeka.com - Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab bersama rombongan dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI mendadak menyambangi Gedung DPR pagi ini. Rizieq mengatakan, kedatangannya untuk menyampaikan tuntutan yang diaspirasikan saat demonstrasi di Mabes Polri pada (16/1) kemarin.
"Kedatangan kami ke komisi III dalam rangka untuk membahas atau menyampaikan persoalan yang telah kami sampaikan kemarin di Mabes," kata Rizieq di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/1).
Rizieq beranggapan, pihaknya merasa perlu untuk menyampaikan poin-poin tuntutan dalam aksi kemarin ke Komisi III agar memberikan pengawasan kepada Pemerintah dan Polri.
-
Apa yang diminta DPR ke Polisi? 'Pokoknya wajib dijatuhi hukuman pidana, biar jera orang-orang nekat itu. Dan sebagai sebagai warga Jakarta, kami tentunya berharap pihak kepolisian bisa menjadikan ini bahan evaluasi.' 'Bahwa saat CFD dan di jam-jam olahraga pagi, sebetulnya sangat rawan terjadi tindak kejahatan. Jadi mungkin polisi bisa meningkatkan intensitas pemantauan cctv dan menempatkan aparat tambahan di titik-titik tertentu. Agar masyarakat bisa berolahraga dengan lebih tenang,' tambah Sahroni.
-
Apa yang diminta DPR dari polisi? Sahroni meminta kepolisian mengusut tuntas dugaan penganiayaan setelah ditemukannya mayat remaja laki-laki bernama Afif Maulana (AM) di bawah jembatan Kuranji, Kota Padang yang diduga dianiaya kepolisian.
-
Apa saja permintaan DPR RI ke polisi? 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4). Di sisi lain, Sahroni juga memberi beberapa catatan kepada pihak kepolisian, khususnya terkait lama waktu pengungkapan kasus. Ke depan Sahroni ingin polisi bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak.'Dari yang saya lihat, rentang pelaporan hingga pengungkapan masih memakan waktu yang cukup lama, ini harus menjadi catatan tersendiri bagi kepolisian. Ke depan harus bisa lebih dimaksimalkan lagi, diprioritaskan untuk kasus-kasus keji seperti ini. Karena korban tidak akan merasa aman selama pelaku masih berkeliaran,' tambah Sahroni.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Kenapa Reza Rahadian ikut demo? Reza mengaku tidak bisa tidur melihat tindakan anggota DPR RI dan pemimpin negeri ini.
-
Mengapa DPR meminta polisi transparan? 'Ini publik kan jadinya bertanya-tanya, berspekulasi. Jadi saya minta, Polda Sumbar harus sangat terbuka dan transparan dalam mengusut kasus ini. Karena publik menunggu dan mengawasi. Kalau gegabah, tertutup apalagi arogan, maka nama baik Polri yang sudah susah payah dibangun Pak Kapolri yang jadi taruhannya,' ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (25/6).
"Karena komisi III mitra dari pemerintah, maka masukan ke Mabes Polri akan kami sampaikan ke komisi III," terangnya.
Sebelumnya, Massa Front Pembela Islam (FPI) menggelar demonstrasi di Mabes Polri kemarin. Ada sejumlah tuntutan yang disampaikan massa FPI dan GNPF MUI dalam demonstrasi tersebut. Perwakilan dari massa FPI dan GNPF pun diterima oleh pihak Polri.
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto, mengatakan, poin-poin yang disampaikan dalam pertemuan itu di antaranya, pihak kepolisian khususnya Polda Jawa Barat (Jabar) tidak lagi melakukan pembiaran terhadap ormas yang melakukan tindakan anarkis.
"Hal ini berkaitan dengan diduga ormas GMBI melakukan upaya pelanggaran hukum namun diduga juga dibiarkan oleh petugas," kata Rikwanto di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Senin (16/1).
Kedua, terkait sikap polisi yang begitu cepat menangani kasus-kasus yang melibatkan FPI sementara pada kasus lain polisi dianggap lamban. Kemudian, Polri diminta tidak ikut terlibat dalam praktik politik.
"Kemudian diminta kepolisian tidak berpolitik karena mereka menduga akhir-akhir ini kepolisian seperti bermain politik," ujar dia.
Keempat, lanjut Rikwanto, polisi juga diminta paham dan waspada terhadap perkembangan Partai Komunis Indonesia (PKI) akhir-akhir ini. Polri harus bisa mengambil langkah tegas terhadap paham PKI di lapangan.
Selanjutnya, dikatakan Rikwanto, dalam pertemuan tadi FPI juga menyayangkan peristiwa yang terjadi di Polda Jabar tepatnya saat Ketua FPI Habib Rizieq Shihab diperiksa terkait kasus penodaan pancasila. Menurut FPI, Polri melakukan pembiaran terhadap ormas-ormas yang melakukan kekerasan terhadap FPI.
"Menyayangkan apa yang terjadi di Jabar pascapemeriksaan Habib Rizieq sebagai saksi. Di sana terlihat seolah-olah ada pembiaran ormas GMBI dan perlakuan keras pada FPI," ucap Rikwanto.
Terakhir, FPI mendesak Kapolri Tito Karnavian mencopot Kapolda Jabar Irjen Anton Charlian. Anton dituding menginstruksikan GMBI untuk melakukan penyerangan terhadap FPI.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam demo kemarin, sejumlah anggota DPR menemui massa yang menolak RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaPengakuan itu disampaikan Rizieq saat berceramah pada acara Istighosah Kubro Persaudaraan Alumni (212).
Baca SelengkapnyaWakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengaku tak mengetahui bahwa dirinya dicari oleh demonstran tolak RUU Pilkada di Gedung DPR
Baca SelengkapnyaHabiburrokhman mengaku, ingin beraudiensi dengan massa aksi yang berdemo hari ini.
Baca SelengkapnyaNatsir Djamil mengatakan dalam Pemilu 2024 setiap orang bebas berpendapat.
Baca SelengkapnyaPolitisi Gerindra, Habiburokhman menemui langsung pendemo yang memadati depan Gedung DPR MPR.
Baca SelengkapnyaDasco menegaskan tidak akan semua orang yang nantinya bakal dibebaskan.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah sempat mengamankan 30 ban bekas sebelum demo berlangsung.
Baca SelengkapnyaMasinton menegaskan pemerintah dan DPR harus mendengar suara rakyat dan mahasiswa.
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan.
Baca Selengkapnya"Pusing kami sampai ke ubun-ubun, maaf jika nada bicara kami tinggi"
Baca SelengkapnyaDeretan hal menarik yang terjadi di tengah aksi demonstrasi tolak pengesahan RUU Pilkada di gedung DPR RI.
Baca Selengkapnya