Samson, badak Jawa ditemukan mati di tepi pantai Banten
Merdeka.com - Samson, seekor badak Jawa berjenis jantan ditemukan Oleh petugas Balai Taman Nasional Ujung Kolon di Pantai Karang Ranjang, Resort Karang Ranjang, SPTN Wilayah II Pulau Handeuleum, Kabupaten Pandeglang, Banten pada hari Senin (23/4).
Badak Jawa bernama latin rhinoceros sondaicus itu dipastikan mati bukan karena diburu. Sebab bangkai badak tersebut ditemukan dalam kondisi masih utuh, bercula dan lengkap.
"Setelah dilakukan proses identifikasi pada bangkai dan pencocokan dengan database badak jawa, dengan ciri khas robekan pada telinga sebelah kiri, diketahui bahwa badak yang mati tersebut bernama Samson (ID: 037.2012), dengan perkiraan umur lebih dari 30 tahun," kata Kepala Balai TN Ujung Kulon Mamat Rahmat, Kamis (26/4).
-
Hewan apa yang ditemukan? Penelitian ini menyoroti pentingnya pelestarian fosil dan penelitian paleontologi dalam mengungkap misteri masa lalu dan memberikan wawasan baru tentang keragaman hayati di planet kita.
-
Mengapa banyak mamut jantan ditemukan? 'Ketika mamut jantan muda mencapai kematangan seksual, mereka akan dikeluarkan dari kawanannya dan dibiarkan mengurus diri sendiri atau membentuk kelompok dengan mamut jantan lainnya,' kata Jass.
-
Dimana kucing liar itu ditemukan? Pada Sabtu (29/7), warga Sampangan, Kota Semarang dihebohkan dengan kemunculan seekor kucing liar yang mengeluarkan air liur.
-
Bagaimana hewan liar bisa menyebabkan penyakit? Sejumlah penyakit bisa ditularkan dari hewan ke manusia. Beberapa penyakit menular ini termasuk: Flu burung, Salmonella, Tuberkulosis, Campak, Virus herpes B.
-
Kenapa Harimau Jawa diburu? Sayangnya, harimau menjadi perlambangan roh-roh jahat sehingga harus dibasmi dan diusir lewat pembantaian.
-
Bagaimana katak ini berburu mangsa? Taring ini juga digunakan untuk berburu mangsa, terutama mangsa bercangkang keras seperti kelabang raksasa dan kepiting.
"Pada pemeriksaan awal tidak ditemukan adanya luka akibat perburuan," tambah dia.
Mamat mengatakan Balai TN Ujung Kulon bekerja sama dengan tim dokter hewan Patologi IPB dan WWF Ujung Kulon, melakukan pendokumentasian dan penyelamatan cula serta bangkai agar tidak terbawa arus pantai.
Mamat mengungkapkan pihaknya bersama tim gabungan telah melakukan nekropsi, dan berdasarkan hasil nekropsi sementara Badak Jawa tersebut mati sudah sekitar 3 hari dan tidak ditemukan ada tanda-tanda penyakit.
"Diperkirakan kematian kurang lebih 3 hari dan tidak ditemukan tanda-tanda adanya penyakit infeksi dengan pathogen yang bersifat akut," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para remaja ini loncat ke kali sebelum ditemukan menjadi mayat.
Baca SelengkapnyaSosok pria ditemukan tergeletak tidak bernyawa di kolong jembatan Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui keluar dari rumah pada malam Iduladha. Teman yang menjemputnya juga dilaporkan belum diketahui keberadaannya.
Baca SelengkapnyaGajah Sumatera Mati di Aceh Utara, Gadingnya Hilang
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar Buka-Bukaan Kronologi Tewasnya Bocah SMP Afif Maulana
Baca SelengkapnyaPelaku berhasil ditangkap pada Jumat (25/10) dini hari.
Baca SelengkapnyaJenazah pendamping desa itu ditemukan pemilik kontrakan
Baca SelengkapnyaJenazah diketahui berinisial S, usia 57 tahun asal Tambak Wedi Baru Barat, Surabaya.
Baca SelengkapnyaTujuh orang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengambang di aliran Kali Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (22/9).
Baca SelengkapnyaSetelah tujuh mayat dievakuasi dan dibawa ke RS Polri, kondisi tangan korban keriput, sudah membusuk dan masih memakai pakaian lengkap dan basah.
Baca Selengkapnya