Sandi Nilai Perlu Ada Kajian Komprehensif Jika Ibu Kota Ingin Dipindah
Merdeka.com - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi wacana pemindahan Ibu Kota negara di luar Jawa untuk pemerataan ekonomi. Sandiaga ingin hal tersebut dikaji secara komprehensif dari segala aspek.
"Ini wacana yang sudah berulang kali disampaikan, dan menurut saya harus ada kajian yang komprehensif dan harus dilihat juga bukan hanya dari aspek tata kota, tata ruangnya, tetapi juga dari aspek ekonomi, sosial, budaya, politik," kata Sandi di Kelurahan Kayu Manis, Jakarta Timur, Selasa (30/4).
Sandi menuturkan, wacana tersebut sudah muncul sejak era Presiden Soekarno bahwa Ibu Kota akan dipindah ke Palangkaraya. Maka dari itu, perlu ada kajian mendalam. Apalagi, saat ini telah masuk revolusi industri 4.0 dengan penggunaan teknologi digital guna memberikan pelayanan kepada masyarakat.
-
Apa saja yang dibutuhkan untuk transformasi digital di Indonesia? Ada dua hal yang menjadi poin penting. Pertama, talenta dan yang kedua adalah infrastruktur digital.
-
Mengapa IKN perlu membangun kota cerdas? Penerapan kota cerdas ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat lewat akses yang lebih baik terhadap layanan dan kapasitas publik, lingkungan bersih dan aman, kapasitas penguasaan dan pengembangan teknologi.
-
Kenapa teknologi informasi penting? Teknologi informasi adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi secara digital.
-
Bagaimana Palangka Raya dipersiapkan jadi ibu kota? Pemerintahan Soekarno pun jor-joran membangun sejumlah fasilitas di tengah kondisi negara yang baru saja merdeka. Beberapa bangunan yang didirikan di antaranya pusat kota seluas 10 x 10 kilometer persegi, gedung perkantoran, perumahan pegawai, sekolah, poliklinik, rumah sakit, pasar, hotel, dan pembangkit listrik.
-
Mengapa PIDI 4.0 dibangun? Melalui Making Indonesia 4.0, Indonesia berpotensi masuk menjadi negara 10 ekonomi teratas dunia pada 2030.
-
Kenapa IKN dibangun sebagai Smart City? Kedua perusahaan sepakat untuk menjalin kerja sama dalam mengembangkan Smart City di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan kota-kota lain di Indonesia untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan layak huni bagi masyarakat dengan mengadopsi teknologi digital dalam system operasional kota.
"Jadi kalau kita memindahkan fisik ibu kota itu harus dilihat juga dari relevansinya dari segi cost, biayanya berapa, dan apakah efektif apalagi sekarang kita sudah punya semuanya dengan layanan digital, jadi tidak dengan secara layanan secara fisik," tuturnya.
Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta itu ingin Bappenas mensosialisasikan kajian yang sudah ada kepada masyarakat. Dia pun mengamati proyek pemindahan Ibu Kota di sejumlah negara. Antara lain Kuala Lumpur, Amerika Serikat, Australia dan Myanmar.
Dari situ, pemerintah mesti mengkaji secara menyeluruh dari ketahanan ekosistem dan ekologi. Kemudian, berapa idealnya wilayah Jakarta menampung jumlah penduduknya.
"Tetapi yang kembali lagi menurut saya harus dikembalikan juga ke masyarakat karena ini keputusan yang sangat strategis, jadi harus ada Referendum, kalau kita mau pindahkan ibu kota itu berapa yang setuju," imbuh Sandi.
"Berapa yang mendukung dan itu yang harus dilakukan, melibatkan masyarakat dan kepentingan masyarakat diutamakan, kepentingan strategis diutamakan, lapangan kerja tercipta, biaya hidup bisa terjangkau, ini bisa menjadi fokus kita," tambahnya.
Sandiaga belum bisa menjawab setuju tidaknya pemindahan ibu kota. Sebab kajian kajian wacana tersebut belum disampaikan secara komprehensif.
"Dan menurut saya ini bukan soal Sandiaga Uno setuju atau tidak, tetapi semua masyarakat harus kita ajak dalam konsesus bersama, karena ini keputusan yang selalu bersama buat bangsa kita," tandasnya.
Rencana pemindahan ibu kota negara sendiri sudah disetujui Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi memilih ibu kota negara ditempatkan di luar Jawa demi pemerataan ekonomi.
Pemindahan ibu kota negara menelan biaya yang tidak sedikit. Ada dua skema pemindahan yang diusulkan Bappenas, yaitu skema rightsizing dan tidak. Dengan skema rightsizing, biaya yang diperlukan sekitar Rp 323 triliun dan untuk skema non-rightsizing sekitar Rp 466 triliun.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tahap ini, efektivitas penyelenggaraan pemerintahan di IKN melalui pola kerja digital.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, untuk pindah ke IKN diperlukan kesiapan seperti rumah sakit, pendidikan, hingga logistik.
Baca SelengkapnyaPresiden menambahkan penandatanganan Kepres pemindahan IKN bisa dilakukan dengan mudah
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, pindah ke IKN bukan hanya soal pindah saja, tetapi juga kesiapan segala fasilitas.
Baca SelengkapnyaSekda menyebut dalam skema Jakarta barunya akan berfokus pada pusat bisnis.
Baca SelengkapnyaPemindahan IKN pada tahun 2024 dilakukan secara bertahap, yaitu dalam Jangka Pendek, Jangka Menengah, dan Jangka Panjang.
Baca SelengkapnyaAnas mengatakan terdapat sejumlah persyaratan kompetensi ASN yang akan dipindahkan ke IKN.
Baca SelengkapnyaTaki berharap tentang kepindahan Ibu Kota harus dikaji secara komprehensif tidak sekadar kepentingan politik semata.
Baca SelengkapnyaSalah satunya memberikan kejelasan terhadap status tanah yang dimiliki atau dikuasai masyarakat setempat termasuk pengaturan tanah.
Baca SelengkapnyaImplementasi transformasi digital dalam membangun smart city di IKN dilakukan dengan pembangunan infrastruktur seperti jaringan internet dan lainnya.
Baca SelengkapnyaData PBB mencatat bahwa hampir 84 persen kota dengan pertumbuhan tercepat menghadapi masalah perubahan iklim dan bencana ekstrim.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto, menyinggung soal pemindahan ibu kota negara oleh pemerintah di peringatan hari lahir Bung Karno ke-123.
Baca Selengkapnya