Sandi sebut silang pendapat pentingnya imunisasi disebut pemicu Jakarta KLB difteri
Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan difteri sebagai kejadian luar biasa (KLB). Penetapan KLB berdasarkan peningkatan jumlah penyakit ini dari 17 kasus pada 2016 menjadi 25 kasus pada 2017 di mana dua pasien meninggal dunia.
Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga S Uno, salah satu pemicu KLB ialah karena banyaknya silang pendapat di tengah masyarakat soal wajib atau tidaknya imunisasi.
"Jadi ini enggak main-main. Sebetulnya sudah bisa tertangani sebelumnya tapi karena kita sebagai masyarakat tidak menganggap serius sekali masalah imunisasi ini dan masih banyak yang bersilang pendapat akhirnya terjadilah KLB," jelasnya, Senin (11/12).
-
Mengapa difteri berbahaya? Beberapa komplikasi yang berpotensi muncul meliputi:MiokarditisNeuritisPenyumbatan saluran napasGagal ginjalKelumpuhan Dalam beberapa kasus, difteri bisa berakibat fatal. Secara keseluruhan, 5–10% orang yang berkontraksi infeksi akan mati.
-
Mengapa difteri bisa berbahaya? Difteri adalah penyakit yang berbahaya dan bisa mengancam jiwa. Bakteri penyebab penyakit ini bisa merusak sel-sel di hidung dan tenggorokan, serta bisa menyebar ke organ lain, seperti jantung, ginjal, atau otak.
-
Apa itu difteri? Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheria yang menyerang hidung, tenggorokan, atau kulit.
-
Bagaimana cara mencegah difteri? Cara mencegah difteri yang paling efektif adalah dengan melakukan vaksinasi. Vaksin difteri biasanya diberikan bersamaan dengan vaksin tetanus dan batuk rejan dalam imunisasi DPT.
Persoalan ini, lanjutnya, harus jadi pelajaran bagi semua pihak. Ketika pemerintah mewajibkan imunisasi, maka semua harus mengikuti.
"Kalau memang ahli-ahli dan pemerintah sudah menetapkan harus imunisasi, kita harus totalitas karena ini sangat berakibat fatal dan sudah ada korbannya jadi ini perlu kita sikapi dengan baik," ucapnya.
Pemprov DKI Jakarta melakukan program ORI (Outbreak Respond Imunisation) untuk mencegah meluasnya wabah difteri. ORI mulai dilaksanakan hari ini di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara karena dua wilayah itu memiliki tingkat risiko tinggi.
Sandi mengatakan Dinas Kesehatan telah membuka pusat layanan (outlet) ORI di beberapa tempat. "Kita siapkan seluruh outlet dari Dinkes untuk menangani. Karena kalau nggak ditangani dua tiga hari difteri ini berpotensi melonjak risiko bisa mengakibatkan kematian," jelasnya.
Imunisasi ini juga akan dilakukan secara terus menerus agar tak ada lagi warga yang terjangkiti penyakit ini. "Kita enggak main-main menangani ini. Kita harus tangani sampai total," ujarnya.
Setelah Jakarta Utara dan Jakarta Barat, program ORI akan menyasar wilayah lainnya. Untuk memenuhi kekurangan vaksin sebanyak 1,7 juta, pihaknya akan segera mencari solusi.
"Kita cari solusi ada dari dana di Kesehatan yang masih mencukupi dan itu kalau kurang kita akan coba cari solusinya," janji Sandi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Difteri pertama kali terdeteksi di Pamekasan pada tahun 2018 silam.
Baca SelengkapnyaPenyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.
Baca SelengkapnyaProf. Tjandra Yoga Aditama, mengingatkan agar kita waspada terhadap peningkatan kasus gondongan dan cacar air di kalangan siswa.
Baca SelengkapnyaCara mencegah penyakit difteri yang paling efektif dengan mendapatkan vaksinasi. Selain itu, menerapkan kebiasaan hidup bersih juga dapat mencegahnya.
Baca SelengkapnyaSalah satu hal yang banyak dipercaya adalah bahwa ketika seseorang pernah terkena DBD, dia tidak akan mengalaminya lagi.
Baca SelengkapnyaTercatat, 41.000 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang menimpa balita di Ibu Kota
Baca SelengkapnyaDifteri adalah infeksi bakteri yang sangat menular yang terjadi karena varian Corynebacterium diphtheriae. Penyakit ini memengaruhi sistem pernapasan.
Baca SelengkapnyaDifteri adalah infeksi bakteri yang serius dan menular. Penting untuk mengenali cirinya karena penyakit ini tergolong berbahaya.
Baca SelengkapnyaKeluarga memilih agar korban menjalani rawat jalan sebelum meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaUpaya yang dilakukan Kementan dengan mitigasi dan isolasi wilayah, serta menurunkan Tim kesehatan hewan ke lokasi untuk investigasi.
Baca SelengkapnyaPemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnya