Sandiaga: Kita Akan Buyback Indosat Sesuai Rencana Pak Jokowi yang Tak Terlaksana
Merdeka.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno akan membeli kembali atau buy-back saham Indosat jika terpilih menjadi wapres untuk periode lima tahun ke depan. Sandiaga akan bicara dengan pihak Qatar Telecom, pemilik grup Ooredoo selaku pemilik saham terbesar Indosat.
"Kita mau buy back, sesuai rencananya Pak Jokowi namun tak kunjung terlaksana. Kita akan datang ke pihak Qatar, kita akan kembangkan, tapi kita yang mesti mayoritas, seperti Telkomsel kan bagus dikelolanya oleh kita," tegasnya.
Sandiaga menjelaskan tujuannya buyback saham Indosat. Salah satunya untuk mengintegrasikan data masyarakat Indonesia yang nantinya masuk dalam data KTP elektronik (e-KTP). Menurutnya, agar sistem integrasi e-KTP tercapai membutuhkan data data yang dikuasai Indosat.
-
Mengapa Ganjar ingin menerapkan KTP Sakti? Nantinya rakyat yang berhak mendapatkan bantuan bisa ada dalam satu data dan dikelola oleh pemerintah.
-
Siapa yang akan mengelola data di KTP Sakti? Nantinya rakyat yang berhak mendapatkan bantuan bisa ada dalam satu data dan dikelola oleh pemerintah.
-
Apa saja yang dibutuhkan untuk transformasi digital di Indonesia? Ada dua hal yang menjadi poin penting. Pertama, talenta dan yang kedua adalah infrastruktur digital.
-
Apa tujuan Telkom IndiBiz dalam Indonesia Digital Learning? Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dalam pemanfaatan teknologi digital demi menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan inovatif.
-
Mengapa TINC Telkomsel Ventures penting bagi ekosistem digital Indonesia? Ajang ini juga merupakan bagian dari upaya mendorong kolaborasi startup dan korporasi dalam ekosistem digital yang sejalan dengan misi Telkomsel Ventures, serta selaras dengan semangat Telkomsel untuk menggerakkan inovasi dalam ekosistem digital Indonesia.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas telekomunikasi Indonesia? Dua orang yang bertanggung jawab atas kondisi telekomunikasi Indonesia, yaitu Mayjen TNI Soehardjono (dirjen pos dan telekomunikasi) serta Ir Sutanggar Tengker Yahya (direktur telekomunikasi di ditjen pos dan telekomunikasi yang juga mantan dirut PN Telekomunikasi Indonesia), menyadari pentingnya menggunakan satelit untuk menyambungkan komunikasi di wilayah nusantara yang begitu luas dan terpisah jarak begitu jauh.
"Nah salah satu yang mau kita dorong adalah dengan KTP elektronik, tapi kita juga harus menguasai data bagaimana kita kolaborasi indonesia bisa punya kedaulatan datanya," ucap Sandiaga.
Sehingga, sistem integrasi Single Identity Number (SIN) yang gagasnya lewat penggunaan big data bisa dikawal dan dikontrol oleh perusahaan perusahaan seperti Telkomsel maupun Indosat. Nantinya, pusat data tersebut berada di Indonesia jika buyback Indosat berhasil.
"Data itu bukan hanya pemerintah saja, dari para pemegang seperti Telkomsel gabung sama Indosat itu bisa 80 persen. Data masyarakat dipegang oleh kita. Akan kita ajak bergabung, Telkomsel kan mayoritasnya Indonesia kalau Indosat kan mayoritasnya masih pihak Qatar," tuturnya.
Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta itu memastikan data data masyarakat dapat dikelola dengan baik dan bisa memberikan pelayanan publik yang lebih bagus bila dikuasai pemerintahnya. Menurutnya, Jokowi saat ini belum serius untuk 'buy back' kembali Indosat.
"Ini kolaborasi, data untuk kebaikan kita semua dan saya yakin kalau kita bisa kelola dengan baik, kita rangkul, janji Pak Jokowi sampaikan kita tuntaskan," tutupnya.
Untuk diketahui, Indonesia menjual 41,94 persen saham Indosat kepada Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd. (STT) dengan harga USD 627 juta pada 2002. Usai itu, STT melepas kepemilikannya ke ke Qatar Telecom (sekarang Ooredoo).
Komposisi saham Indosat saat ini Ooredoo Asia Pte Ltd menguasai 65 persen, pemerintah Indonesia hanya menguasai saham 14,29 persen. Sedangkan saham yang dikuasai publik mencapai 20,71 persen.
Sebelumnya, dalam debat pilpres 2014, Jokowi mengatakan rencananya membeli kembali saham Indosat. Saat Indosat dijual, ada klausul yang menyebut bisa dibeli kembali oleh pemerintah.
"Klausulnya jelas, Indosat bisa diambil kembali, hanya belum kita ambil. Kuncinya hanya satu, kita buy back, kita beli kembali. Tapi ke depan ekonomi harus tumbuh 7 persen," janji Jokowi saat itu.
"Ke depan untuk hal-hal yang strategis, Indosat jadi incaran pertama. Jadi harus kita beli lagi dengan harga yang wajar," tegasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menceritakan dirinya saat itu memerintahkan Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk tetap mengusut kasus korupsi, tanpa menghentikan proyek pembangunan BTS.
Baca SelengkapnyaSeluruh caleg PDIP akan dikerahkan untuk menyosialisasikan program KTP Satu Kartu Terpadu Indonesia (Sakti) yang menjadi terobosan pasangan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya back up atau rekam cadang data nasional
Baca Selengkapnya"Saya ingin yang pertama d Kementerian Komunikasi dan Informatika, penyelesaian BTS diutamakan, penyelesaian hukum silakan berjalan," kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi menginginkan kesuksesan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung terulang di proyek pembangunan IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaRieke pun berharap dengan program big data yang diusung pasangan capres - cawapres, Ganjar dan Mahfud MD bisa membuat penyaluran bansos bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo bakal menerapkan sistem ‘Satu Data Indonesia’ yang dinamakan KTP Sakti jika terpilih menjadi Presiden 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar menuturkan, program KTP Sakti merupakan jawaban atas keluhan masyarakat terkait permasalahan data penerima bantuan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, Indonesia tak seperti negara lain yang hanya satu daratan.
Baca SelengkapnyaTerlebih, smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, saat ini sudah rampung.
Baca SelengkapnyaPemerintah membangun IKN agar terjadi titik pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.
Baca Selengkapnya