Sandiaga Ngaku Banyak Yang Tak Kenal di Daerah, Butuh Dana Untuk Poster
Merdeka.com - Calon Wakil Presiden Nomor urut 2, Sandiaga Uno mengaku masih kekurangan dana untuk sektor alat peraga kampanye. Sekitar lima bulan menjelang pencoblosan, namanya masih belum dikenal di sejumlah daerah.
Hal itu disampaikan saat ditemui usai meresmikan posko Komunitas Teman Sandi di Pasteur, Kota Bandung, Rabu (14/11/2018).
Pasangan Prabowo Subianto di Pilpres ini mengakui penggalangan dana banyak terkendala. Salah satu penyebabnya adalah belum ada donatur dari dunia usaha besar yang memberikan support kepadanya.
-
Siapa yang ikut kampanye Prabowo? Pasangan capres-cawapres nomor 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka hari ini Sabtu 9 Desember 2023 berkampanye di sejumlah daerah.
-
Apa yang diklaim Prabowo selama kampanye? Calon Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto mengaku banyak mendapat nyinyiran dan ledekan bahwa hanya bisa menjual program-program Presiden Joko Widodo saat kampanye Pilpres 2024.
-
Apa saja yang dibiayai dari anggaran Pemilu 2024? Anggaran Pemilu 2024 ini disebut mengalami kenaikan mencapai 57,3% dibanding anggaran Pemilu 2019 lalu, yakni sebesar Rp45,3 triliun.
-
Siapa yang Prabowo beri pembekalan? Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto menghadiri pembekalan kepada calon perwira remaja TNI-Polri pada Jumat, 12 Juli 2024.
-
Suara apa yang diraih Prabowo-Gibran di Sulawesi Utara? Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengesahkan suara pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di wilayah Sulawesi Utara. Prabowo-Gibran meraup 1.229.069 suara. Hal ini berdasarkan hasil rapat rekapitulasi wilayah Sulawesi Utara yang digelar di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/3).
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
"Iya ini problem di pedesaan itu gak ada poster kami. Banyak yang ngadu di pelosok gak ada. Saya ini lagi pontang panting nyariin karena gak bisa," katanya.
"Masih banyak yang belum kenal saya. Saya butuh poster di daerah-daerah. Kalau ada uang lebih akan fokus untuk cetak APK," tambahnya.
Menurutnya, alokasi untuk alat peraga kampanye bisa menghabiskan sampai 30 persen dari total biaya sosialisasi di masa kampanye. Anggaran terpisah pun harus diaiapkan untuk distribusinya.
Selama sisa kampanye berjalan, Sandiaga Uno mengaku akan menghitung ulang penggunaan anggaran yang ada. Meski tidak menyebut angka secara pasti, namun pola paket hemat yang digunakan dalam keikutsertaannya dalam Pilpres 2019, akan berubah menjadi paket hemat sekali (sangat hemat).
"Tinggal lima bulan (menjelang pemilihan), pontang-panting nyari. Ini lagi dihitung lagi. Bendahara saya akan panggil dan dihitung kembali," terangnya.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno melaporkan dana kampanye guna kepentingan Pilpres 2019. Total penerimaan dana kampanye sebesar Rp 31,7 miliar.
Dana tersebut digunakan sejak 23 September sampai 22 Oktober 2018 untuk kampanye. Dana terbesar disumbangkan dari cawapres Sandiaga Uno sebesar Rp 25,567,238,239.
Kedua, dari Prabowo Subianto sebanyak Rp 3,761,439,000 . Kemudian partai Gerindra menyumbang Rp 1,389,942,500 miliar. Lalu suntikan dari perorangan sebanyak Rp 10,050,000 dan kelompok Rp 2,570,000.
BPN juga merinci total pengeluaran dana kampanye sebesar Rp 16,927,997,796. Biaya tersebut dipakai untuk pertemuan tatap muka Rp 1,838,907,221, pertemuan terbatas Rp 14,225,764, kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye pemilihan dan peraturan perundangan sebesar Rp 14,703,161,700, serta operasional lain lain senilai Rp 283,778,657.
Dana kampanye juga dikeluarkan untuk pengeluaran dana modal dengan total biaya Rp 87,894,454, pembelian peralatan Rp 37,894,454, dan pengeluaran modal lain-lain Rp 50.000.000.
Dalam kesempatan itu pun, Sandiaga mencoba untuk meluruskan spekulasi yang berkembang terkait pemasangan poster bergambar Joko Widodo dengan pakaian raja. Sejumlah politisi, khususnya dari kubu Joko Widodo menganggap hal itu dibuat oleh tim lawan dengan tujuan menjatuhkan citra.
"Kenyataan aja ya. Poster sendiri aja kita gak bisa cetak apalagi poster orang lain. Kita gak punya dana sama sekali. Tanggal 20 ke atas kita kesulitan dana, kita secara ofisial akan ngomong kita kesulitan dana.
"kita perlunya poster kami bukan orang lain. Daripada black kampanye seperti itu," ucapnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasangan calon nomor urut 02 sudah diketahui publik memiliki pendanaan cukup besar selama melakukan kampanye.
Baca SelengkapnyaSandiaga Ungkap Daerah yang Bakal jadi Fokus PPP di Pemilu 2024, Ini Bocorannya
Baca SelengkapnyaPada tahun 2019, Sandiaga memecahkan Rekor MURI dengan mengunjungi lebih dari 1.500 titik.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) mengeluarkan laporan dana awal kampanye capres dan cawapres Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaLaporan Awal Dana Kampanye (LADK) Pramono-Rano Karno Rp100 juta bersumber dari kantong pribadi berdasarkan rilis KPU DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSandi merupakan sosok yang paling paham dengan semua pasangan capres
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno mengomentari pencabutan spanduk dan poster pasangan bakal capres-cawapres, Ganjar-Mahfud, di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaKPU Sumsel menetapkan jumlah dana kampanye para paslon tak lebih dari Rp226 miliar.
Baca SelengkapnyaKetua Bappilu PPP Sandiaga Uno merespons kemunculan spanduk dukungan dari partainya kepada pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) di Sleman.
Baca SelengkapnyaPPP menargetkan suara milenial di Pemilu 2024. Sekaligus memenangkan Ganjar Pranowo sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaMenurut Sandiaga, tingkat pengetahuan masyarakat untuk para calon di Pemilu 2024 mesti dioptimalkan.
Baca SelengkapnyaINFOGRAFIS: Jokowi, Ganjar, dan Prabowo, Siapa Paling Besar Habiskan Dana Kampanye di Pilpres?
Baca Selengkapnya