Sandiaga Sebut Revisi Amdal Proyek Taman Nasional Komodo akan Dikirim ke UNESCO
Merdeka.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan penyusunan analisis dampak lingkungan (AMDAL) untuk pembangunan Taman Nasional (TN) Komodo akan dikirimkan secepatnya ke Unesco.
“Sekarang kita sangat push (revisi amdal) dengan ketelitian yang sangat ekstra. Don’t worry, kita utamakan keberlanjutan lingkungan dan konservasi,” ujar dia dalam Weekly Press Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) secara daring, Jakarta dilansir Antara, Senin (9/8).
Revisi amdal akan berkaitan dengan kaidah International Union for Conservation of Nature. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Unesco memberikan batas waktu revisi amdal hingga 1 Februari 2022, sehingga ada beberapa bulan untuk memberikan klarifikasi dan meluruskan berita ke World Heritage Center.
-
Siapa yang mengakui Taman Nasional Komodo? Dilansir dari bigkomodo.com, Taman Nasional Komodo yang berlokasi di Labuan Bajo diakui sebagai salah satu warisan UNESCO.
-
Apa Pesona dari Taman Nasional Komodo? Saking menakjubkan, tempat wisata ini begitu mendunia. Terletak di Nusa Tenggara Timur, Taman Nasional Komodo ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia dan Cagar Manusia oleh UNESCO pada tahun 1986 silam.
-
Kenapa komodo dilestarikan? Maka dari itu, sampai sekarang hewan ini masih dilestarikan dengan perlindungan yang sangat ekstra. Hal itu dilakukan untuk mencegah komodo punah.
-
Apa ciri khas komodo? Komodo dikenal sebagai hewan yang cukup agresif. Mereka tidak segan-segan menyerang jika merasa terancam atau lapar.
-
Dimana Komodo bisa dijumpai? Komodo adalah hewan jenis kadal terbesar di dunia. Hewan ini bisa tumbuh dengan panjang sampai 3 meter dan beratnya bisa mencapai 80 kilogram.
-
Dimana komodo hidup? Komodo, kadal terbesar, hidup di alam liar Indonesia.
Sandiaga menjelaskan bahwa dirinya telah memperoleh informasi dari Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno, bahwa revisi amdal akan lebih cepat selesai diberikan kepada Unesco dari waktu yang telah ditentukan. Dengan itu, revisi dapat dikaji oleh sebelum sidang WHC ke-45 pada 2022 mendatang.
“Fokus kita menghadirkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dalam konsep Intergrated Tourism Master Plan (ITMP) Labuan Bajo bersama kementrian/lembaga terkait,” terang dia.
Dalam pertemuan ini, Sandiaga juga menegaskan bahwa Kemenparekraf dan lintas kementerian lainnya terus berkoordinasi untuk memastikan penataan sarana dan prasarana di zona pemanfaatan TN Komodo tak menimbulkan dapat negatif terhadap Outstanding Universal Value. Hal ini didasari kajian KLHK terkait penyempurnaan environmental impact assessment.
Adapun tujuan pembangunan di TN Komodo adalah untuk menggantikan sarana-prasarana yang sudah tidak layak dengan sarana-prasana yang berstandar internasional.
“Waktu kita berkunjung di TN komodo, kita melihat banyak fasiltas yang perlu diperbaiki karena berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan,” ungkap Sandi.
Mengenai evaluasi dari Unesco, pihaknya telah menyampaikan terkait permintaan tentang informasi secara detail tentang pengembangan ITMP agar tak menimbulkan dampak negatif terhadap Taman Nasional Komodo.
ITMP ini dirancang dengan mempertimbangkan potensi pasar yang ada, bukan hanya dari segi jumlah, namun lebih kepada kualitas dan keberlanjutan lingkungan. Pihaknya juga akan memaksimalkan budaya dan konten lokal yang otentik.
Selain itu, masyarakat juga akan dilibatkan untuk merasakan dampak perekonomian sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan warga di Labuan Bajo dan sekitarnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Geopark Maros-Pangkep menjadi global geopark ke-8 di Indonesia yang masuk daftar UNESCO Global Geopark.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengajak para delegasi ASEAN Ministerial Meeting On Transnational Crime (AMMTC) +3 ke-17 ke Taman Nasional Komodo, NTB.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN menargetkan 65 persen wilayah Ibu Kota Nusantara harus menjadi hutan hujan tropis Kalimantan.
Baca SelengkapnyaKonsep penthahelix diterapkan dalam mengembangkan pariwisata IKN yang berkelanjutan
Baca SelengkapnyaKebijakan yang disiapkan juga menyangkut fasilitas akomodasi pariwisata yang tidak memiliki aspek berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaTerdapat sekitar 17.500 hektare lahan bekas tambang di IKN.
Baca SelengkapnyaPenanaman pohon tersebut dilakukan guna mempertahankan dan merawat serta melestarikan bumi.
Baca SelengkapnyaPungutan Rp150.000 bagi turis asing yang akan masuk ke Bali bertujuan untuk berkontribusi terhadap konservasi alam Bali.
Baca SelengkapnyaHoras menambahkan aturan tersebut dibuat dalam bentuk peraturan pemerintah atau PP.
Baca SelengkapnyaDirektur Sido Muncul, Irwan Hidayat menilai bahwa LK Agrowisata Sido Muncul sudah mengikuti standar LHK sejak awal beroperasi di tahun 2011 silam.
Baca SelengkapnyaTema debat kali ini, pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa
Baca SelengkapnyaMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dipastikan tetap berkomitmen mendukung kelanjutan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN)
Baca Selengkapnya