Sandiaga Uno minta deklarasi #2019GantiPresiden tak lagi diadang

Merdeka.com - Bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno meminta masyarakat menghormati gerakan #2019GantiPresiden, sebagai salah satu bagian dari perbedaan pendapat. Hal itu disampaikan Sandiaga usai bertemu dengan Pengurus Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jabar di Savoy Homann, Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung, Selasa (28/8).

"Peran kita saling menghargai perbedaan pikiran, keberagaman. Boleh berbeda tapi jangan saling adang mengadang," katanya.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk menyikapi Pilpres dengan sejuk dan damai. Pesta demokrasi harus berjalan tanpa melupakan silaturahim serta menjunjung tinggi persatuan.

"Turunkan tensi kita. Yang menjadi presiden sudah tercatat (oleh Tuhan), tinggal ikhtiarnya," ucapnya.

Pernyataan itu dilontarkan menanggapi pengadangan masyarakat kepada Neno Warisman di Bandara Sultan Syarif Kasim, Kota Pekanbaru, Sabtu (25/8). Neno dijadwalkan melakukan deklarasi #2019GantiPresiden di Pekanbaru, Minggu (26/8).

Neno mengatakan, saat mendarat di Pekanbaru tidak terjadi apa-apa. Namun sampai di luar bangunan bandara, banyak orang mendekat sehingga dia diminta masuk ke ruangan tertentu.

Massa yang diperkirakan seratusan orang itu menolak kedatangan Neno Warisman karena akan melakukan deklarasi #2019GantiPresiden. Massa membentangkan beberapa spanduk bertuliskan tolak deklarasi ganti presiden pada ruas jalan pintu keluar bandara.

Pada saat aksi berlangsung sekitar pukul 17.00 WIB terjadi keributan antara massa dan pihak keamanan. Massa kemudian terpencar namun situasi bandara masih dikerumuni banyak orang.

Akibat aksi tersebut, jalan keluar Bandara Pekanbaru diarahkan pada ruas jalan masuk. Sekelompok orang, pihak keamanan, wartawan maupun masyarakat tetap menumpuk pada ruas jalan keluar.

Pada saat bersamaan juga ada massa dari pihak yang ingin agar Neno Warisman dibolehkan keluar dari bandara. Perwakilan massa kelompok itu, Budi Febriadi mengatakan agar masyarakat mendengarkan arahan Lembaga Adat Melayu Riau.