Sandiaga Uno Siapkan Bantuan untuk Anak Yatim Piatu Akibat Covid-19
Merdeka.com - Salah satu dampak pandemi Covid-19 adalah makin banyaknya anak menjadi yatim piatu di tanah air. Seperti dialami di sejumlah daerah. Kisah sedih ini diantaranya dialami oleh tiga orang kakak beradik di Madiun, Jawa Timur, yang harus ditinggalkan kedua orang tuanya, yang meninggal akibat Covid-19.
Ketiga anak tersebut adalah Yudha Saputra Wicaksana (24 tahun), Wahyu Khrysna Hermansyah (19 tahun), dan Wasyaveera Keysyha Saputri (12 tahun).
Melihat kondisi ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno melalui The Sandi Uno Merchandise bekerjasama dengan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Preneur tergerak untuk membantu beasiswa bagi anak yatim itu.
-
Siapa yang memberikan santunan? 'Hari ini saya sudah berikan santunan kepada ahli waris dan kami juga memberikan kepada korban yang suaminya meningal dunia untuk dimasukkan ke dalam daftar nama penerima bantuan sosial,' tuturnya saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis, (14/3) malam.
-
Siapa yang memberikan beasiswa untuk santri? 'Program beasiswa santri berprestasi ini akan mulai berlaku 1 Januari 2024,' kata Bupati Enos, saat menghadiri peringatan Hari Santri Nasional, di Pasantren Al Ikhsan Desa Sumber Jaya, Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur, Minggu (22/10).
-
Bagaimana bantuan disalurkan? 'Hari ini saya sudah berikan santunan kepada ahli waris dan kami juga memberikan kepada korban yang suaminya meningal dunia untuk dimasukkan ke dalam daftar nama penerima bantuan sosial,' tuturnya saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis, (14/3) malam.
-
Apa yang didonasikan? Seorang pria tiba-tiba menghampiri panggung dan berkata, ‘saya ingin membantu Palestina dengan motor kesayangan saya ini’,' sebutnya.
-
Bagaimana sumbangan ini membantu mahasiswa? 'Memastikan tidak ada siswa yang harus membayar uang sekolah lagi,' lanjut pada keterangan akun X Fakultas Kedokteran Albert Einstein @montefioreNYC.
-
Apa itu sedekah? 'Kita tak akan pernah merasa hidup menjadi manusia jika tak pernah merasakan berbagi. Bagikan segala yang kau punya.'
Bantuan beasiswa senilai Rp25 juta itu disampaikan secara simbolis oleh Sandiaga Uno dalam "Silaturahmi Virtual Putra-Putri Yatim Piatu," Minggu (25/7).
"Atas nama keluarga besar kami dan juga tempat kami bekerja, kami menyampaikan rasa duka. Kami sangat merasakan satu keprihatinan dan kami ingin menyampaikan doa terbaik. Insya Allah bapak dan ibu Husnul Khatimah diberikan tempat terbaik di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT), dilapangkan kuburnya, diterangi di Alam Barzakh (Alam Kubur), diampuni segala dosanya, dan diterima semua amal kebaikannya," ujar Sandiaga.
Sandiaga mengatakan pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat. Baik secara kesehatan dan juga ekonomi. Pemerintah pun berusaha secara maksimal melakukan upaya penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi.
Namun, Sandiaga menuturkan, masyarakat terkadang lupa bahwa ada sisi kemanusiaan yang harus tetap ditunjukkan antara sesama.
"Kita doakan Mas Yudha, Mas Kryshna, dan Mba Keysyha tetap semangat menyelesaikan sekolahnya. Mungkin kita tidak bisa membantu banyak, jangan dilihat dari jumlahnya tapi dari niat kami untuk meringankan beban adik-adik dalam menyelesaikan tugas belajar. Harapan kami beasiswa yang akan disampaikan ini bisa memberikan motivasi dan memberikan satu optimisme bahwa Insya Allah bapak dan ibu sangat disayang Allah SWT dan sudah berada di tempat yang lebih baik," ungkap Sandiaga.
Bersama The Sandi Uno Merchandise, Sandiaga Uno sebelumnya juga meluncurkan program bantuan beasiswa untuk anak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang terdampak akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.
Bantuan beasiswa menyasar anak dari PKL yang berstatus pelajar SMP/MTs dengan besaran Rp300 ribu per bulan, pelajar SMA/SMK/MA sebesar Rp400 ribu per bulan, dan mahasiswa Rp500 ribu per bulan.
Sementara Yudha mewakili kedua adiknya bercerita tentang badai COVID-19 yang menerpa mereka sekeluarga. Yudha menceritakan awalnya, sang ibu pada awal bulan Juli lalu terpapar Covid-19. Sehingga membuat sang ibu tidak bisa masuk kerja selama satu pekan.
Yudha menuturkan tiga hari kemudian, gejala seperti pusing, rasa lelah yang mendalam, dan hilangnya kemampuan indera penciuman dan perasa juga dirasakan oleh Yudha. Kemudian disusul oleh kedua adiknya, dan juga sang ayah.
"Dan, tanggal 4 (Juli) ibu saya meninggal dan seminggu setelahnya disusul oleh bapak," ungkap Yudha.
Yudha menuturkan dirinya dan dua saudaranya tak pernah menyangka ditinggal oleh kedua orang tuanya dengan begitu cepat, dan dalam waktu yang berdekatan. Terlebih, mereka tidak bisa menunaikan kewajiban sebagai anak untuk memakamkan orang tua karena mereka juga tengah menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Hanya bisa lihat dari rumah saat dimakamkan. Walaupun saya sudah 24 tahun, tapi kedua adik saya masih muda dan masih sangat membutuhkan kasih sayang dari kedua orang tua. Rasanya tentu sangat sulit, tidak enak, kehilangan orang tua di usia yang masih sangat belia ini," kata Yudha yang saat ini tengah kuliah semester akhir di Universitas Brawijaya (Unibraw), Kediri.
Yudhamenyampaikan pesan agar masyarakat di luar sana untuk benar-benar patuh terhadap Protokol Kesehatan (Prokes), dan mengikuti vaksinasi agar dapat terhindar dari COVID-19.
"Kehilangan orang yang dicintai itu tidak enak, sangat sakit," kata Yudha
Sementara itu, untuk syarat mendapatkan bantuan beasiswa dari KAHMIPreneur dan Sandiaga Uno ada beberapa. Diantaranya adalah:
1. Merupakan anak dari pedagang kaki lima (PKL) atau pemilik warung kecil;2. Belum terjangkau bantuan, termasuk BPUM/BLT UMKM atau BST;3. Berada di wilayah terdampak PPKM Level 4;4. Aktif sebagai pelajar atau mahasiswa di masa pandemi dan PPKM.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Amran memberikan Rp 95 juta lebih untuk 50 yatim piatu dan janda yang ditinggalkan suami dalam usia renta.
Baca SelengkapnyaSido Muncul menyalurkan bantuan untuk 150 anak terindikasi stunting, Senin (10/6/2024).
Baca SelengkapnyaSido Muncul memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp250 juta yang akan diberikan kepada 100 anak suspect stunting di kota Bandung.
Baca SelengkapnyaDalam acara ini, ada 700 anak-anak yatim piatu, disabilitas dan duafa yang hadir.
Baca Selengkapnya3 ahli waris korban bencana mendapatkan santunan masing-masing Rp15.000.000.
Baca SelengkapnyaBeasiswa diberikan kepada pelajar SD hingga SMP yang ada di Banten.
Baca SelengkapnyaBantuan yang diberikan oleh Kemensos tidak hanya terbatas untuk bantuan pendidikan.
Baca SelengkapnyaDia rela menyisihkan gaji hingga uang hasil usaha demi beri beasiswa ke siswa SD.
Baca SelengkapnyaSelain menjalankan ibadah puasa, Ramadan juga merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan amal kebaikan.
Baca SelengkapnyaPenyerahan santunan kepada ahli waris empat prajurit TNI AU yang gugur dalam kecelakaan pesawat latih Super Tucano
Baca SelengkapnyaSecara simbolis, bantuan diberikan oleh BRI Peduli dan IWABRI di YPAC Jakarta pada Senin (18/11).
Baca SelengkapnyaBantuan yang diberikan ini berasal dari BRI Peduli melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Baca Selengkapnya