Sandiaga Uno Usul Pembangunan Taman Hidroponik untuk Bantu Ekonomi Warga
Merdeka.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno menggagas pembangunan taman hidroponik untuk membantu kemandirian ekonomi warga dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19.
"Gagasan urban farming dengan konsep ekosistem terpadu budi daya Ikan yang terintegrasi dengan sistem produksi sayuran merupakan inovasi yang memberikan dampak besar bagi keberlangsungan hidup," ujar Sandiaga di Jakarta Timur, Jumat (27/11).
Karena itulah, Sandiaga membantu Kelompok Tani D'syafa yang dikelola warga Kampung Becek, Kelurahan Malaka, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. Dia mengatakan, dengan inovasi urban farming gagasannya itu, Kelompok Tani D'syafa dapat menciptakan pasarnya sendiri.
-
Siapa yang ingin menggerakkan urban farming di Jakarta? 'Karena kita bisa juga menggerakkan yang namanya urban farming, pertanian kota,' jelas dia.
-
Kenapa Urban Farming Purwakarta unik? Saat mengunjungi tempat ini kamu bak sedang berada di negeri Eropa mini yang indah.
-
Kenapa Sandiaga Uno memberikan bantuan untuk budidaya lele di Pancoran? “Kita beri bantuan tambahan tiga kolam bioflok dengan diameter 200 cm, 2.250 bibit ikan lele dan pakan ikan hingga panen. Tentu juga kita beri pendampingan dan pelatihan budidaya ikan lele,“ sambung Sandiaga.
-
Apa itu budi daya tanaman? Budi daya tanaman adalah suatu atau beberapa teknik dalam usaha pembibitan atau mengembangkan suatu jenis tanaman dengan cara-cara tertentu.
-
Dimana warga menanam sayur? Lahan seluas 900 meter persegi disulap menjadi kebun produktif yang mendatangkan cuan bagi masyarakat.
-
Siapa yang menanam sayur di Pangandaran? Seperti disampaikan oleh Jerry, selaku kreator video, para petani ini harus berkeliling hutan untuk mencari bahan makanan.
Bantuan yang diberikan berupa 200 unit paket budikdamber, 10.000 ekor bibit lele, 2400 Pot kangkung, 4 instalasi hidroponik, dan 800 kg pakan lele.
Selain itu, dia juga memberikan pelatihan pengelolaan budidaya pangan dari pakar pertanian. Diharapkan masyarakat ke depannya memiliki keahlian untuk menjalankannya secara mandiri dan berkelanjutan.
Selain manfaat ekonomi, Sandiaga berharap kegiatan ini dapat menguatkan rasa kebersamaan dan menciptakan budaya gotong royong dalam lingkungan tempat tinggal melalui kelompok tani dan usaha UMKM. Dengan begitu, target UMKM kelompok tani tersebut bisa membuka lapangan kerja bagi warga.
"Semoga usaha kemandirian pangan hasil swadaya warga, dapat berperan dalam membangun perekonomian nasional," kata Sandiaga.
Adapun Kelompok Tani D'Syafa sudah mempraktikan urban farming sejak pandemi Covid-19 menghantam perekonomian warga Kampung Becek. Dengan memanfaatkan ruang sempit menjadi lahan hijau, mereka mencoba memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri.
Melalui inovasi pertanian dengan metode aquaponik budidaya ikan dalam ember, kini lahan bekas pembuangan puing dan sampah di jadi hijau dengan tanaman teleng, kelor, pokcoy, kangkung, bayam.
Bagi warga, berkebun mendekatkan mereka pada sumber makanan. Sayuran yang ditanam sendiri lebih jelas perawatannya dan harganya pun lebih murah dibandingkan harga pasaran sayur organik yang dibanderol 2-3 kali lipat dari sayur pada umumnya.
"Warga mengusulkan agar hasil tanaman tadi dijadikan tambahan lauk. Dari situ, saya berpikir caranya agar hasil tanam ini bisa mendapatkan nilai jual lebih lagi," tambahnya.
Ditumbuhi lebih dari 10 jenis tanaman, akhirnya seluruh sayuran bisa diperuntukan bagi warga serta dipasarkan ke sejumlah konsumennya.
Namun, upaya pelestarian lingkungan tidak melulu berjalan dengan lancar. keterbatasan modal dan minimnya prasarana yang dimiliki masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan kelompok dan warga.
"Proses ini semua hasil swadaya masyarakat. Semoga saja bisa berkelanjutan mengelola ini semua," ungkap anggota Kelompok Tani D'Syafa Haryati.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setidaknya ada tiga mimpi yang dibawa yakni lingkungan, sosial dan ekonomi.
Baca SelengkapnyaGanjar memaparkan gagasan ketahanan pangan saat berdialog dengan petani Jakarta
Baca SelengkapnyaBRI memberikan berbagai bantuan fasilitas dan infrastruktur Urban Farming bagi Kelompok Dasawisma Pisang.
Baca SelengkapnyaSudah sejak tahun 2008 Sunarto mengajak warga di kampungnya untuk mengembangkan budi daya gurami.
Baca SelengkapnyaSahabat Sandi Uno Dulur Galuh Babarengan Ganjar membuat terobosan kampanye Ganjar-Mahfud lewat pelatihan budidaya ikan air tawar.
Baca SelengkapnyaBerbagai jenis produk pun dihasilkan, mulai dari keripik bayam brazil, minuman rosella dan kembang telang yang juga hasil tanam sendiri.
Baca Selengkapnya"Ini bukan hanya program pemerintah, tetapi juga catatan perjalanan spiritual bagi kita. Selama tiga tahun terakhir membangkitkan ekonomi dari desa."
Baca SelengkapnyaSandjoko menjadi pegawai BUMN selama 33 tahun. Setelah pensiun, ia memutuskan untuk jadi petani di kampungnya.
Baca SelengkapnyaSandiaga menyasar warga dan juga sekaligus merangkul lansia untuk budidaya lele.
Baca SelengkapnyaYeka menambahkan pentingnya pembuatan irigasi sebagai akses utama bagi pemenuhan air untuk lahan pertanian.
Baca SelengkapnyaTarget Sandiaga adalah menciptakan 4,4 juta di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPeluncuran teknologi ini merupakan langkah inovatif dalam mewujudkan penerapan pertanian modern, cerdas, dan berkelanjutan
Baca Selengkapnya