Sandera 200 mobil, warga tagih janji pekerjaan dari PT Chevron
Merdeka.com - Sekitar 500 massa mengatasnamakan diri Komite Reformasi Perjuangan Hak Putra Melayu Riau (KRPHPMR) menghadang dan menahan mobil kontraktor PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) di Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Massa itu berunjuk rasa terkait tidak adanya perekrutan warga setempat sebagai tenaga kerja di perusahaan minyak itu, Senin (24/11).
Sekretaris Umum KRPHPMR, Ali Mujahidin, mengatakan ada sekitar 200 unit mobil kontraktor CPI yang mereka tahan. "Tidak akan kami lepas sebelum pihak CPI dan mitra kerjanya melakukan pembicaraan dengan kami," katanya.
-
Siapa yang menandatangani perjanjian kerja sama? Pada akhir acara penandatangan Nota Kesepahaman serta Perjanjian Kerjasama ditandatanganisecara langsung oleh Dekan FH UMY dan Ketua PTUN Yogyakarta.
-
Siapa yang membuat surat pernyataan? Yang bertanda tangan di bawah ini :Nama : Anton SyahputraNISN : 88765463544578Kelas : XI IPS – 3Sekolah : SMA Negeri 1 MedanAlamat : Jl. Amal No. 123, Medan Dengan ini menyatakan mengakui kesalahan yang sudah saya lakukan berupa absen sekolah selama 5 hari berturut – turut tanpa pemberitahuan, terhitung dari tanggal 15 Februari 2020 s/d 19 Februari 2020.
-
Siapa yang menandatangani nota kesepahaman? Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Alsintan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Muhammad Hatta dan Dekan Fakultas Teknik Pertanian UGM Eni Harmayani.
-
Siapa yang menandatangani kerja sama ini? Penandatanganan dilakukan oleh Plt. Direktur Jenderal Pembinanan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kemnaker, Fahrurozi dan President of KOSHA, Ahn Jongjoo di Jakarta, Selasa (25/6).
-
Siapa yang menandatangani perjanjian JV? Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Bobby Rasyidin, Direktur Utama PT Len Industri (Persero) / Holding DEFEND ID dan Nicolas Bouverot, Vice President Thales Asia di Jakarta.
-
Siapa yang menandatangani Perjanjian Kalijati? Perjanjian ini ditandatangani oleh Jepang dan Belanda pada 8 Maret 1942 di Kalijati, Subang, Jawa Barat.
Massa menuntut komitmen PT CPI dan mitra kerjanya yakni kontraktor untuk mengakomodir warga asli Melayu sebagai tenaga kerja. Padahal sebelumnya, Chevron berjanji merekrut warga sebagai tenaga kerjanya, namun wanprestasi alias ingkar janji.
"Mereka (PT CPI) sudah ingkar janji, padahal sudah dua kali surat kesepakatan ditandatangani bersama pada tahun 2000 dan 2006," keluhnya.
Demonstran yang terdiri dari 500 orang mulai menggelar aksi sejak sekitar pukul 05.00 WIB. Demonstran bergerak dari Jalan Jenderal Sudirman, dan melakukan penghadangan terhadap setiap mobil operasional perusahaan di pintu masuk area NDD (North Duri Development).
Massa mengumpulkan ratusan mobil tersebut di lapangan sepak bola di Jalan Siak, sedangkan seluruh supir diminta turun dan berjalan kaki. Meski demikian, para pekerja dan sekuriti perusahaan tidak berani melakukan penolakan maupun perlawanan atas aksi massa. "Kita tujuannya aksi damai," terang Ali.
Menurut warga, sebelumnya ada dua kesepakatan, pihak CPI dan mitra kerja setuju untuk memprioritaskan putra asli Melayu Riau untuk mendapat pekerjaan. Menurut warga, yang dimaksud putra daerah asli adalah apabila salah satu ataupun kedua orang tua asli dan lahir di Riau.
Namun, sampai sekarang manajemen tidak menggubris kesepakatan itu dan banyak mengajak tenaga kerja dari luar daerah. "Pengingkaran janji itu yang membuat kami kecewa sebagai putra daerah, dan kami curiga ini adalah bagian dari mafia migas," ujarnya.
Warga juga menyebutkan, pihak CPI tidak transparan dalam penyaluran dana program pemberdayaan masyarakat Corporate Social Responsibility (CSR) di daerah setempat itu.
"Sesuai kesepakatan yang dibuat, seharusnya kami dilibatkan. Tapi mereka ambil langkah sendiri sehingga kami tidak tahu entah ke mana dana itu disalurkan," cetus Ali.
Hingga siang ini belum ada perwakilan perusahaan yang mendatangi demonstran untuk melakukan pembicaraan dengan warga. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di antara korban sampai rela menjual truk demi bisa berangkat ke Korea
Baca SelengkapnyaAksi protes warga dilakukan sebagai bentuk ekspresi kekecewaan terhadap Pemprov Sulsel.
Baca SelengkapnyaWarga menolak aktivitas tambang karena membuat mereka gagal panen dan tercemarnya lingkungan.
Baca SelengkapnyaKLovers, semoga kita semua bisa mengambil pelajaran atas kasus yang dialami Defri Juliant ini.
Baca SelengkapnyaRatusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).
Baca SelengkapnyaPenunggakan upah pekerja sudah terjadi sejak tahun 2018.
Baca SelengkapnyaMereka menuntut akses menuju tambang yang sebelumnya ditutup agar kembali dibuka baik dari jalur darat maupun Sungai Batanghari Jambi.
Baca Selengkapnya"Masalah penahanan sudah diatur dalam KUHAP," kata Komarudin saat dikonfirmasi.
Baca SelengkapnyaKarena tidak terima, emak-emak sekitar langsung menggeruduk pabrik tersebut.
Baca SelengkapnyaPPK Tapos pun kembali melanjutkan kerjanya untuk menghitung suara tingkat kecamatan dan dilanjutkan tingkat kota hari ini.
Baca Selengkapnya