Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sandera 200 mobil, warga tagih janji pekerjaan dari PT Chevron

Sandera 200 mobil, warga tagih janji pekerjaan dari PT Chevron Chevron. EUTERS/Mario Anzuoni

Merdeka.com - Sekitar 500 massa mengatasnamakan diri Komite Reformasi Perjuangan Hak Putra Melayu Riau (KRPHPMR) menghadang dan menahan mobil kontraktor PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) di Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Massa itu berunjuk rasa terkait tidak adanya perekrutan warga setempat sebagai tenaga kerja di perusahaan minyak itu, Senin (24/11).

Sekretaris Umum KRPHPMR, Ali Mujahidin, mengatakan ada sekitar 200 unit mobil kontraktor CPI yang mereka tahan. "Tidak akan kami lepas sebelum pihak CPI dan mitra kerjanya melakukan pembicaraan dengan kami," katanya.

Massa menuntut komitmen PT CPI dan mitra kerjanya yakni kontraktor untuk mengakomodir warga asli Melayu sebagai tenaga kerja. Padahal sebelumnya, Chevron berjanji merekrut warga sebagai tenaga kerjanya, namun wanprestasi alias ingkar janji.

"Mereka (PT CPI) sudah ingkar janji, padahal sudah dua kali surat kesepakatan ditandatangani bersama pada tahun 2000 dan 2006," keluhnya.

Demonstran yang terdiri dari 500 orang mulai menggelar aksi sejak sekitar pukul 05.00 WIB. Demonstran bergerak dari Jalan Jenderal Sudirman, dan melakukan penghadangan terhadap setiap mobil operasional perusahaan di pintu masuk area NDD (North Duri Development).

Massa mengumpulkan ratusan mobil tersebut di lapangan sepak bola di Jalan Siak, sedangkan seluruh supir diminta turun dan berjalan kaki. Meski demikian, para pekerja dan sekuriti perusahaan tidak berani melakukan penolakan maupun perlawanan atas aksi massa. "Kita tujuannya aksi damai," terang Ali.

Menurut warga, sebelumnya ada dua kesepakatan, pihak CPI dan mitra kerja setuju untuk memprioritaskan putra asli Melayu Riau untuk mendapat pekerjaan. Menurut warga, yang dimaksud putra daerah asli adalah apabila salah satu ataupun kedua orang tua asli dan lahir di Riau.

Namun, sampai sekarang manajemen tidak menggubris kesepakatan itu dan banyak mengajak tenaga kerja dari luar daerah. "Pengingkaran janji itu yang membuat kami kecewa sebagai putra daerah, dan kami curiga ini adalah bagian dari mafia migas," ujarnya.

Warga juga menyebutkan, pihak CPI tidak transparan dalam penyaluran dana program pemberdayaan masyarakat Corporate Social Responsibility (CSR) di daerah setempat itu.

"Sesuai kesepakatan yang dibuat, seharusnya kami dilibatkan. Tapi mereka ambil langkah sendiri sehingga kami tidak tahu entah ke mana dana itu disalurkan," cetus Ali.

Hingga siang ini belum ada perwakilan perusahaan yang mendatangi demonstran untuk melakukan pembicaraan dengan warga. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ratusan Warga Pati dan Kudus Jadi Korban Penipuan Penyedia Tenaga Kerja ke Korea, Total Kerugian Capai Rp4 Miliar
Ratusan Warga Pati dan Kudus Jadi Korban Penipuan Penyedia Tenaga Kerja ke Korea, Total Kerugian Capai Rp4 Miliar

Di antara korban sampai rela menjual truk demi bisa berangkat ke Korea

Baca Selengkapnya
Protes Jalan Rusak, Warga Tanam Pohon Pisang
Protes Jalan Rusak, Warga Tanam Pohon Pisang

Aksi protes warga dilakukan sebagai bentuk ekspresi kekecewaan terhadap Pemprov Sulsel.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Bentrokan Polisi vs Warga di Banyuasin Berujung Warga Terkena Tembakan
Duduk Perkara Bentrokan Polisi vs Warga di Banyuasin Berujung Warga Terkena Tembakan

Warga menolak aktivitas tambang karena membuat mereka gagal panen dan tercemarnya lingkungan.

Baca Selengkapnya
Kisah Pedangdut Defri Juliant Jadi Korban Dugaan Penipuan Tanam Modal di Kontraktor, Uang Rp 170 Juta Terancam Raib
Kisah Pedangdut Defri Juliant Jadi Korban Dugaan Penipuan Tanam Modal di Kontraktor, Uang Rp 170 Juta Terancam Raib

KLovers, semoga kita semua bisa mengambil pelajaran atas kasus yang dialami Defri Juliant ini.

Baca Selengkapnya
Tiga Hari Tak Digubris Mahyeldi, Ratusan Pendemo di Padang Teriak
Tiga Hari Tak Digubris Mahyeldi, Ratusan Pendemo di Padang Teriak "Gubernur Jahat"

Ratusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).

Baca Selengkapnya
Pekerja Metal Bakal Unjuk Rasa, Tuntut Hak Keuangan Karyawan
Pekerja Metal Bakal Unjuk Rasa, Tuntut Hak Keuangan Karyawan

Penunggakan upah pekerja sudah terjadi sejak tahun 2018.

Baca Selengkapnya
Demo Sopir Truk Batubara Memanas, Jendela Dilempari dan Desak Gubernur Jambi Keluar
Demo Sopir Truk Batubara Memanas, Jendela Dilempari dan Desak Gubernur Jambi Keluar

Mereka menuntut akses menuju tambang yang sebelumnya ditutup agar kembali dibuka baik dari jalur darat maupun Sungai Batanghari Jambi.

Baca Selengkapnya
Korban Penipuan hingga Rp500 Juta Ungkap Sering Terima Teror Sebelum 2 Pelaku Dijebloskan ke Penjara
Korban Penipuan hingga Rp500 Juta Ungkap Sering Terima Teror Sebelum 2 Pelaku Dijebloskan ke Penjara

"Masalah penahanan sudah diatur dalam KUHAP," kata Komarudin saat dikonfirmasi.

Baca Selengkapnya
Proyek Pabrik Semen di Jawilan Digeruduk Emak-emak, Diduga Sebabkan Rumah Warga Roboh
Proyek Pabrik Semen di Jawilan Digeruduk Emak-emak, Diduga Sebabkan Rumah Warga Roboh

Karena tidak terima, emak-emak sekitar langsung menggeruduk pabrik tersebut.

Baca Selengkapnya
Ketua dan Tiga Anggota PPK Tapos Depok Batal Mengundurkan Diri, Begini Alasannya
Ketua dan Tiga Anggota PPK Tapos Depok Batal Mengundurkan Diri, Begini Alasannya

PPK Tapos pun kembali melanjutkan kerjanya untuk menghitung suara tingkat kecamatan dan dilanjutkan tingkat kota hari ini.

Baca Selengkapnya