Sang pendeta cabul keliling gereja di Surabaya mencari mangsa
Merdeka.com - Kasus pencabulan melibatkan pemuka agama kembali mencuat. Kali ini, seorang pendeta di Surabaya dibekuk polisi lantaran diduga mencabuli sejumlah anak.
Pendeta itu adalah IAG. Menurut Kasubdit Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Kombes Pol Umar Fana, saat polisi menggerebek rumah tersangka, mereka menemukan lima remaja wanita diduga korban pencabulan. Mereka di antaranya F (21), AP (8), M (17), R (20) dan MN (21). Selain itu, polisi mendapati dua remaja laki-laki berinisial F (13) dan YN (13), diduga kuat turut disekap oleh IAG.
"Korban sebanyak 7 diamankan. Yang korban inisial F (21) diduga disetubuhi oleh pelaku dari usia 15 tahun," kata Umar.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Siapa yang disekap dan diperkosa? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Siapa yang disiksa dengan roda hukuman? 'Korban dari roda hukuman bisa saja dianggap berbeda oleh orang-orang sezamannya, dan mungkin diskriminasi ini menjadi penyebab dari hukuman terakhirnya, karena ia bisa saja dikorbankan, sebagai 'seorang yang aneh', oleh orang-orang yang marah, sebagai penyebar wabah pes,' jelas para arkeolog yang melakukan penelitian.
-
Dimana lokasi Penjara Koblen di Surabaya? Penjara Koblen atau Penjara Bubutan didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1930.
-
Bagaimana korban terjebak ke dalam budak seks? Korban yang baru lulus SMK tidak berpikir panjang untuk menemui pelaku lantaran dijanjikan pekerjaan untuk mengelola kafe di Kota Solo. Ternyata ini hanya modus pelaku. Selama lima bulan, sejak Mei-September 2022, korban disekap dan disetubuhi pelaku berinisial JM itu.
-
Mengapa pria itu dipenjara? Dalam persidangan di Thessaloniki, pria tersebut mengaku tidak bisa menjelaskan perilakunya yang membuatnya merasa sangat malu.
Umar melanjutkan, para korban dibawa pelaku dari Nias, secara bertahap sejak 2009 sampai 2015. Korban diiming-imingi akan disekolahkan dan dipekerjakan di Surabaya. Ternyata pelaku minta imbalan supaya mau melayani nafsunya.
"Jika tidak mau maka akan dikeluarkan dari sekolah atau kuliah atau dibunuh," ujar Umar.
Menurut Polda Jatim, IG diduga mengalami penyimpangan seksual. Dari hasil pemeriksaan Ditreskrimum Polda Jawa Timur, diketahui si pendeta kerap berkeliling dari gereja ke gereja buat mencari mangsa. Modusnya menjaring target dengan iming-iming janji menyekolahkan, dan memberi pekerjaan pada korban.
"Dari hasil pemeriksaan kejiwaan oleh dokter psikologi Rumah Sakit Bhayangkara, sementara ini diketahui kalau tersangka mengalami kelainan seksual. Tersangka ini menyukai anak-anak, pedofil. Dia ini diketahui sebagai seorang pendeta. Dia keliling di banyak gereja," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol R Prabowo Argo Yuwono.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi membongkar modus guru agama Bernama Hendra (39) di Ciputat, Tangerang Selatan yang mencabuli 8 muridnya.
Baca SelengkapnyaSatuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi mengungkap motif pembunuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaHasrat yang tak terbendung lantaran istri dibawa lari orang membuat Suwanto, nekat mencuri celana dalam wanita desa di Surabaya.
Baca SelengkapnyaPelecehan seksual itu diduga terjadi di Masjid Desa Gunungsari, Kecamatan Baureno, Bojonegoro, Jawa Timur pada Selasa (20/8) lalu.
Baca SelengkapnyaAtas paksaan tersebut, menurut Ari, korban sempat menolak namun SO terus memaksa dengan alsan yang sama
Baca SelengkapnyaNazal mengatakan, para pelapor dalam kasus itu merupakan keluarga dari para korban.
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus AW (58), tersangka predator anak di Kecamatan Kotabaru, Karawang. Residivis ini ditangkap setelah sejumlah orang tua melaporkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaBerdalih mengobati, tersangka pun meminta korban untuk melayani nafsu bejatnya.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca SelengkapnyaPencabulan tersebut terjadi pada 25 Juni 2024 sekira pukul 22.00 WIB dengan modus pengobatan terhadap korban.
Baca SelengkapnyaBegal tukang ojek di Tanjung Raja, Ogan Ilir setelah buron sepekan.
Baca SelengkapnyaKorban dicabuli sebanyak dua kali oleh pelaku berinisial DS (61)
Baca Selengkapnya