Sangar, TNI akan lebur semua pasukan elite jadi satu
Merdeka.com - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Moeldoko menyadari era teknologi yang semakin maju membuat medan pertempuran pun berubah haluan. Berbeda dengan perang kemerdekaan, perang tak lagi berhadap-hadapan. Perang saat ini adalah 'within society' yang juga kecenderungan diprovokasi oleh pertentangan etnis dan ideologi radikal.
Dalam konteks ini, Moeldoko memandang perlu dilakukannya pengembangan kemampuan dan optimalisasi operasi khusus. Moeldoko menyebut, operasi khusus ini akan diawasi dan dikoordinasikan melalui Komando Operasi Pasukan Khusus TNI.
Keberadaan Kopassus pada komando operasi itu direpresentasikan oleh satuan 81 untuk menjadi kekuatan trimarta terpadu bersama dengan Denjaka TNI AL dan Denbravo TNI AU yang diformat dalam satuan tugas dengan paket rotasi penugasan.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa tujuan dari perombakan struktur di TNI? Panglima TNI Laksamana Yudo Margono melakukan perombakan struktur di dalam jajaran TNI dengan melakukan rotasi. Dalam rangka persiapan 25 perwira tinggi (pati) TNI yang akan memasuki masa pensiun.
-
Apa yang di serahkan ke TNI? Kementerian Pertahanan sendiri sebelumnya memang telah memesan lima unit C-130J Super Hercules.
-
Bagaimana TNI memperbaiki rumah warga yang terdampak ledakan? 'Baik yang di Kabupaten Bogor ada 44 rumah dan itu sudah diperbaiki semuanya oleh Kodim,' kata Kadispenad Brigjen TNI Kristomei kepada wartawan, Rabu (3/ 4).
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
-
Bagaimana TNI AU mempersiapkan diri menghadapi Belanda di Irian Barat? Pesawat Pengebom TU-16 dan TU-16 KS Siap Membombardir Belanda di Irian Barat Tahun 1960an, Indonesia bersiap perang terbuka dengan Belanda yang tak mau menyerahkan Irian Barat.Sejumlah persenjataan paling canggih dari Blok Timur disiapkan untuk konfrontasi.
"TNI akan membentuk Komando Operasi Pasukan Khusus TNI sebagai bagian dari optimalisasi interoperability TNI sekaligus sebagai kekuatan standby force TNI dalam penanggulangan terorisme," jelas Moeldoko saat memaparkannya idenya di sela-sela syukuran HUT ke-63 Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (29/4).
Kira-kira seperti apa Komando Operasi Pasukan Khusus TNI ini nantinya?
Penelusuran merdeka.com, Senin (4/5), Komando Operasi Pasukan Khusus pertama kali didirikan di Amerika Serikat pada 15 Desember 1980. Pusat komando ini diberi nama Joint Special Operations Command atau disingkat menjadi JSOC.
JSOC ini dibentuk untuk mempelajari kebutuhan maupun teknik operasi, memastikan syarat dan kebutuhan standar, menyusun dan melaksanakan pelatihan operasi khusus gabungan, dan mengembangkan taktik operasi. JSOC sendiri membawahi unit khusus seperti Delta Force, Aktivitas Pendukung Intelijen (ISA), SEAL Team Six, Skadron Taktik Khusus ke-24, Unit Komunikasi Gabungan (JCU), Unit Penerbangan Gabungan, Unit Teknik Intelijen dan Badan Sinyal Intelijen.
JSOC memiliki keistimewaan, yakni bisa mengakses seluruh personel darat, laut, udara, marinir, intelijen bahkan warga sipil. Anggotanya pun berasal dari orang-orang terbaik di keempat matra tersebut.
Selain JSOC, AS juga memiliki Komando Operasi Khusus AS yang bernama resmi US Special Operations Command, disingkat USSOCOM. Berbeda dengan JSOC, USSOCOM dibentuk menyusul kegagalan AS dalam operasi penyelamatan sandera di Iran bersandi Cakar Elang.
Berbeda dengan JSOC, USSOCOM dapat menggerakkan hampir seluruh unit pasukan darat, laut, udara dan marinir. Lembaga inilah nantinya yang menggerakkan seluruh pasukan elite ke lokasi pertempuran, mulai dari penyediaan transportasi, anggota tim khusus, hingga menentukan target yang melibatkan seluruh matra.
Operasi Kehendak Ernest atau Operaton Ernest Will menjadi misi pertama yang digelar USSOCOM. Misi ini digelar untuk melindungi kapal-kapal Kuwait dari serangan serdadu Iran. Tak hanya itu, AS juga berniat mengganggu konsentrasi Iran dengan menguasai mesin bor minyak milik negara itu yang berada di tengah laut.
Keuntungan menyatukan seluruh pasukan khusus dengan sistem seperti ini di antaranya tak ada tumpang tindih dalam tugas. Mabes TNI tinggal memutuskan siapa yang dikirim kalau ada masalah. Keuntungan lain, pasukan elite TNI makin kompak dan solid karena satu komando. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengungkapkan TNI bakal menyesuaikan dengan kekuatan baru Angkatan Siber yang segera dibentuk.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat TNI tersebut belum bisa menjabarkan waktu pastinya untuk pemindahan prajurit.
Baca SelengkapnyaMarsdya TNI Andyawan Martono P yang sebelumnya menjabat Pangkogabwilhan II akan menjadi Wakasau.
Baca SelengkapnyaTNI berencana untuk membuat pusat siber di markas besar (mabes) dan juga di setiap matra.
Baca SelengkapnyaHal itu telah dibahas dalam Rapim TNI-Polri yang dihadiri Panglima TNI dan Kapolri Sigit.
Baca SelengkapnyaTotal ada 256 Pati di lingkungan Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU).
Baca SelengkapnyaNantinya, Angkatan Siber ini menjadi matra keempat di tubuh TNI selain Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, ada 4 negara yang sudah mulai membangun angkatan keempatnya.
Baca SelengkapnyaMenurut Kasau, TNI maupun sipil bisa mengisi angkatan siber asalkan memiliki keahlian di bidang tersebut.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono melakukan perombakan struktur di dalam jajaran TNI dengan melakukan rotasi.
Baca SelengkapnyaPosisi di Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI, Kolonel Laut (P) I Gusti Putu Aswan Candra mendapat promosi dari tugas semula sebagai dosen Sesko TNI.
Baca SelengkapnyaTNI menggelar latihan bersama yang diikuti ribuan prajurit.
Baca Selengkapnya