Santainya Ridwan Kamil hadapi sopir omprengan
Merdeka.com - Perseteruan antara Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dengan sopir omprengan Taufik Hidayat memasuki babak baru. Setelah sebelumnya Taufik melaporkan Ridwan Kamil ke Polda Jabar terkait kasus penganiayaan, Taufik akan kembali melaporkan Ridwan Kamil ke polisi dalam kasus pencemaran nama baik.
I Made Agus Rediyudana menuturkan, dugaan pencemaran nama terkait penyebutan preman oleh Ridwan Kamil. Menurut Agus, hal ini menyalahi Undang-Undang Nomor 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
"Ucapan preman ini memiliki konotasi negatif. Preman ini identik dengan pemerasan, pembunuhan. Sedangkan klien kami bukan preman," kata Agus Rediyudana, dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Panglima.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Siapa yang berhadapan dengan preman? Seorang wanita berhadapan dengan aksi preman di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
-
Kenapa Kampung Badran disebut 'kampung preman'? Dulu orang-orang Kampung Badran banyak yang tidak punya pekerjaan tapi akrab dengan kekerasan. Kebanyakan dari mereka merupakan pendatang yang datang dari desa lain.'Kalau waktu itu maling dari daerah lain pada kumpul di Badran. Maling dari Surabaya larinya ke Badran,' kaa Sutrisno dikutip dari kanal YouTube Paradoks.
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
-
Bagaimana preman itu bereaksi? 'Pakai ditunjuk-tunjuk, seram banget gue tremor. Tapi papi masih ladenin karena tahu kita benar dan tidak melanggar apa-apa,' lanjutnya.
-
Mengapa preman itu berubah? Akhirnya, preman tersebut merasa malu atas kekalahannya, mengakui kesalahannya, dan menyatakan keinginannya untuk belajar kepada Sunan Drajat.
Menurut Agus, beberapa pernyataan yang dilontarkan Ridwan Kamil di media sosial sudah diambil buat dijadikan alat bukti pelaporan.
"Laporan undang-undang ITE rencananya hari ini (kemarin). Sudah di print screen Twitter-nya," ujar Agus.
Agus mengatakan, pernyataan Ridwan Kamil di Twitter sudah dibaca masyarakat luas. Hal itu dianggap telah mencemarkan nama baik Taufik Hidayat, yang saban hari bekerja sebagai sopir angkot omprengan. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil beri klarifikasi usai ramai dikritik netizen setelah cuitan lamanya di platform media sosial X kembali viral.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil atau Bang Emil berkunjung ke Kantor Badan Musyawarah (Bamus) Betawi di Jatinegara, Jakarta Timur pada Jumat (6/9) malam.
Baca SelengkapnyaPramono Anung mendoakan paslon lainnya tidak meniru gaya sosialisasi dirinya yang memanfaatkan kegiatan CFD.
Baca SelengkapnyaMomen Ridwan Kamil sapa dua sejoli yang tengah mengobrol mesra di motor saat lampu merah ini viral, minta didoakan menikah tahun depan.
Baca SelengkapnyaTak menduga bakal punya penumpang eks gubernur jebolan kampus Amerika, sosoknya mengaku merinding.
Baca SelengkapnyaKPU Jakarta sukses menggelar debat perdana tiga para calon Gubernur dan wakil gubernur, Minggu (7/10).
Baca SelengkapnyaMenurut Kholid hal itu hanya sebuah ekspresi sebagian warga yang belum mengenal Ridwan Kamil secara langsung
Baca SelengkapnyaRK mendukung apa yang dilakukan Pram-Rano adalah safari politik kepada para mantan gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat mencecar Ridwan Kamil dengan puluhan pertanyaan terkait laporan dugaan pelanggaran kampanye di Tasikmalaya.
Baca SelengkapnyaAksi arogan dilakukan oleh pria yang mengaku Ketua PP Semarang hingga viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaMomen saat anggota Brimob cegah personel Propam yang akan bawa pendatang yang dicurigai sebagai preman.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil bertemu Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno jelang hari pencoblosan Pilkada Jakarta.
Baca Selengkapnya