Santap Makanan dari Calon Kades, 241 Warga Asahan Keracunan
Merdeka.com - Keracunan massal terjadi di Kecamatan Tinggi Raja, Asahan, Sumut. Sebanyak 241 warga harus mendapat perawatan setelah menyantap makanan sumbangan calon kepala desa.
"Jumlah korban terdampak keracunan hingga kini mencapai 241 orang. Puluhan orang masih menjalani rawat inap," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Asahan, Khaidir Sinaga, Jumat (20/12) dini hari.
Para korban merupakan warga Dusun 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 Desa Tinggi Raja, Kecamatan Tingi Raja. Mereka sebelumnya diketahui menyantap makanan atau nasi umat sumbangan 5 orang calon kepala desa pada Rabu (18/12) siang hingga sore. Saat itu ada 2.000 porsi yang dibagikan.
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Bagaimana menangani keracunan makanan? Pada saat mengalami keracunan makanan, sejumlah tindakan penanganan bisa dilakukan. Mencegah dehidrasi juga merupakan cara utama agar gejala keracunan ini tidak memburuk.
-
Siapa yang rentan mengalami keracunan makanan? Sejumlah organisme ini rentan menyebabkan keracunan pada orang tua, bayi, anak-anak kecil, wanita hamil beserta bayi yang dikandungnya, dan mereka yang rentan.
-
Siapa yang menyerahkan bantuan untuk korban di Sumatera Selatan? Usai pelaksanaan upacara, Pj Gubernur Bahtiar bersama Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santosa, menyerahkan bantuan untuk korban bencana sosial.
Gejala keracunan mulai dirasakan warga Kamis (19/12) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. "Puncaknya pada pukul 15.30 WIB," jelas Khaidir.
Setelah kejadian itu diketahui, BPBD dan aparat setempat mengambil sejumlah langkah. Mereka meminta penanganan KLB (kejadian luar biasa) keracunan di Puskesmas Rawat Inap Tinggi Raja, RSUD H Abdul Manan Simatupang (HAMS), dan RSU Katarina Kisaran.
©BPBD AsahanHingga Jumat (20/12) dini hari, BPBD mencatat 241 warga mengalami gejala keracunan. Sebanyak 30 orang menjalani rawat inap di Puskesmas Tinggi Raja, 29 orang dirujuk ke RSUD HAMS Kisaran, dan 4 orang dirujuk ke RSU Kartini Kisaran.
Sementara seratusan warga menjalani rawat jalan akibat keracunan itu. Sebanyak 132 orang rawat jalan di Puskesmas Tinggi Raja dan 46 orang berobat ke bidan desa setempat.
Kasus keracunan ini masih diselidiki aparat berwenang. "Dilakukan penyelidikan dan olah TKP oleh Polsek Prapat Janji dan Dinkes Asahan," tegas Khaidir.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaPetugas juga melakukan pemetaan sejumlah titik rawan macet.
Baca SelengkapnyaKepala Desa dan Sekretaris Desa di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dilaporkan ke Bawaslu karena diduga mengajak warga memilih caleg tertentu
Baca SelengkapnyaPemerintah Provins Jawa Barat mencatat pasien anak yang menjalani cuci darah mencapai ratusan orang.
Baca SelengkapnyaTerduga pembunuh wanita yang jasadnya ditemukan dalam koper di Kalimalang, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi akhirnya tertangkap.
Baca Selengkapnya