Santap makanan saat hajatan, 50 Warga di Cianjur keracunan
Merdeka.com - Lima puluh orang warga Kampung Seuseupan, Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, mengalami keracunan massal. 30 orang diantaranya dirujuk ke RSUD Cianjur untuk mendapat pertolongan medis intensif. Peristiwa keracunan massal itu bermula ketika warga menyantap hidangan yang dibagikan saat acara syukuran di rumah Misbahudin Kepala Desa Wangunjaya yang baru pulang dari tanah suci.
"Sebagian kecil warga mulai merasakan gejala keracunan Sabtu (15/9) siang. Namun jumlah yang tidak banyak membuat mereka yang mengalami gejala awal, menganggap hanya mual dan pusing biasa," kata Camat Cugenang, Slamet Riyadi seperti dilansir Antara, Minggu (16/9).
Namun, jumlah warga yang mengeluhkan hal yang sama bertambah banyak pada Minggu siang. jumlahnya mencapai puluhan orang dan langsung dibawa ke puskesmas setempat untuk mendapat pertolongan medis.
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Kapan keracunan terjadi? Insiden ini berlangsung di Warwick Fiji Resort, Coral Coast, pada malam hari, tepatnya pada Sabtu (14/12) waktu setempat.
-
Di mana keracunan terjadi? Insiden ini berlangsung di Warwick Fiji Resort, Coral Coast, pada malam hari, tepatnya pada Sabtu (14/12) waktu setempat.
"Kami langsung berkordinasi dengan pihak puskesmas dan dinas kesehatan terkait keracunan masal setelah menyatap makanan dari sykuran pulang dari haji itu. Kami sudah mengambil sampel makanan yang disantap warga," jelasnya.
Dia menambahkan, penyebab keracunan warga itu belum diketahui pasti apakah dari makanan. Namun sampel makanan sudah dibawa untuk diuji laboratorium.
"Kami masih menunggu hasil lab makanan yang mana menjadi penyebab warga keracunan," katanya.
Sementara Petugas RSUD Cianjur, Malfi Alman, mengatakan jumlah korban keracunan yang masuk ke RSUD sebanyak 34 orang, 15 orang laki-laki, 15 orang perempuan dan 4 orang anak balita.
Sebagian besar korban mengeluhkan pusing, mual dan lemas, sehingga pihaknya langsung memberikan penanganan agar korban yang mengalami dehidrasi berat itu, segera membaik.
"Sebagian besar sudah mulai membaik setelah diinfus dan diberi obat. Hingga malam ini, jumlah warga yang dirawat di RSUD Cianjur, 30 orang. Sedangkan empat orang diantaranya sudah diperbolehkan pulang," tandasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca SelengkapnyaAcara reses anggota DPRD dari PPP diduga menjadi pemicu keracunan ratusan warga. Mereka menyantap makanan yang disediakan sebelum sakit.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa dua orang pemilik acara, yakni pasangan suami istri (pasutri) SY dan DM.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data, ada 364 warga mengalami keracunan usai menyantap nasi boks saat acara reses anggota DPRD Kota Cimahi.
Baca Selengkapnya