Santap nasi kenduri, 40 warga Batang Jateng mendadak keracunan
Merdeka.com - Keracunan massal terjadi di Desa Tambak Boyo, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada Selasa (15/4). Sebanyak 40 warga setempat muntah-muntah dan pusing-pusing usai menyantap nasi selamatan di salah satu warga yang usai meninggal dunia.
Tidak ada korban jiwa dalam aksi keracunan massal tersebut. Namun, puluhan warga harus dilarikan ke empat Puskesmas yang ada di sekitar Kabupaten Batang, Jawa Tengah untuk menjalani perawatan.
Dari informasi yang dihimpun merdeka.com, keracunan massal berawal usai maghrib sekitar pukul 18.30 WIB ada salah satu anggota keluarga meninggal. Kemudian keluarga tersebut mengundang puluhan warga sekitar untuk mengikuti acara doa selamatan. Tujuannya untuk membacakan yasin dan tahlil secara bersama-sama supaya arwah yang meninggal tenang dan diterima di sisi-Nya.
-
Bagaimana korban keracunan dirawat? Para korban keracunan massal tersebut saat ini sudah menjalani perawatan medis di sejumlah rumah sakit seperti Rumah Sakit Mitra Kasih, Rumah Sakit Cibabat, Rumah Sakit Mal, Rumah Sakit Kasih Bunda, dan juga ke RSHS Bandung.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Di mana keracunan terjadi? Insiden ini berlangsung di Warwick Fiji Resort, Coral Coast, pada malam hari, tepatnya pada Sabtu (14/12) waktu setempat.
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
-
Apa saja penyakit yang diderita warga Bantargebang? Pemkot Bekasi mengakui warga di sekitar TPST rentan mengalami masalah kesehatan. Misalnya, gangguan pernapasan, kulit hingga diare.
"Usai doa bersama selesai, puluhan warga menerima nasi berkat besekan atau nasi kardus yang dibagikan tuan rumah selamatan. Mereka kemudian pulang ke rumah masing-masing, kemudian setelah 30 menit kemudian menjelang Isya warga pada keracunan," ungkap Memed salah seorang warga sekitar saat dikonfirmasi merdeka.com Selasa (15/4) malam.
Namun, sesampainya di rumah itu, mereka masing-masing menyantap nasi dengan menu mie. Seketika beberapa warga mengalami muntah-muntah, mukanya pucat dan diare terus menerus. Bahkan beberapa warga ada yang langsung pingsan karena mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
Awalnya hanya belasan warga yang mengalami keracunan. Mereka juga berupaya untuk menetralisir dengan air kelapa muda atau biasa disebut air degan. Namun, upaya warga tersebut tak bisa menolong dan harus dilarikan ke Puskesmas Reban untuk mendapatkan perawatan medis.
"Awalnya hanya beberapa warga yang mencoba dengan menetralisir racun dari nasi yang ada masakan mienya. Tapi karena korban bertambah akhirnya semua korban dilarikan ke beberapa puskesmas terdekat," ujarnya.
Semakin malam, jumlah korban semakin bertambah hingga mencapai 40 orang. Sehingga mereka harus dilarikan ke tiga Puskesmas lainnya seperti Puskesmas Limpung, Puskesmas Bawang dan Puskesmas Bandar yang masih ada di sekitar Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Kapolsek Reban AKP Bambang S membenarkan terkait kejadian keracunan massal akibat mengkonsumsi nasi kenduri selamatan tersebut. Bambang S menyatakan saat ini puluhan korban sudah dalam penanganan petugas medis Puskesmas setempat.
"Mohon maaf tidak usah diberitakan atau diblow-up. Korban sebagian sudah ditangani oleh Puskesmas sekitar dan saat ini sudah ada beberapa masyarakat yang menjadi korban keracunan pulang ke rumah mereka masing-masing untuk menjalani rawat jalan. Kecuali kalau ada yang menonjol atau unik silakan di beritakan," tuturnya.
Hingga kini masih ada sekitar 10 warga yang menjalani perawatan guna pemulihan kondisi usai mengalami keracunan massal itu. Saat ini, kasus ini masih intensif ditangani dan dalam proses penyelidikan oleh anggota Kepolisian Resort (Polres) Batang, Jawa Tengah.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaKorban keracunan meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit setelah hasil pemeriksaan diharuskan dirujuk.
Baca SelengkapnyaProgram tersebut digelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) melalui DPPKB Majene di Kantor Kecamatan Pamboang, Senin (6/5).
Baca Selengkapnya