Santap Nasi Kuning di Hajatan, Ratusan Warga Tasikmalaya Keracunan
Merdeka.com - Ratusan warga Kampung Cilangge, Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi kuning di salah satu acara hajatan warga. Gejala keracunan tersebut dialami warga sejak Rabu (7/10) malam.
Camat Mangkubumi, Dahlan Arifin mengaku bahwa awalnya ia menerima informasi adanya warga yang keracunan dari Koramil 1203/Kawalu. "Kemarin sore ada salah satu warga di sana yang merayakan ulang tahun anaknya yang baru berusia 7 tahun. Warga tersebut membuat nasi kuning," kata Dahlan, Kamis (8/10).
Rabu malam, disebut Dahlan, sejumlah warga sudah merasakan gejala keracunan, namun baru pada Kamis pagi sampai siang, warga pun terus berdatangan bahkan ada yang sampai dijemput menggunakan ambulans ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Apa yang terjadi pada tubuh karena nasi? Namun, peralihan ke beras membawa dampak besar, salah satunya adalah adaptasi tubuh masyarakat yang harus beralih dari mengolah karbohidrat kompleks menjadi nasi sebagai sumber energi.
-
Bagaimana menangani keracunan makanan? Pada saat mengalami keracunan makanan, sejumlah tindakan penanganan bisa dilakukan. Mencegah dehidrasi juga merupakan cara utama agar gejala keracunan ini tidak memburuk.
-
Siapa yang rentan mengalami keracunan makanan? Sejumlah organisme ini rentan menyebabkan keracunan pada orang tua, bayi, anak-anak kecil, wanita hamil beserta bayi yang dikandungnya, dan mereka yang rentan.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
Banyaknya jumlah warga yang mengalami gejala keracunan, mereka sampai ada yang dirawat di ruang sekolah dekat Puskesmas Mangkubumi. Selain itu, ada juga warga yang dirawat di Puskesmas Karanganyar.
“Sampai saat ini jumlah warga yang mengalami gejala keracunan lebih dari 100 orang. Sampai sekarang kami masih menangani warga. Ada Yang sudah membaik kondisinya, tapi belum boleh pulang dan masih harus diinfus,” sebutnya.
Salah seorang warga, Uci (35) mengaku bahwa anaknya mengalami gejala keracunan. Anaknya, disebut Uci memang menghadiri acara ulang tahun anak salah satu warga. “Acaranya kemarin sore. Di acara anak saya dikasih nasi kuning dan snack. Pas pulang langsung dimakan. Saya juga sempat ikut makan,” ucapnya.
Kamis dini hari, anaknya Uci mulai mengalami gejala keracunan, mulai muntah hingga diare. Uci pun sempat merasakan hal tersebut, namun tidak separah anaknya. Pada Kamis pagi, anaknya dibawa ke puskesmas dan sempat pulang, namun dibawa lagi karena kondisinya kian parah.
“Warga yang mengalami keracunan mayoritas anak-anak yang ikut menghadiri acara ulang tahun tersebut. Orang tua anak-anak itu juga merasakan gejalanya. Sebetulnya rasanya biasa saja, tidak ada yang aneh, tidak bau juga,” jelasnya.
Warga lainnya, Anwar (43) mengaku mengalami gejala yang sama, yaitu muntah dan diare. Ia dan anaknya juga ikut menyantap nasi kuning tersebut. "Iya merasa itu awalnya (mual, pusing, muntah, dan diare)," akunya.
Komandan Koramil 1203 Kawalu Kodim 0612 Tasikmalaya, Mayor Inf Iwan Suwanto mengatakan bahwa dugaan sementara keracunan massal tersebut akibat memakan nasi kuning. Saat ini, warga yang mengalami gejala keracunan tengah ditindak di puskesmas dan rumah sakit.
"Saya pertama mendapatkan informasi dari Babinsa setempat bahwa ada banyak korban keracunan di Mangkubumi. Kalau jumlah korban kita masih mendata pastinya. Tapi sesuai data yang diperoleh dari 100 undangan, yang hadir di acara itu ada 80 orang," katanya.
Berdasarkan data petugas kesehatan, korban yang diduga mengalami gejala setelah menyantap nasi kuning itu telah mencapai 121 orang. Sebagian telah dirujuk ke RSUD dr Soekardjo untuk menjalani perawatan karena gejala yang dialaminya semakin parah. (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan sudah mengamankan sampel makanan nasi kuning utuh dan muntahan pasien.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data, ada 364 warga mengalami keracunan usai menyantap nasi boks saat acara reses anggota DPRD Kota Cimahi.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca SelengkapnyaAcara reses anggota DPRD dari PPP diduga menjadi pemicu keracunan ratusan warga. Mereka menyantap makanan yang disediakan sebelum sakit.
Baca Selengkapnya