Santoso tewas dikeroyok ratusan warga usai aniaya 2 remaja
Merdeka.com - Santoso (45) tewas mengenaskan setelah dikeroyok sekitar ratusan warga desa Kota Bangun kecamatan Tapung Hilir kabupaten Kampar Riau, pada Sabtu (14/5) sekitar pukul 23.30 WIB. Pengangguran itu dihakimi massa lantaran sebelumnya melakukan penganiayaan terhadap dua orang remaja pelajar warga desa Kota Bangun yaitu Risaeg Kusuma (17) dan Rival Ariandi (17).
Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo Sik mengatakan, kedua remaja ini diduga dipukuli oleh Santoso di lapangan bola desa tersebut.
"Kemudian kedua remaja itu dibawa oleh Santoso ke kedai tuak milik Tinambunan yang berada di jalur III desa Kota Bangun. Setelah di sana kedua remaja ini kembali dipukuli hingga mengalami luka memar di wajahnya," ujar Guntur, Minggu (15/3).
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Bagaimana warga di kampung itu? Selain memiliki pemandangan yang indah dengan hamparan rumput, warga di kampung tersebut dikenal ramah.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Kenapa warga di Sukamulya merasa takut? Diungkap Maska, jika warga sekitar saat ini mengalami kondisi ketakutan karena topografi tanah di sana yang merupakan perbukitan. Mereka khawatir jika bukit yang ada di Kampung Tengah akan longsor.
-
Siapa yang mengancam warga? 'Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka,' ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
-
Kenapa 'Si Oyen' menyerang warga Pakansari? Warga mengaku resah dan khawatir jika kucing ini akan terus berbuat onar.'Terdapat seekor kucing berperilaku agresif dan menyerang kios pedagang dan pengunjung. Dikhawatirkan terus melukai orang lain,' tambah keterangan di video itu.
Keluarga korban beserta warga yang tidak senang atas perlakuan Santoso yang telah sewenang-wenang dan sering membuat keributan di kampung itu, akhirnya mendatangi rumah Santoso untuk mempertanyakan permasalahan tersebut. Namun, meski ditemui ratusan warga di depan rumahnya tidak membuatnya takut dan malah menunjukkan sikap arogansinya serta menantang warga.
Beberapa saat kemudian Santoso masuk ke dalam rumahnya sambil berkata, "Kalau ada yang berani masuk akan saya tembak".
Emosi warga semakin memuncak dan kemudian memanggil Santoso untuk segera keluar dari rumahnya namun dia tetap saja tidak menanggapi ucapan ratusan warga itu.
"Warga kemudian masuk ke dalam rumah untuk mencari keberadaan Santoso namun tidak menjumpainya. Akhirnya diketahui kalau Santoso bersembunyi di atas plafon rumahnya," kata Guntur.
Mengetahui hal tersebut warga memaksa korban untuk turun hingga akhirnya Santoso terjatuh dari loteng rumah tersebut, warga yang geram atas tindakannya kemudian mengeroyoknya hingga tewas.
Mengetahui Santoso telah tewas warga membubarkan diri dan meninggalkannya tergeletak di dalam di rumah.
"Petugas Kepolisian yang mengetahui peristiwa ini segera mendatangi lokasi kejadian dan kemudian membawa korban (Santoso) ke Puskesmas Tapung Hilir untuk dilakukan visum," ucap Guntur.
Namun keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan membuat surat pernyataan penolakan yang diserahkan kepada pihak Kepolisian.
"Kapolsek Tapung Hilir AKP Benhardi telah melakukan olah TKP, memintakan visum korban dan mendata saksi saksi terkait kejadian ini dan pihaknya juga masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini," pungkas Guntur. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku merasa korban sangat tidak sopan karena buang air kecil didekat para pelaku sedang nongkrong.
Baca SelengkapnyaDiduga rombongan pengantar jenazah tersebut menyerang rumah seorang anggota TNI akibat tersinggung setelah ditegur karena menggeber knalpot.
Baca SelengkapnyaPelaku seakan tidak peduli meski korbannya telah meminta ampun.
Baca SelengkapnyaViral pengeroyokan sejumlah pria terhadap seorang pemuda inisial RH (21 tahun).
Baca SelengkapnyaKorban pertama jadi sasarannya adalah mertua laki-laki yang duduk istirahat.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.
Baca SelengkapnyaSantri itu tengah berada di Perpustakaan saat dianiaya seniornya.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan bermula ketika korban mengunggah video di WhatsApp miliknya dengan mengenakan atribut salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI jadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang tidak dikenal (OTK
Baca SelengkapnyaMotif ketiga pelaku melakukan penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia adalah salah sasaran.
Baca SelengkapnyaKorban sebelumnya dituduh mencuri besi proyek perumahan.
Baca Selengkapnya