Santri dari Luar Tasikmalaya Diizinkan Kembali ke Pesantren Setelah 12 Juni
Merdeka.com - Kepala Seksi Pondok Pesantren Kantor Kemenag Kabupaten Tasikmalaya, Harun Harosid menyebut bahwa rencananya setelah 12 Juni 2020 santri dari luar Tasikmalaya akan diperkenankan kembali ke pesantren. Guna mengantisipasi kedatangan santri tersebut, pihaknya sudah meminta pesantren membuat jadwal penerimaan santrinya.
Harun mengatakan bahwa setiap pesantren harus mengajukan jadwal penerimaan santri. "Nanti di setiap pesantren akan diatur penerimaannya sesuai jadwal yang disetujui Gugus Covid-19," kata dia, Rabu (3/6).
Menurut Harun, saat ini seluruh pesantren di Kabupaten Tasikmalaya sudah diberitahu untuk mengajukan jadwal penerimaan. Ia menyebut, beberapa pesantren sudah mengajukan jadwal, terutama pesantren besar. Dengan begitu, penerimaan santri di setiap pesantren tak dilakukan secara bersamaan.
-
Kenapa jemaah haji harus menjaga kesehatan? Namun pihaknya ingin jemaah haji benar-benar sehat karena perjalanan menuju puncak haji masih cukup panjang.'Cuma kita mau dia memang benar-benar stabil, sehingga kalau kita kembalikan ke kloter itu dalam kondisi yang sehat dengan catatan,' kata Karmijono.
-
Kenapa penting untuk memperhatikan kondisi kesehatan sebelum kembali bekerja setelah Lebaran? Setelah merayakan libur Lebaran, penting bagi masyarakat untuk memperhatikan beberapa hal sebelum kembali beraktivitas di luar rumah.
-
Gimana traveling bisa jaga kesehatan? Dengan mengikuti beberapa tips tertentu, traveling bahkan bisa menjadi investasi untuk umur panjang.
-
Siapa yang disiagakan di pos kesehatan Banyuwangi? Semua layanan kesehatan ini dilengkapi dengan tenaga dokter, paramedis, dan ambulans. Tenaga medisnya diisi oleh dokter dan perawat dari semua rumah sakit dan klinik yang ada di Banyuwangi.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan jamaah haji? Karmijono meminta jemaah menjaga kondisi kesehatannya dengan selalu membawa obat di saku baju atau tas pinggang. Tak lupa sering minum air mineral, dan tidak melewatkan makan.
-
Bagaimana caranya mengecek kesehatan setelah liburan? Memantau kenaikan berat badan dan mengadopsi kebiasaan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara mandiri atau melalui laboratorium menjadi langkah penting.
Untuk santri dari luar daerah yang hendak kembali ke pesantren di Kabupaten Tasikmalaya, ungkapnya, harus membawa surat keterangan sehat dari Puskesmas, bahkan jika bisa membawa surat keterangan bebas Covid-19. Ia memastikan bahwa saat santri datang pun mereka akan tetap diperiksa oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di pesantrennya masing-masing.
“Pemeriksaan itu antara lain mengecek surat-surat kesehatan dan suhu tubuh santri yang datang. Bila diketahui suhunya diluar normal, akan dilakukan rapid test. Kalau reaktif, akan dirujuk ke rumah sakit," ungkapnya.
Ia mengatakan, total pesantren yang tercatat di Kantor Kemenag Kabupaten Tasikmalaya berjumlah 1.337 pesantren dengan total santri diperkirakan mencapai 50 ribu orang. "Tapi kebanyakan santrinya masih dari sekitar Tasikmalaya. Hanya pesantren besar banyak yang menerima santri dari luar daerah," katanya.
Sementara di Ciamis, Kepala Seksi Pondok Pesantren Kantor Kemenag Kabupaten Ciamis, Wahyu menyebut bahwa santri yang hendak kembali nyantren harus melampirkan hasil rapid test. Selain hal itu, para santri pun harus dilakukan isolasi mandiri sebelum kedatangannya.
“Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan dini Covid-19 karena santri yang datang dari berbagai daerah dan dikhawatirkan ada yang terkena," sebutnya.
Pesantren juga, dikatakan Wahyu, harus meminimalisasi kegiatan yang mengharuskan kerumunan banyak orang dan tetap menerapkan protokol kesehatan juga physical distancing dalam setiap kegiatannya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan santri yang memadati Pelabuhan Jangkar berasal dari beberapa pondok pesantren di Situbondo.
Baca Selengkapnya"Akan dipantau kesehatannya selama 21 hari oleh dinas kesehatan setempat," kata Widi
Baca SelengkapnyaSatu dari 55 jemaah haji yang masih dirawat di RS Arab Saudi sudah diizinkan pulang ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaWali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf melepas ratusan jemaah Calon Haji Kloter 46 di halaman Gedung Gradhika.
Baca SelengkapnyaMasih ada beberapa jemaah haji yang belum diberangkatkan ke Mekkah karena masih dirawat di rumah sakit Madinah.
Baca SelengkapnyaBupati Ipuk juga menyempatkan untuk meninjau fasilitas kesehatan yang disediakan di hotel.
Baca SelengkapnyaRabu, 3 Juli 2024 terdapat 16 kelompok terbang, dengan jumlah jemaah haji sebanyak 6.390 orang
Baca Selengkapnya