Santri di Blitar tewas usai tenggak oli bercampur solar bekas
Merdeka.com - Imam Sadikin (23) santri sebuah pesantren di Dusun Dadapan, Desa Sumberdiren, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, membuat gempar warga sekitar karena tewas setelah nekat menenggak solar bercampur oli bekas.
Korban meninggal pada Minggu (13/3) malam, setelah selama delapan hari dirawat di RSUD Ngudi Waluyo, Kecamatan Wlingi.
Korban sendiri menenggak solar oplosan dengan oli bekas itu pada hari Sabtu (5/3), aksi nekat itu dilakukannya di pesantren, namun belum diketahui penyebab atau motif korban menenggak solar tersebut.
-
Apa yang membuat pria di Bantul gantung diri? Kapolsek Dlingo, AKP Basungkowo, menyebutkan EBW diduga memilih gantung diri karena depresi. Namun ia tak menjelaskan penyebab depresi yang dirasakan EBW secara lebih lanjut.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Kenapa orang bunuh diri di Air Panas Semurup? Banyak Fenomena Bunuh Diri Hingga saat ini misteri penyebab orang-orang memilih untuk bunuh diri kawasan Air Panas Semurup belum terpecahkan.
Beberapa saksi yang ditemui menyatakan, selama ini Dikin (panggilan Imam Sadikin) mengaku tidak betah tinggal di pesantren.
Namun hal itu dibantah orang tua, Saifudin (43) saat ditemui di rumah duka di Dusun Klepon, Desa Sidodadi Kecamatan Garum. Dia mengaku tidak pernah memaksa anaknya untuk belajar dan masuk pesantren
"Dikin itu sudah lama mondok, sekitar 4 tahun, dia juga yang minta sendiri pindah ke Pondok Dadapan, saya tidak pernah memaksa termasuk pada dua adiknya," papar Saifudin, Selasa (15/3).
Dikin adalah anak pertama dari tiga bersaudara, adik lelakinya menempuh pendidikan di pesantren Pare kediri, dan adik perempuannya menghafal Alquran di Mantenan, Kecamatan Udanawu Blitar.
Jasad Dikin telah dimakamkan pihak keluarga di TPU desa setempat, Senin (14/3) sekitar pukul 08.00 WIB.
Sementara itu terkait peristiwa tewasnya santri, Kapolsek Garum, AKP Rusmin mengatakan belum menerima laporan tentang hal itu.
"Kami justru tahu dari media. Hari ini kami berencana ke TKP untuk meminta informasi berkaitan dengan hal tersebut," pungkas Kapolsek.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasi Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar mengatakan korban berinisial KAF (13).
Baca SelengkapnyaKorban sebenarnya bukan sasaran dari ustaz. Kebetulan korban lewat saat ustaz melempar kayu berpaku tersebut.
Baca SelengkapnyaSiswi berinisial AR (11), murid kelas empat SDN 10 Durian Jantung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) tewas akibat luka bakar.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan yang berujung pada kematian ini pun sudah dilaporkan pihak orang tua ke Polsek Lodoyo Timur.
Baca SelengkapnyaDiduga, korban meninggal akibat menghirup gas helium yang sudah dipersiapkan sebelumnya
Baca SelengkapnyaDua pengendara sepeda motor tewas setelah terjatuh akibat BBM solar yang tumpah di Jalan Mr Wuryanto atau tikungan Pengkol, Gunungpati, Semarang, Kamis (29/2).
Baca SelengkapnyaKorban merupakan warga Desa Dadaplangu, meninggal setelah kayu berpaku tersebut mengenai bagian belakang kepalanya.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga ada kelalaian dari pihak guru yang menjadi pendampingi siswa selama di sekolah.
Baca SelengkapnyaPelaku kesal hanya mendapatkan dua batang rokok saat memalak adik kelasnya termasuk salah satunya korban.
Baca SelengkapnyaKasus ini sebelumnya terungkap bermula dari pelaporan pihak keluarga korban di Polsek Glenmore wilayah hukum Polresta Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBapak dan anak di Kelurahan Satreyan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, tewas diduga karena menghirup asap pompa diesel yang digunakan untuk mengairi sawah.
Baca SelengkapnyaTragisnya, terdapat paku pada kayu tersebut. KAF tewas usai lemparan kayu berpaku itu terkena di kepalanya.
Baca Selengkapnya