Santri di Jombang tewas setelah dianiaya di pondok pesantren
Merdeka.com - Belasan santri pondok pesantren di Desa Rejoso, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang diduga melakukan penganiayaan hingga menyebabkan tewasnya seorang santri asal Jember berinisial AMY (15). Belasan pelaku saat ini sudah diamankan Polres Jombang. Belum diketahui motif penganiayaan tersebut.
"Para pelaku juga santri di ponpes tersebut," kata Kasatreskrim Polres Jombang AKP Wahyu Hidayat, Selasa (1/3).
Informasi yang dihimpun dari Humas Polres Jombang, korban merupakan santri asal Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Jember, Jawa Timur. Korban sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
-
Siapa yang menjadi korban santet? 'Semua permukaan eksterior dari guci awalnya tertutup teks yang mengandung lebih dari 55 nama yang diukir, puluhan di antaranya sekarang hanya bertahan sebagai huruf-huruf terpisah yang mengambang atau coretan pensil yang samar,' jelas Lamont.
-
Siapa yang terlibat dalam penganiayaan anak SD di Jombang? “Katanya orangtuanya (korban) diajak main layangan, kok tiba-tiba dihajar. Tidak dikeroyok, tapi satu lawan satu,“ ungkap Kepala Desa Japanan Junaidi Catur Wicaksono.
-
Siapa yang pernah belajar di pondok pesantren? Anak sulungnya, Laura Meizani Nasseru Asry, memilih untuk melanjutkan pendidikan di pondok pesantren setelah menyelesaikan Sekolah Dasar.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang diduga mencabuli santriwati? Seorang ustaz inisial FS (34 tahun) yang mengajar di salah satu dayah (pesantren) di Kabupaten Aceh Utara, Aceh, ditangkap polisi. Dia diduga mencabuli santriwatinya.
Kasus ini terbongkar tidak lama setelah keluarga korban yang mendapat informasi duka. Saat jenazah tiba di rumah duka, Senin (29/2), keluarga menemukan banyak luka lebam dan memar di tubuh.
Keluarga lantas melaporkan keganjilan ini ke Polres Jember, kemudian ditindaklanjuti oleh Polres Jombang.
Belasan pelaku ini rata-rata masih berumur di bawah tahun, hanya dua santri yang berumur 18 tahun. Korban diduga mendapat penganiayaan sebanyak dua kali.
Yang pertama terjadi sekira pukul 19.30 WIB, Sabtu (27/2). Korban diduga dianiaya enam santri yang tinggal di salah satu asrama.
Kemudian korban kembali ke asrama. Di sana, dia diduga kembali dianiaya tujuh pelaku. Korban kemudian roboh dengan kondisi yang mengenaskan. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Andri menjelaskan saat ini kedua pelaku ditahan di Polres Tebo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPesantren dinilai terkesan menutupi kasus tersebut
Baca SelengkapnyaKasus ini sebelumnya terungkap bermula dari pelaporan pihak keluarga korban di Polsek Glenmore wilayah hukum Polresta Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaSantri itu tengah berada di Perpustakaan saat dianiaya seniornya.
Baca SelengkapnyaSedangkan, keempat pelaku masih masih ditahan di Mapolres Kediri Kota.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, pihak ponpes membantah korban tewas karena dianiaya
Baca SelengkapnyaPihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan yang berujung pada kematian ini pun sudah dilaporkan pihak orang tua ke Polsek Lodoyo Timur.
Baca SelengkapnyaKorban atas nama BM, 14 tahun, siswa kelas 8 yang beralamat di Desa Karangharjo, Kabupaten Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaSeorang santri diduga nekat membakar pondok pesantren di Desa Dayun, Kabupaten Siak, Rabu (18/2), sehingga dua orang rekannya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPengasuh ponpes mengaku tak tahu menahu mengapa muncul narasi AKA dibanting. Pihaknya juga sudah menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya pada orangtua korban.
Baca SelengkapnyaMajelis hakim menyampaikan vonis 15 tahun kepada kedua terdakwa, sesuai dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum
Baca Selengkapnya