Sapi India dinilai rawan penyakit, peternak di Jatim tolak impor
Merdeka.com - Peternak sapi potong di Jawa Timur menolak impor dari India. Kehadiran sapi asal India dikhawatirkan akan mengganggu eksistensi para peternak, selain dampak rawan penyakit kuku dan mulut.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh para Peternak se-Jawa Timur yang berkumpul dalam sarasehan kelompok peternak sapi potong di Hotel El Jalan Raya Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
"Harus ada ketegasan untuk menolak sapi impor dari India. Sapi India belum bebas penyakit kuku dan mulut, kalau sampai kebobolan kita yang akan rugi," kata Hermanto, Pembina Kelompok Peternak Sapi Potong Malang Raya, Kamis (17/3).
-
Siapa yang beternak sapi di Jakarta? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.
-
Bagaimana cara memastikan daging sapi aman? Dengan memahami bagian sapi yang harus dihindari, kita dapat memastikan bahwa kita mengkonsumsi daging sapi yang aman dan seimbang.
-
Kenapa sapi di TPA Putri Cempo berbahaya? Sapi-sapi tersebut dinilai tidak layak konsumsi karena dagingnya mengandung timbal di atas ambang batas.
-
Kenapa daging sapi dapat menyebabkan kanker? Terlalu banyak mengonsumsi daging sapi dapat menyebabkan kanker karena beberapa alasan yang terkait dengan kandungan nutrisi dan cara pengolahan daging sapi.
-
Kenapa iga sapi sering amis? Penambahan bumbu-bumbu ini tidak hanya memperkaya rasa masakan, tetapi juga berfungsi untuk menghilangkan bau amis yang sering menempel pada daging iga.
-
Kenapa hati sapi sebaiknya dihindari? Liver (Hati) Liver adalah organ utama sapi yang berfungsi sebagai filter darah. Karena itu, hati sapi dapat mengandung berbagai jenis kontaminan, seperti virus, bakteri, dan parasit. Konsumsi hati sapi yang tidak dimasak dengan baik dapat menyebabkan infeksi dan penyakit.
Sapi India, kata Hermanto, akan diperoleh dengan harga sangat murah yang akan menjatuhkan harga daging di pasaran. Tetapi dampaknya akan mematikan para peternak sapi potong di Jawa Timur.
Sekarang ini, harga daging sedang baik dan stabil, namun dipastikan akan anjlok jika muncul keputusan impor sapi India.
"Ada sekitar 320 kelompok peternak sapi potong yang kolap. Mereka kini tengah menjalankan pengembangbiakkan sapi dengan sistem kerja sama dengan lembaga keuangan," katanya.
Di sela sarasehan peternak menggelar deklarasi menolak sapi impor asal India. Para peserta membentangkan berbagai spanduk dan tandatangan sikap.
Sementara itu, Bakir (55) peternak sapi asal Lawang, Kabupaten Malang, mengaku, sapi impor akan berdampak pada harga daging. Para peternak akan merugi mengingat harga beli bibit sapi yang sudah mahal.
"Beli bibit dan pakannya mahal, kalau saat panen harganya murah, petani akan merugi," ucapnya.
Bakir berharap pemerintah tegas tidak impor sapi, tetapi juga memberikan bantuan bagi peternak dalam mendapatkan bibit sapi. Para peternak dengan persoalannya butuh dibina, bukan diganggu dengan impor sapi.
"Kita butuh dibina, jangan dibinasakan. Kalau disubsidi bibit sapi dengan harga murah, kemudian diminta mengangsur akan sangan membantu," harapnya.
Kapala Dinas Peternakan Kabupaten Malang Sudjono menegaskan, stok sapi di wilayahnya sudah surplus. Tetapi selama ini memang menjadi penyetok kebutuhan daerah lain, seperti Kota Malang dan Kota Batu.
"Untuk memutuskan impor butuh kajian panjang, itu yang selama ini belum dilakukan. Semoga ada solusi, apalagi dari India," tegasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Timing dari impor tersebut juga harus dipikirkan Kementerian Perdagangan RI.
Baca SelengkapnyaPeternak sapi perah di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah nekat membuang susu hasil panennya, Sabtu (9/11).
Baca SelengkapnyaWakil Menteri Kementerian UKM menilai kebijakan Kemendag menyulitkan peternak sapi lokal.
Baca SelengkapnyaMeski sudah berulang kali menjadi sorotan, masih ada saja sapi-sapi yang digembalakan di Tempat Pembuangan Akhir Putri Cempo Solo.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial video peternak sapi perah di Pasuruan yang membuang 500.000 liter susu.
Baca SelengkapnyaAncaman itu disampaikan Zulhas usai ribuan peternak sapi perah di Boyolali, Jawa Tengah dan beberapa daerah lainnya membuang susu hasil perahan.
Baca SelengkapnyaDalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca SelengkapnyaSudaryono menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek gizi dan ekonomi dalam negeri.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan para pelaku industri pengolahan susu (IPS) yang mengimpor bukan dalam bentuk susu segar.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaIndustri pengolahan susu nasional harus bisa menyerap semua susu peternak.
Baca Selengkapnya