Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sapi India dinilai rawan penyakit, peternak di Jatim tolak impor

Sapi India dinilai rawan penyakit, peternak di Jatim tolak impor Peternak sapi potong Jawa Timur demo. ©2016 merdeka.com/darmadi sasongko

Merdeka.com - Peternak sapi potong di Jawa Timur menolak impor dari India. Kehadiran sapi asal India dikhawatirkan akan mengganggu eksistensi para peternak, selain dampak rawan penyakit kuku dan mulut.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh para Peternak se-Jawa Timur yang berkumpul dalam sarasehan kelompok peternak sapi potong di Hotel El Jalan Raya Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.

"Harus ada ketegasan untuk menolak sapi impor dari India. Sapi India belum bebas penyakit kuku dan mulut, kalau sampai kebobolan kita yang akan rugi," kata Hermanto, Pembina Kelompok Peternak Sapi Potong Malang Raya, Kamis (17/3).

Sapi India, kata Hermanto, akan diperoleh dengan harga sangat murah yang akan menjatuhkan harga daging di pasaran. Tetapi dampaknya akan mematikan para peternak sapi potong di Jawa Timur.

Sekarang ini, harga daging sedang baik dan stabil, namun dipastikan akan anjlok jika muncul keputusan impor sapi India.

"Ada sekitar 320 kelompok peternak sapi potong yang kolap. Mereka kini tengah menjalankan pengembangbiakkan sapi dengan sistem kerja sama dengan lembaga keuangan," katanya.

Di sela sarasehan peternak menggelar deklarasi menolak sapi impor asal India. Para peserta membentangkan berbagai spanduk dan tandatangan sikap.

Sementara itu, Bakir (55) peternak sapi asal Lawang, Kabupaten Malang, mengaku, sapi impor akan berdampak pada harga daging. Para peternak akan merugi mengingat harga beli bibit sapi yang sudah mahal.

"Beli bibit dan pakannya mahal, kalau saat panen harganya murah, petani akan merugi," ucapnya.

Bakir berharap pemerintah tegas tidak impor sapi, tetapi juga memberikan bantuan bagi peternak dalam mendapatkan bibit sapi. Para peternak dengan persoalannya butuh dibina, bukan diganggu dengan impor sapi.

"Kita butuh dibina, jangan dibinasakan. Kalau disubsidi bibit sapi dengan harga murah, kemudian diminta mengangsur akan sangan membantu," harapnya.

Kapala Dinas Peternakan Kabupaten Malang Sudjono menegaskan, stok sapi di wilayahnya sudah surplus. Tetapi selama ini memang menjadi penyetok kebutuhan daerah lain, seperti Kota Malang dan Kota Batu.

"Untuk memutuskan impor butuh kajian panjang, itu yang selama ini belum dilakukan. Semoga ada solusi, apalagi dari India," tegasnya. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sebelum Buka Keran Impor, Pemerintah Diingatkan untuk Utamakan Sapi Lokal
Sebelum Buka Keran Impor, Pemerintah Diingatkan untuk Utamakan Sapi Lokal

Timing dari impor tersebut juga harus dipikirkan Kementerian Perdagangan RI.

Baca Selengkapnya
Aksi Peternak Sapi Perah di Boyolali Buang dan Mandi 50 Ton Susu, Protes Produk Sulit Dijual
Aksi Peternak Sapi Perah di Boyolali Buang dan Mandi 50 Ton Susu, Protes Produk Sulit Dijual

Peternak sapi perah di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah nekat membuang susu hasil panennya, Sabtu (9/11).

Baca Selengkapnya
Kebijakan Kemendag Ini Bikin Peternak Sapi Kesulitan Jual Susu
Kebijakan Kemendag Ini Bikin Peternak Sapi Kesulitan Jual Susu

Wakil Menteri Kementerian UKM menilai kebijakan Kemendag menyulitkan peternak sapi lokal.

Baca Selengkapnya
Potret Miris Sapi Makan Sampah di TPA Putri Cempo Solo Jelang Hari Raya Kurban, Berbahaya Jika Dikonsumsi
Potret Miris Sapi Makan Sampah di TPA Putri Cempo Solo Jelang Hari Raya Kurban, Berbahaya Jika Dikonsumsi

Meski sudah berulang kali menjadi sorotan, masih ada saja sapi-sapi yang digembalakan di Tempat Pembuangan Akhir Putri Cempo Solo.

Baca Selengkapnya
DPR ‘Colek’ Pemerintah Usai Viral Peternak di Pasuruan Buang 500.000 Liter Susu Protes Industri Pilih Impor
DPR ‘Colek’ Pemerintah Usai Viral Peternak di Pasuruan Buang 500.000 Liter Susu Protes Industri Pilih Impor

Beredar di media sosial video peternak sapi perah di Pasuruan yang membuang 500.000 liter susu.

Baca Selengkapnya
Zulhas 'Warning' Mendag Pakai Susu Dalam Negeri atau Kuota Impor Dibatasi
Zulhas 'Warning' Mendag Pakai Susu Dalam Negeri atau Kuota Impor Dibatasi

Ancaman itu disampaikan Zulhas usai ribuan peternak sapi perah di Boyolali, Jawa Tengah dan beberapa daerah lainnya membuang susu hasil perahan.

Baca Selengkapnya
Ingat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian
Ingat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian

Dalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.

Baca Selengkapnya
Wamentan Minta Susu Tidak Dimasukkan dalam Program Makan Bergizi Gratis Jika Masih Impor
Wamentan Minta Susu Tidak Dimasukkan dalam Program Makan Bergizi Gratis Jika Masih Impor

Sudaryono menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek gizi dan ekonomi dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia

Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Penyebab Peternak Sapi Buang Susu
Ternyata, Ini Penyebab Peternak Sapi Buang Susu

Kondisi ini diperparah dengan para pelaku industri pengolahan susu (IPS) yang mengimpor bukan dalam bentuk susu segar.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Daging Sapi Bakal Langka dan Makin Mahal Saat Ramadan hingga Lebaran
Siap-Siap, Daging Sapi Bakal Langka dan Makin Mahal Saat Ramadan hingga Lebaran

Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Imbas Protes Peternak Sapi, Pemerintah Wajibkan Industri Serap Produksi Susu Dalam Negeri
Imbas Protes Peternak Sapi, Pemerintah Wajibkan Industri Serap Produksi Susu Dalam Negeri

Industri pengolahan susu nasional harus bisa menyerap semua susu peternak.

Baca Selengkapnya