Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sarana tak dilengkapi, sistem full day school akan membosankan murid

Sarana tak dilengkapi, sistem full day school akan membosankan murid upacara hari kesaktian pancasila. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Wacana sistem full day school yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy tengah ramai dibicarakan publik. Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih memberikan sejumlah catatan kepada Menteri Muhadjir sebelum menerapkan gagasannya.

Pertama, katanya, sebelum diterapkan, Kemendikbud harus segera melengkapi fasilitas penunjang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

"Sarana dan prasarana edukasi juga harus segera dilengkapi sesuai tuntutan kurikulum," kata Abdul saat dihubungi, Selasa (9/8).

Kemudian, Kemendikbud harus mendorong tenaga pengajar untuk membuat metode belajar yang kreatif dan inovatif agar siswa tidak jenuh. Pemberian penghargaan dan apresiasi dinilai Abdul juga penting diberikan bagi pengajar.

"Memberi ruang yang luas dan diberi reward dan apresiasi terhadap guru yang kreatif, inovatif dan berprestasi. Karena kalau tidak sekolah akan membosankan bagi siswa dan guru itu sendiri," jelasnya.

Dia tak ingin wacana ini dipaksakan terhadap sekolah yang dinilai belum siap. Oleh sebab itu, pihaknya menyarankan Menteri Muhadjir untuk memilih sekolah percontohan untuk mengukur efektivitas penerapan sistem ini.

"Sistem full day school ini perlu dipilih sekolah yang sudah disiapkan lebih dulu, jangan paksakan semua sekolah harus menerapkannya," tutup Abdul.

Seperti diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menggagas pendidikan dasar (SD dan SMP), baik negeri maupun swasta menggunakan sistem full day school. Adapun tujuannya, kata dia, agar anak tidak sendiri ketika orang tua mereka masih bekerja.

"Dengan sistem full day school ini secara perlahan anak didik akan terbangun karakternya dan tidak menjadi liar di luar sekolah ketika orang tua mereka masih belum pulang dari kerja," kata Mendikbud Muhadjir seperti dilansir dari Antara, Senin (8/8).

Menurut Muhadjir, kalau anak-anak tetap berada di sekolah, mereka bisa menyelesaikan tugas-tugas sekolah dan mengaji sampai dijemput orang tuanya usai jam kerja. Kemudian anak-anak bisa pulang bersama-sama orang tua mereka, sehingga ketika berada di rumah, mereka tetap dalam pengawasan, khususnya orang tua.

Untuk mengaji, katanya, pihak sekolah bisa memanggil guru ngaji atau ustaz yang sudah diketahui latar belakang dan rekam jejaknya. Tetapi kalau mereka mengaji di luar, dikhawatirkan ada yang mengajarkan hal-hal yang menyimpang dari Islam.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
8 Cara Mengatasi Anak Malas Belajar, Panduan Penting untuk Orang Tua
8 Cara Mengatasi Anak Malas Belajar, Panduan Penting untuk Orang Tua

Mengatasi anak yang malas belajar memerlukan pemahaman mengenai penyebab yang mendasarinya.

Baca Selengkapnya
Dua Terobosan Mendikdasmen Abdul Mu'ti Tekan Angka Anak Putus Sekolah
Dua Terobosan Mendikdasmen Abdul Mu'ti Tekan Angka Anak Putus Sekolah

Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyiapkan dua strategi guna menekan angka anak putus sekolah yang beberapa tahun ke belakang mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Kurikulum Merdeka adalah Kurikulum Baru di Indonesia, Ketahui Sistemnya
Kurikulum Merdeka adalah Kurikulum Baru di Indonesia, Ketahui Sistemnya

Kurikulum Merdeka berfokus pada pembelajaran sesuai kebutuhan minat dan bakat anak.

Baca Selengkapnya
Siswa SD di Tasikmalaya Belajar Lesehan Selama 10 Tahun
Siswa SD di Tasikmalaya Belajar Lesehan Selama 10 Tahun

Kondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.

Baca Selengkapnya
Cara Belajar Anak agar Fokus, Terapkan Langkah-langkah Mudah Berikut
Cara Belajar Anak agar Fokus, Terapkan Langkah-langkah Mudah Berikut

Merdeka.com merangkum strategi efektif yang dapat diterapkan untuk membantu anak-anak mengembangkan keterampilan fokus yang kuat.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Miris Murid SDN Cidokom 02 di Rumpin Bogor Belajar di Ruangan Musola yang Sempit
FOTO: Potret Miris Murid SDN Cidokom 02 di Rumpin Bogor Belajar di Ruangan Musola yang Sempit

Kegiatan belajar mengajar (KBM) tanpa meja kursi di sekolah itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun.

Baca Selengkapnya
Tolong Pak Jokowi! Gedung SDN 217 Merangin Mau Roboh
Tolong Pak Jokowi! Gedung SDN 217 Merangin Mau Roboh

Karena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut

Baca Selengkapnya
Demi Tingkatkan Mutu SDM, Kepsek se-Sumsel Diajak Berinovasi Guna Memajukan Pendidikan
Demi Tingkatkan Mutu SDM, Kepsek se-Sumsel Diajak Berinovasi Guna Memajukan Pendidikan

Langkah tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel.

Baca Selengkapnya
Cara Belajar yang Menyenangkan Buat Anak, Dijamin Bikin Antusias Belajar Bertambah
Cara Belajar yang Menyenangkan Buat Anak, Dijamin Bikin Antusias Belajar Bertambah

Butuh cara supaya anak rajin belajar? Para orang tua wajib simak cara belajar menyenangkan berikut ini.

Baca Selengkapnya
Potret Miris Pendidikan, Siswa SD di Kampar Belajar di Ruang Bekas Kamar Mandi
Potret Miris Pendidikan, Siswa SD di Kampar Belajar di Ruang Bekas Kamar Mandi

Kondisi bangunan bekas WC itu tak layak pakai. Jauh dari standar sekolah seperti biasanya.

Baca Selengkapnya
Kurikulum Merdeka adalah Aturan Kurikulum Baru, Ketahui Tujuan dan Sistemnya
Kurikulum Merdeka adalah Aturan Kurikulum Baru, Ketahui Tujuan dan Sistemnya

Kurikulum merdeka diterapkan untuk menangangi krisis pendidikan Indonesia.

Baca Selengkapnya
SD di Serang Ini Memprihatinkan, Siswanya Terpaksa Belajar di Lantai karena Meja dan Kursi Rusak
SD di Serang Ini Memprihatinkan, Siswanya Terpaksa Belajar di Lantai karena Meja dan Kursi Rusak

Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.

Baca Selengkapnya