Satgas Akui Penurunan Kasus Positif Covid-19 Dibarengi Berkurangnya Testing
Merdeka.com - Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan, kasus positif Covid-19 dalam sepekan terakhir menurun. Data 22 Agustus 2021, kasus positif Covid-19 mingguan berada di angka 125.102.
Melihat angka tersebut, dia mengungkapkan, terjadi penurunan sebanyak 63.221 kasus dari data pekan sebelumnya mencapai 188.323 orang.
"Penurunan di minggu ini menandakan penurunan yang terjadi selama lima minggu berturut-turut. Ini adalah kabar baik yang perlu terus dipertahankan dan semakin diperbaiki lagi ke depannya," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan dalam YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (26/8).
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan jumlah kasus HIV di Jawa Tengah menurun? Dia menyebut temuan pada 2023 ini menurun dibanding 2022 kemarin. Sebab pada tahun sebelumnya tercatat ada 3.120 kasus.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
Saat kasus positif menurun, testing Covid-19 ikut merosot. Pada 18 Juli 2021, testing Covid-19 mencapai 1.146.793 orang. Sementara dalam sepekan terakhir testing Covid-19 hanya mencapai 688.906 orang.
"Namun, jumlah di minggu ini masih lebih tinggi tiga kali lipat dibandingkan jumlah orang yang diperiksa sebelum terjadi lonjakan kasus. Pada sebelum lonjakan kasus tepatnya pada 16 Mei 2021, jumlah orang yang diperiksa mingguan hanya sebesar 203.510 orang," jelas Wiku.
Selain kasus positif dan testing, positivity rate mingguan di Indonesia juga menurun. Pada periode 16 sampai 22 Agustus 2021, positivity rate hanya sebesar 18,15 persen.
Padahal, Wiku menerangkan, pada puncak pandemi Covid-19 gelombang kedua yakni pada Juli lalu, positivity rate mingguan mencapai 30,54 persen.
"Meskipun sudah turun, angka (positivity rate) ini masih lebih tinggi sebelum lonjakan kasus kedua yaitu pada kisaran Juni yang hanya 9,44 persen," tutupnya.
Sebelumnya, Epidemiolog Universitas Airlangga, Windhu Purnomo mengatakan penurunan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia saat ini disebabkan dua hal. Pertama, karena testing Covid-19 melorot.
"Testing kita melorot kan, seakan-akan (kasus Covid-19) turun tajam," katanya saat dihubungi merdeka.com, Selasa (24/8).
Penyebab kedua, laju penularan Covid-19 melambat. Windhu mengatakan, melambatnya penularan Covid-19 bisa dilihat dari positivity rate yang berada di angka 19,3 persen. Pada 12 Agustus 2021, positivity rate nasional sebesar 19,4 persen.
"Memang penularan kita turun karena kenyataannya positivity rate turun, tapi turunnya lambat. Kasus yang dilaporkan saat ini seakan-akan turunnya tajam. Padahalnya turunnya karena testing yang rendah, itu yang harus diperhatikan," jelasnya.
Menurut Windhu, sebetulnya saat ini Indonesia masih berada pada puncak gunung es Covid-19. Namun diakuinya, terjadi tren penurunan penularan Covid-19.
"Masih puncak dari gunung es, tapi trennya memang sudah membaik. Menurunnya itu tidak tajam, namun data sekarang seakan-akan tajam. Kita lihatnya dari kasus yang dilaporkan positif, kalau itu tajam, padahal tidak setajam itu," tandasnya.
Data Kementerian Kesehatan 26 Agustus 2021, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 nasional menembus 4.043.736 orang. Ada penambahan 16.899 kasus Covid-19 dari data Rabu (25/8) yang tercatat masih 4.026.837 orang.
Dari total 4.043.736 orang positif Covid-19, 130.182 di antaranya meninggal dunia, 3.669.966 sudah sembuh dan 243.588 masih dirawat.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaRatusan ribu anak tercatat menderita ISPA hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnya