Satgas Balikpapan Kehabisan Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Balikpapan kini kehabisan vaksin, lantaran sebanyak 61 vial atau 610 dosis yang tersisa sudah diberikan pada warga di puskesmas-puskesmas.
Begitu pula 30 vial atau 300 dosis vaksin jatah TNI dan jatah 34 vial atau 340 dosis dari Polri yang tersisa sudah dihabiskan pada vaksinasi massal pada Rabu (28/7). Termasuk juga vaksin jatah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebanyak 30 vial atau 300 dosis.
“Kami sedang menunggu kiriman lagi dari pusat,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Balikpapan, dr Andi Sri Juliarty seperti dilansir dari Antara, Rabu (28/7).
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Bagaimana cara mengatasi keterlambatan imunisasi? Apabila imunisasi terlewat, langkah yang harus diambil adalah segera menjadwalkan imunisasi susulan. Dalam beberapa situasi, vaksinasi masih dapat diberikan dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan panduan medis yang berlaku. Sebagai contoh, vaksin pentavalen masih bisa diberikan sebelum anak mencapai usia satu tahun. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui jenis vaksin yang bisa diberikan segera tanpa mengurangi efektivitasnya.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Bagaimana cara orang tua melanjutkan imunisasi anak yang terlambat? Orang tua tetap bisa melanjutkan imunisasi anak dengan langkah-langkah yang tepat sesuai panduan dokter. Dengan demikian, menjaga kesehatan anak tetap menjadi prioritas utama, dan imunisasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapainya.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
Karena memang sudah tidak ada vaksin, maka vaksinasi tahap kedua bagi sejumlah besar warga pun tertunda. Pihak Puskesmas Batu Ampar di Balikpapan Utara, misalnya, memasang pengumuman bahwa warga yang vaksinasi tahap keduanya pada tanggal 21, 23, 27, 28, 29, dan 31 Juli mendatang, maka vaksinasinya belum dapat dilakukan.
Juliarty juga menuturkan bahwa Satgas Covid-19 Balikpapan meminjamkan 300 vial atau 3 ribu dosis vaksin kepada komunitas Kill Covid untuk penyuntikan tahap kedua. Hal ini sebab vaksin jatah kedua milik Kill Covid juga belum datang dari Jakarta.
Sebelumnya Kill Covid sudah menyuntikkan 10 ribu dosis untuk vaksinasi tahap pertama pada akhir Juni lampau. Ketika itu, vaksinasi dari Kill Covid memperpanjang program vaksinasi massal di Balikpapan. Sama seperti sekarang, Satgas Covid-19 juga sedang kehabisan stok vaksin dan menunggu kiriman pusat.
Pemerintah Pusat menjanjikan akan mendistribusi dalam jumlah yang banyak pada awal Agustus 2021. Namun masih banyak juga yang menunggu untuk penyuntikan dosis kedua.
Menurut dr Juliarty, kabar yang diterimanya menyebutkan bahwa vaksin segera dipasok pada awal Agustus ini.
“Mudah-mudah cepat dan segera. Banyak yang menunggu,” harapnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca Selengkapnya