Satgas: Belum Ada Provinsi Capai Target Tracing Kontak Erat Covid-19
Merdeka.com - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan seluruh provinsi di Indonesia belum mencapai target tracing kasus kontak erat dengan Covid-19 sesuai standar Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Standar Kemenkes, pelacakan harus dilakukan kepada minimal 15 orang yang pernah kontak erat dengan satu pasien positif Covid-19.
"Dari Kemenkes targetnya 1 banding 15. Kalau WHO intinya semua kontak erat wajib terlacak. Berarti untuk saat ini memang belum ada yang mencapai target tersebut," katanya dalam talkshow yang dipantau merdeka.com, Kamis (16/9).
Meski demikian, kata Dewi, dari 34 provinsi di Indonesia dua di antaranya hampir mendekati standar tracing kontak erat Covid-19 Kemenkes. Dua provinsi tersebut adalah Jawa Timur dengan rasio kontak erat 14,38 orang dan Sumatera Utara memiliki rasio kontak erat 13,96 orang.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Mengapa IKD di Kaltim belum mencapai target? Kendala implementasi IKD di Bumi Etam, menurut Sulekan adalah sulitnya akses geografi antar daerah. Belum lagi luas Kalimantan Timur yang jauh lebih luas dari provinsi-provinsi di Pulau Jawa, serta akses jaringan telekomunikasi yang masih terbatas.
Sementara itu, sembilan provinsi mencatat rasio kontak erat antara 5 sampai 10 orang. Sembilan provinsi itu yakni DKI Jakarta mencapai rasio 9,00, Nusa Tenggara Barat 8,60, Jawa Barat 7,89, Jawa Tengah 7,08, Riau 7,07, Nusa Tenggara Timur 6,96, Banten 5,80, Kalimantan Tengah 5,25 dan Sumatera Selatan 5,14.
"PR-nya ada di 23 provinsi, di mana rasio kontak eratnya masih di bawah 5 orang. Mungkin kita banyak PR di sini," sambung Dewi.
Adapun 23 provinsi dengan rasio kontak erat di bawah 5 adalah Lampung 4,84, Jambi 4,69, Sulawesi Selatan 4,54, Aceh 4,35, Kalimantan Selatan 4,33, Sulawesi Tenggara 4,27, Kepulauan Riau 4,26, Bali 4,12 dan Sulawesi Utara 3,71. Kemudian Kalimantan Barat 3,64, Sulawesi Tengah 3,63, Gorontalo 3,52, Sulawesi Barat 3,49, Kalimantan Timur 3,23, Bengkulu 3,13, Papua Barat 3,10 dan DI Yogyakarta 3,03.
Selanjutnya, Sumatera Barat 3,02, Maluku 2,75, Bangka Belitung 2,60, Papua 2,42, Kalimantan Utara 2,10 dan Maluku Utara 0,0.
"Tapi ini progresnya luar biasa karena saya ingat bulan Maret ini rasio lacak kita 1 banding 2. Ini mulai bergerak baik, terutama bantuan TNI Polri yang membantu sebagai tracer sehintgga naik angka tracer saat ini," kata Dewi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM akan terus melakukan pendataan K-UMKM meski kabinet pemerintahan segera berakhir.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaHadi menargetkan ada 100 kabupaten/kota Lengkap pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca Selengkapnya