Satgas Covid-19: Data GISAID Ada 1.875 Kasus Omicron di Indonesia per 28 Januari 2022
Merdeka.com - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19, Sonny Harry Harmadi menyampaikan bahwa data dari Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) menunjukan konfirmasi kasus B.1.1.529 atau dikenal dengan varian Omicron di Indonesia, berjumlah 1.875.
"Kalau data dari GISAID kemarin menunjukan 1.857 kasus Omicron," kata Sonny dalam diskusi dengan tema Menahan Gelombang Omicron, Sabtu (29/1).
Kendati demikian, Sonny mengatakan, bahwa asumsi saat ini penularan virus di Indonesia didominasi oleh Omicron. Asumsi ini ditandai dengan karakteristik orang-orang yang terinfeksi Omicron cenderung tanpa gejala (asimtomatik), dan gejala ringan.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
Hal terpenting dari kondisi ini menurut Sonny, bahwa masyarakat tidak abai terhadap Omicron dengan gejala ringannya. Sebab, mutasi virus dari Sars Cov-2, akan terus terjadi. Untuk itu, ia mengingatkan agar masyarakat tidak mengabaikan potensi varian virus lainnya, dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Kita tidak perlu terlalu bedakan Omicron atau varian lainnya, karena Omicron bagian dari Sars Cov-2 yang menyebabkan Covid-19," katanya.
Selain itu, dia juga mengutarakan bahwa peningkatan kasus Covid-19 tidak semata-mata dilihat akibat dampak libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 atau kasus impor. Faktanya, ujar Sonny, saat ini mayoritas penularan Covid berasal dari transmisi lokal.
"Ini kombinasi lah antara protokol kesehatan yang turun, imported case, atau lainnya karena saat kasus landai kadang masyarakat abai, di Desember juga masyarakat banyak melakukan liburan ke luar negeri," jelasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya