Satgas Covid-19: Faskes Harus Terima Lansia yang akan Divaksinasi Tahap Kedua
Merdeka.com - Satgas Penanganan Covid-19 menerima laporan bahwa ada lansia yang ditolak salah satu fasilitas lesehatan (faskes) saat mau disuntik vaksin tahap kedua. Alasannya karena dia disuntik vaksin tahap pertama di faskes yang berbeda.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito meminta seluruh faskes yang menyelenggarakan vaksinasi Covid-19 untuk tidak menolak para lansia tersebut.
"Faskes harus menerima lansia yang harus disuntik tahap kedua, meskipun mereka melakukan vaksin pertama di faskes yang berbeda," kata Wiku dikutip dari keterangan resminya, Jumat (26/3).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia itu mengatakan, pemerintah telah memastikan bahwa penyuntikan 2 tahap vaksinasi bisa dilakukan di faskes yang berbeda.
Hal itu tertuang dalam Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI. Untuk itu, Wiku meminta para lansia untuk tidak mengkhawatirkan hal ini.
"Keputusan Dirjen P2P yang sudah dikeluarkan merupakan komitmen dan upaya pemerintah untuk memberikan kemudahan bagi lansia dalam mengikuti program vaksinasi," tegasnya
Keputusan tersebut dibuat dengan tujuan agar mempercepat program pelaksanaan vaksinasi. Pemerintah tidak ingin para lansia terhambat untuk menerima vaksin kedua.
Wiku juga mengimbau seluruh faskes untuk mengikuti setiap poin yamg tertuang dalam keputusan Dirjen P2P Kemenkes itu.
"Kenapa boleh divaksin di faskes berbeda itu supaya mereka bisa segera dilindungi, dan tidak terpapar Covid-19," ujarnya.
Selain itu, Wiku juga menjawab pertanyaan salah satu lansia yang mengaku menerima vaksin kedua kurang dari 28 hari sejak dirinya disuntik vaksin pertama. Karena jika merujuk pada Emergency Use of Authorization (EUA) yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), tertulis bahwa waktu vaksinasi kedua bisa diberikan setelah 28 hari paska vaksin pertama.
"Karena lansia membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama dalam membentuk antibodi. Diharapkan jadwal yang ditentukan dapat merefleksikan jadwal tersebut. Bahwa manfaat vaksin dapat diterima secara maksimal," ungkapnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca Selengkapnya