Satgas Covid-19: GeNose Tidak Dapat Mendeteksi Jenis Virus
Merdeka.com - Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan, GeNose tidak dapat mendeteksi jenis virus, termasuk variannya. GeNose merupakan alat yang dibuat para ahli dari Universitas Gajah Mada (UGM).
"GeNose sendiri pada prinsipnya tidak dapat mendeteksi jenis virus. Baik varian atau titik mutasinya yang menginfeksi seseorang," jelasnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Selasa (25/5).
Dia menerangkan, GeNose digunakan untuk mendeteksi zat kimia organik yang diakibatkan oleh infeksi virus.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana cara melihat virus? Ukuran dan bentuk virus sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron, ukuran virus lebih kecil daripada bakteri.
-
Apa itu virus? Virus adalah agen infeksius berukuran kecil dan komposisi sederhana yang dapat berkembang biak hanya dalam sel hidup hewan, tumbuhan, atau bakteri.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Virus kerja nya gimana? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang.
"Jadi bukan menemukan virusnya," sambungnya.
Di Indonesia, ada tiga jenis pemeriksaan yang disyaratkan bagi pelaku perjalanan, yakni PCR, rapid test antigen dan GeNose.
Data Kementerian Kesehatan, kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 1.786.187 orang. Jumlahnya bertambah 5.060 dari data Senin (24/5) yang menunjukkan masih 1.781.127 orang terjangkit virus SARS-CoV-2 itu.
5.060 Kasus positif Covid-19 ditemukan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 84.424 spesimen dari 61.861 orang.
Dari total 1.786.187 kasus positif Covid-19, 54 di antaranya terinfeksi varian baru dari sejumlah negara. Seperti varian B16172 asal India, B117 dari Inggris dan B1351 asal Afrika Selatan.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus memiliki ukuran yang sangat kecil, yang hanya sampai 200 mikron.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSinusitis dapat menyerang siapa saja dan sering menimbulkan gejala hidung tersumbat, nyeri wajah, dan sakit kepala.
Baca SelengkapnyaTahukah kamu bahwa mengonsumsi antibiotik untuk mengatasi batuk dan pilek sebenarnya merupakan kesalahan?
Baca SelengkapnyaBenarkah Nyamuk Wolbachia Bisa Sebarkan Radang Otak? Ini Faktanya!
Baca SelengkapnyaKasus radang otak Japanese Encephalitis disebut-sebut meningkat di tengah penebaran nyamuk mengandung bakteri wolbachia.
Baca SelengkapnyaJangan cepat-cepat minum antibiotik ketika batuk dan pilek. Yuk, kenali risiko dan efek samping yang mungkin muncul.
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca Selengkapnya