Satgas Covid-19 Imbau Pengungsi Banjir dan Longsor Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan akan meningkat bulan ini dampak dari fenomena La Nina. Kondisi tersebut diprediksi BMKG berpotensi menimbulkan bencana banjir dan longsor.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengimbau masyarakat terdampak bencana banjir dan terpaksa mengungsi agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Dia meminta masyarakat memanfaatkan tempat penginapan layak untuk mengungsi.
"Bagi masyarakat apabila memungkinkan agar dapat menghindari lokasi pengungsian di tenda jika tidak terpaksa. Selain itu manfaatkan tempat tempat penginapan yang terdekat sebagai lokasi pengungsian," kata Wiku dalam siaran telekonference, Kamis (15/10).
-
Siapa yang mengimbau warga untuk siapkan Tas Siaga Bencana? Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel, Sutang Suprianto menyebut, salah satu langkah sederhana yang dapat masyarakat lakukan dengan mempersiapkan Tas Siaga Bencana (TSB).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa pesan Ipuk untuk tenaga kesehatan Banyuwangi? Berikan pelayanan yang baik. Jangan sampai muncul keluhan pelayanan buruk karena tidak ramah atau pun pelayanannya lama. Mari sama-sama berbenah, berkomitmen membangun Banyuwangi lebih baik lagi.
-
Bagaimana warga Lebak Bitung melindungi diri dari bencana? Filosofi rumah panggung adalah untuk melindungi dari binatang buas, berternak hewan di kolong bangunan, melindungi dari bencana banjir dan saling membangun kedekatan lewat ruang tengah yang dibuat tanpa sekat.
-
Apa yang dilakukan Pemkab Banyuwangi untuk antisipasi banjir? Antisipasi banjir menjelang musim penghujan terus dilakukan Pemkab Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menginstruksikan dinas-dinas teknis mulai melakukan langkah antisipatif.'Dinas PU Pengairan, Dinas PU Bina Marga, Dinas LH, juga BPBD kami minta sudah menyiapkan diri. Gorong-gorong segera dibersihkan agar air tidak tersumbat. Spot-spot banjir juga juga mulai dipetakan untuk antisipasinya,' kata Ipuk saat menggelar rapat koordinasi mingguan yang diikuti oleh seluruh OPD, Jumat (3/11).
-
Bagaimana Bupati Tuban meminta masyarakat agar bersikap? Sementara itu Bupati Tuban, Aditya Halidra Faridzky mengimbau kepada masyarakat Tuban agar tetap tenang, namun waspada menghadapi gempa. 'Serta dimohon menghindari bangunan-bangunan yang retak, bangunan yang tidak layak agar tak ditempati lebih dulu. Karena dimungkinkan masih akan ada gempa susulan,' katanya.
Wiku juga mengingatkan masyarakat yang terdampak bencana agar memiliki masker cadangan, handsanitizer, hingga alat mandi pribadi saat di tempat evakuasi. Dia juga berharap tempat pengungsian didesain untuk masyarakat menjaga jarak serta dilengkapi dengan petugas pengungsian.
"Bagi masyarakat tetap patuhi protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak selama berada di lokasi pengungsian). Ingat protokol Kesehatan merupakan langkah yang penting untuk melindungi diri kita dan orang-orang terdekat dari Covid-19," ungkap Wiku.
Sebelumnya diketahui sejumlah strategi yang disiapkan pemerintah yakni, dengan memperbanyak lokasi pengungsian. Sehiggga tidak ada kepadatan di tempat pengungsian dan masyarakat tetap dapat menjaga jarak aman.
"Tentunya kami akan lihat kondisi di lapangan. Kalau pakai tenda tentunya tidak bisa diisi seperti kondisi normal. Jumlahnya akan kami kurangi namun teknis pelaksanaan tergantung lokasinya," jelas Menteri Sosial Juliari Batubara dalam kesempatan yang sama.
Selain itu, seluruh pengungsi juga akan diberikan masker serta alat proteksi diri untuk mencegah penyebaran Covid-19. Juliari mengatakan pihaknya juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk melakukan test Covid-19 di pengungsian.
"Kami juga kerja sama dengan Kemenkes, apakah mungkin di lokasi pengungsian dilakukan testing apakah rapid test atau PCR. Ini akan kami konsultasikan dengan Kemenkes," kata dia. (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir masih menerjang sejumlah wilayah di Provinsi Riau, termasuk di Kabupaten Inhu
Baca SelengkapnyaRekomendasi dari BMKG Jabar hasil pengamatan curah hujan lebat sejak pagi akan melanda Kabupaten Cianjur, Sukabumi, dan Kota Sukabumi.
Baca SelengkapnyaSuharyanto menyebut hingga saat ini ada total 11.553 orang terdampak dan sudah mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaJokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak
Baca SelengkapnyaBanjir parah merendam tiga desa dan menyebabkan sedikitnya 228 warga mengungsi
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaBPBD mengimbau pemudik tetap waspada dengan cuaca ekstrem saat diperjalanan
Baca SelengkapnyaLangkah ini diambil sebagai respons terhadap cuaca ekstrem yang melanda wilayah Lampung dan sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan proses relokasi rumah warga yang rusak akibat banjir lahar hujan di Sumatera Barat (Sumbar) segera dimulai.
Baca SelengkapnyaPemkot Jaksel menertibkan pengungsi di kawasan Komisariat UNHCR ke Direktorat Jenderal Imigrasi.
Baca Selengkapnya700 Unit rumah rusak dampak gempa tersebut dan 82 orang mengalami luka berat dan luka ringan.
Baca Selengkapnya