Satgas Covid-19 Sebut Telah Bagikan 17 Juta Masker
Merdeka.com - Satgas Penanganan Covid-19 Bidang Perubahan Perilaku membagikan 10 ribu masker gratis dan 40 liter hand sanitizer dengan skema penyaluran melalui posko PPKM di Matraman, Jakarta Timur. Tercatat total sudah 17 juta masker yang dibagikan sejak September 2020 lalu.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi menyampaikan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Satgas diberi kewenangan menangani Covid-19 di sisi hulu yakni penegakan protokol kesehatan dengan aksi nyata aalah satunya berupa pemberian masker gratis bagi masyarakat.
"Skema pembagian masker dibagi menjadi dua, yaitu melalui posko desa/kelurahan PPKM Mikro serta melalui komunitas. Kami terus membagikan masker, tidak akan pernah berhenti. Hari ini bersama tim BNPB," tutur Sonny di Matraman, Jakarta Timur, Kamis (22/07/2021).
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Setelah semua bahan masker tercampur dengan baik, aplikasikan masker secara merata ke seluruh wajah yang telah dibersihkan sebelumnya. Pastikan untuk menghindari area sekitar mata dan bibir, karena kulit di daerah tersebut lebih sensitif terhadap bahan-bahan yang digunakan.
Menurut Sonny, sejak program Duta Perubahan Perilaku (DPP) digulirkan oleh Satgas Bidang Perilaku pada September 2020 lalu, sudah sekitar 17 juta masker dibagikan ke masyarakat. Selama pelaksanaan PPKM Darurat mulai 3 Juli 2021 pun lebih dari 10 ribu DPP telah mengedukasi hampir 2 juta orang.
"Dan membagikan tidak kurang dari 600 ribu masker ke masyarakat terutama di Pulau Jawa dan Bali. Mereka umumnya terdiri dari mahasiswa, anggota pramuka, para kader keluarga berencana, dan Satpol PP," jelas dia.
Selain membagikan masker, kata Sonny, DPP juga mengedukasi masyarakat tentang bahaya Covid-19 dan pentingnya menjalankan protokol 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan serta mencuci tangan di air mengalir sebagai upaya pencegahan penularan.
Kampanye menggunakan masker merupakan program utama sejak awal pandemi. Upaya mengubah perilaku masyarakat menggunakan masker dilakukan dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Sonny menyebut, pihaknya menggunakan tiga strategi utama. Pertama, membuat materi edukasi seperti buku pedoman yang telah diterjemahkan ke dalam 107 bahasa daerah, berbagai buku edukasi lainnya, lagu pendek (jingle), komik, story telling, video, wayang kulit, wayang golek, tiktok dan lain-lain.
Kedua, menggunakan berbagai materi edukasi tersebut sebagai bahan kampanye di berbagai media baik media elektronik, online, cetak, sosial, maupun luar ruang seperti videotron, baliho, spanduk dan lain-lain.
Ketiga, penggerakan lapangan dengan menerjunkan para DPP yang jumlahnya saat ini sudah mencapai 106.178 orang tersebar di 34 provinsi dan 427 kabupaten/kota se-Indonesia.
"Dalam 10 bulan terakhir yakni sejak September 2020 hingga Juli 2021, DPP sudah mengedukasi lebih dari 54 juta orang yang umumnya secara langsung, serta membagikan hampir 17 juta masker gratis ke masyarakat yang mayoritas kurang mampu," kata Sonny.
Lebih lanjut, hasil dari kampanye memakai masker yang dilakukan Satgas menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang 3M sudah sangat tinggi yaitu di atas 90 persen. Namun demikian, perilaku kepatuhannya masih terbilang naik turun.
Sonny mengatakan, pada September-Oktober 2020 lalu tercatat tingkat kepatuhan masyarakat terhadap 3M naik di atas 90 persen. Namun kemudian turun sejak minggu kedua November 2020 sampai minggu ketiga Januari 2021.
Kemudian Februari 2021 terus membaik sampai minggu kedua bulan Mei 2021. Laluturun lagi sampai minggu kedua Juni 2021, dan kini kepatuhan memakai masker naik hingga sekarang.
"Setelah lebih dari 15 bulan kampanye berjalan, masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki, terutama dalam menjaga motivasi masyarakat untuk terus mematuhi dan disiplin menjalankan protokol Kesehatan 3M," Sonny menandaskan.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peringatan Hari Donor Darah Sedunia tersebut mengangkat tema 'Merayakan 20 Tahun Memberi: Terima Kasih Pendonor Darah'.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diimbau untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan.
Baca SelengkapnyaPenggunaan masker di angkutan umum DKI Jakarta kini mulai ditiadakan. Namun jika tengah dalam kondisi kesehatan menurun, maka disarankan tetap tetap menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaKegiatan yang terbagi dalam beberapa rangkaian ini, dimaksudkan untuk menjawab dan menyelesaikan beragam persoalan.
Baca SelengkapnyaBPJS Kesehatan resmi meluncurkan program Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi (PESIAR).
Baca Selengkapnya"Saya sangat bersyukur bisa ikut jalan santai ini bersama tetangga-tetangga."
Baca SelengkapnyaProgram ini menyasar para nasabah PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) untuk mendapat literasi dengan fokus pada empat topik utama.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini diharapkan dapat menginsipirasi kelompok masyarakat lainnya untuk berbagi kepada sesama warga yang membutuhkan.
Baca SelengkapnyaTak hanya soal pertahanan dan pertempuran, persediaan air bersih yang sulit dijangkau oleh sebagian masyarakat di Indonesia turut menjadi perhatian TNI.
Baca SelengkapnyaPertamina terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, termasuk kebutuhan akses air bersih dan sanitasi.
Baca SelengkapnyaProgram Desa Bijak Antibiotik (SAJAKA) jadi salah satu cara untuk atasi masalah resistensi antimikroba di masa mendatang.
Baca Selengkapnya