Satgas Covid-19 Sebut Tren Kasus di Jateng, Yogyakarta dan Bali Masih Tinggi
Merdeka.com - Satgas Penanganan Covid-19 mengungkapkan, tren kasus corona di provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Banten menurun. Sementara, penambahan kasus di Jawa Timur, Yogyakarta dan Bali masih tinggi.
"Untuk empat provinsi sudah terlihat tren penurunan, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten. Mungkin di Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali ini masih tren kenaikannya masih terlihat belum menggambarkan trennya belum turun," kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah dalam jumpa pers virtual, Rabu (28/7).
Dewi menambahkan, bahwa kasus positif corona di DKI Jakarta sempat meningkat tajam. Namun, saat ini sudah menurun pesat.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Kapan jumlah kasus HIV di Jawa Tengah menurun? Dia menyebut temuan pada 2023 ini menurun dibanding 2022 kemarin. Sebab pada tahun sebelumnya tercatat ada 3.120 kasus.
-
Kapan kasus DBD di Jakarta meningkat? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kapan puncak kasus DBD di Jakarta? 'Trend kasus DBD akan meningkat pasca El Nino dan pola kenaikan per bulannya khas pada musim penghujan dan sama dari tahun ke tahun akan mulai meningkat Desember, puncak April, lalu kembali turun,' terangnya.
“DKI Jakarta terlihat naik puncak kemudian turun, sudah sempat mencapai jumlah kasus aktif 100 ribu, sekarang sudah di bawah 60 ribu, bahkan 50an ribu pokoknya sudah jauh sekali berkurang," ungkapnya.
Selain itu, Dewi menjelaskan, soal Bed Occupancy Rate (BOR) di seluruh provinsi Pulau Jawa dan Bali. Menurutnya, tingkat keterisian tempat tidur RS yang belum menurun di daerah Bali dan Yogyakarta.
"Untuk BOR kita lihat gambarannya mulai puncak melandai, puncak melandai, ini yang kita harapkan dapat terjadi, dan ini hampir terjadi di seluruh provinsi Jawa dan Bali. Kecuali Bali masih agak naik, kemudian Jogja agak ngeflat tapi belum sampai turun ini yang harus tetap di dorong," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaDari data terakhir yang dihimpun hingga 26 Maret 2024, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan penyebaran kasus DBD terbanyak yakni 716 kasus.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaAni menambahkan untuk fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta sangat mencukupi dan hingga saat ini semua dalam keadaan siaga 24 jam.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya