Satgas Covid-19 Siapkan Skenario Lonjakan Kasus Saat Natal dan Tahun Baru
Merdeka.com - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi menyampaikan bahwa Indonesia telah memiliki skenario penanganan pandemi dalam beberapa bulan mendatang, khususnya menghadapi potensi terjadinya gelombang ketiga saat Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) nanti.
"Kalau sampai terjadi lonjakan di Januari, Indonesia akan kembali seperti di Juli. Mundur lagi, mengulang lagi seperti terjadi di banyak negara," tutur Sonny dalam webinar yang diselenggarkan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka bersama Kemenkominfo dan KPCPEN, Senin (13/12).
Menurut Sonny, sejumlah negara dengan cakupan vaksinasi di atas 70 persen telah mengalami gelombang Covid-19 yang terus berulang. Penyebab utamanya adalah protokol kesehatan yang diabaikan saat pembatasan gerak dan mobilitas dilonggarkan.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
Menurutnya, masyarakat mulai mengabaikan pemakaian masker dan menjaga jarak. Padahal, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, dan memakai masker menjadi formula yang bisa memangkas risiko penularan Covid-19 hingga 80 persen.
"Jangan lengah. Nanti akan mundur lagi," jelas dia.
Meski begitu, lanjut Sonny, Indonesia akan dapat menuntaskan tahap pandemi dan mengubahnya menjadi endemi dengan upaya keras memperluas cakupan vaksinasi, protokol kesehatan yang terus diterapkan secara ketat, upaya mencegah masuknya varian baru, hingga mobilitas masyarakat yang tetap terkendali.
Dalam panduan WHO, Indonesia harus menggelar pemeriksaan paling sedikit terhadap 280 ribu orang per pekan dengan angka kasus baru paling tinggi 2.700 kasus per hari. Sementara, sejak Oktober 2021 pemeriksaan selalu di atas 200 ribu dan jumlah kasus baru selalu di bawah seribu.
"Indonesia diakui dunia sebagai salah satu negara dengan penanganan Covid terbaik di dunia. Karena kita belajar dari negara lain. di negara lain, saat kasus rendah, pelonggaran aktivitas diikuti pengabaian protokol kesehatan," ujar Sonny.
Sekretaris Komisi Pengabdian Masyarakat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Irawan Laliasa menambahkan, pihaknya telah menerima pendaftaran 20.603 Duta Kebiasaan Baru dalam rangka mempertahankan keberhasilan negara melawan pandemi Covid-19.
"Tugas utama mereka ikut mesosialisasikan protokol kesehatan, membantu pelacakan kontak erat, hingga membantu vaksinasi. Beberapa kwartir aktif terlibat proses vaksinasi. Sementara di berbagai kwartir hingga tingkat kecamatan dan gugus depan, sosialisasi kebiasaan baru masif dilakukan," kata Irawan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaAdapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya