Satgas Covid-19 soal Izin Lepas Masker: Momentum Pemulihan Ekonomi
Merdeka.com - Pemerintah kembali memberikan kelonggaran aktivitas masyarakat di masa pandemi Covid-19. Kali ini, pemerintah mengizinkan masyarakat melepas masker saat beraktivitas di ruangan terbuka.
Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan momentum ini akan dimanfaatkan untuk pemulihan ekonomi.
"Pada momentum ini, pemerintah sepakat memanfaatkan waktu untuk melakukan pemulihan ekonomi nasional yang berdampak akibat pandemi selama 2 tahun belakangan ini," kata Wiku dalam konferensi pers virtual yang dikutip melalui akun Youtube BNPB, Selasa (17/5).
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Kapan sebaiknya menggunakan masker? Gunakan masker ini secara rutin untuk mendapatkan kulit yang cerah.
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Setelah semua bahan masker tercampur dengan baik, aplikasikan masker secara merata ke seluruh wajah yang telah dibersihkan sebelumnya. Pastikan untuk menghindari area sekitar mata dan bibir, karena kulit di daerah tersebut lebih sensitif terhadap bahan-bahan yang digunakan.
Meski demikian, Wiku mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan dengan tetap memakai masker jika kondisi tubuh sedang tidak sehat. Tujuannya, agar tidak tertular ataupun menularkan Covid-19.
Selain itu, dia juga mengingatkan agar masyarakat dapat adaptif terhadap kebijakan di masa yang akan datang.
"Masyarakat diharapkan dapat tetap waspada siaga dan adaptif dengan berbagai perubahan yang ada ke depannya," imbau Wiku.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengatakan, masyarakat Indonesia sudah memiliki kekebalan terhadap varian baru Covid-19, terutama Omicron BA.2. Dia membandingkan situasi penularan Covid-19 di Indonesia dengan sejumlah negara di dunia yang masih mendeteksi keberadaan varian BA.2.
Indonesia belakangan ini mencatat penurunan kasus Covid-19 meski masih didominasi varian BA.2. Sementara Amerika Serikat, China, dan Taiwan mengalami lonjakan kasus Covid-19 dipicu varian BA.2.
"Apa yang kejadian seperti beberapa negara, seperti Amerika dan Jepang dan sekarang sedang tinggi naik di Taiwan di China itu karena ada varian baru Omicron BA.2," jelasnya dalam konferensi pers, Selasa (17/5).
Kekebalan masyarakat terbukti melalui hasil sero survei atau survei antibodi Covid-19. Budi menyebut, hasil sero survei pada Desember 2021 menunjukkan, 86,6 persen penduduk Indonesia sudah memiliki antibodi terhadap SARS-CoV-2.
Pada Maret 2022 menjelang mudik Lebaran Idulfitri 2022, sero survei kembali dilakukan di Jawa dan Bali. Hasilnya, hampir 100 persen penduduk sudah memiliki antibodi terhadap Covid-19.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penggunaan masker di angkutan umum DKI Jakarta kini mulai ditiadakan. Namun jika tengah dalam kondisi kesehatan menurun, maka disarankan tetap tetap menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaPemerintah resmi mencabut aturan menggunakan masker
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaBeredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaPengguna Mass Rapid Transit (MRT) kini dibebaskan untuk tidak menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca Selengkapnya