Satgas Covid-19 Ungkap Cara Mempertahankan Penurunan Covid-19 di Indonesia
Merdeka.com - Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan Indonesia baru saja melewati second wave atau puncak kedua pandemi pada Juli lalu. Sementara perkembangan kasus dunia sedang mengalami third wave atau puncak ketiga yang kurvanya perlahan melandai.
Dia berharap Indonesia mampu mempertahankan penurunan kasus Covid-19 sehingga tidak masuk ke dalam third wave seperti yang dialami beberapa negara di dunia.
"Tugas besar kita sekarang mempertahankan kurva yang tengah melandai ini," katanya, Rabu (15/9).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Bagaimana tubuh orang tertentu dapat terhindar dari Covid-19? 'Ini adalah kesempatan yang sangat unik untuk melihat bagaimana respons kekebalan pada orang dewasa tanpa riwayat COVID-19 sebelumnya, dalam pengaturan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan komorbiditas dapat dikendalikan,' kata ahli biologi sistem kuantitatif Rik Lindeboom, yang kini berada di Netherlands Cancer Institute.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
Wiku menyebut ada hal utama yang bisa dilakukan untuk mempertahankan penurunan kasus Covid-19 di Indonesia. Pertama sungguh-sungguh menerapkan protokol kesehatan seiring pembukaan aktivitas sosial ekonomi masyarakat.
Bila mempelajari perkembangan varian Delta yang terbukti lebih cepat menular baik di negara asalnya India dan Indonesia, menunjukkan butuh waktu di kedua negara untuk mencapai fase lonjakan.
Di India, varian Delta muncul sejak September 2020, namun lonjakan terjadi pada April 2021. Sementara di Indonesia, varian Delta ditemukan pada Januari 2021, namun lonjakan terjadi pada Juli 2021.
Ini menandakan bahwa lonjakan kasus terjadi bukan semata-mata karena varian Delta, tetapi akibat aktivitas sosial ekonomi masyarakat yang tidak diimbangi dengan protokol kesehatan ketat.
"Apabila kita mampu membatasi aktivitas sosial ekonomi, maka dampak dari varian tidak akan melonjak signifikan," ujarnya.
Kedua, belajar dari pola lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia yang berselang 3 bulan dari dunia serta negara lain seperti India, Malaysia dan Jepang.
"Kita dapat belajar dari India mengingat kasusnya melandai dalam beberapa bulan terakhir," ucap Wiku.
Wiku kemudian memaparkan hasil pembelajaran terhadap periode lonjakan yang terjadi di masa pandemi Covid-19. Di dunia sejauh ini telah mengalami 3 puncak di tahun 2021. Masing-masing terjadi pada bulan Januari (pertama), April (kedua) dan Agustus hingga September (ketiga).
Negara penyumbang total kasus positif terbanyak di dunia, Amerika Serikat saat ini tengah mengalami third wave dan kurvanya perlahan melandai. Pola kenaikan kasus di Amerika Serikat, mirip pola kenaikan kasus dunia. Terutama pada kenaikan bulan Januari dan September di tahun 2021.
Terdapat sedikit perbedaan yang terjadi pada bulan April 2021, kasus Covid-19 dunia melonjak dan Amerika Serikat malah menurun. Jepang dan Malaysia memiliki pola kenaikan kasus serupa dengan dunia yakni terjadi kenaikan 3 kali lonjakan kasus pada Januari, April dan Agustus hingga September. Jepang sudah menurun, namun Malaysia masih berada di puncak ketiga.
Perkembangan kasus yang paling berbeda dengan negara-negara lainnya adalah di India yang mengalami lonjakan kasus pertama pada September 2020. Saat negara lain belum mengalami lonjakan pertama. Namun, pada tahun 2021, ketika negara lain mengalami puncak pertama, India malah menurun dan mengalami puncak kedua pada April 2021 sehingga menjadi penyumbang kasus tertinggi di dunia.
Namun, puncak kedua di India terus mengalami penurunan dan saat ini kurva kasusnya mendatar selama 2,5 bulan berturut-turut. Cukup berbeda dibandingkan dunia dan negara lain yang tengah mengalami kenaikan kasus.
Melihat pola Indonesia, mengalami periode puncak kasus sama dengan periode dunia, AS dan Jepang, yaitu pada Januari 2021. Namun uniknya, ketika dunia mengalami puncak kedua pada April, Indonesia mengalami pelandaian. Ketika Indonesia mengalami puncak kedua di Juli lalu, justru negara-negara lain dan dunia tidak mengalami kenaikan.
Pada September ini kasus Covid-19 di Indonesia terus melandai sementara kasus dunia mengalami third wave. Lonjakan kedua di Indonesia terjadi pada Juni hingga Juli lalu, menunjukkan bahwa meskipun Indonesia mengalami kenaikan kasus yang signifikan, namun tidak cukup signifikan berkontribusi untuk kenaikan kasus dunia.
Lonjakan kasus di Indonesia segera ditangani, sehingga dapat kembali melandai saat ini, ketika negara lain menunjukkan lonjakan ketiga. Ditambah lagi dengan jumlah penduduk Indonesia yang mirip AS, ternyata Indonesia jauh lebih kecil angkanya pada kasus positif harian dan jumlah kasus per 1 juta penduduk. Bahkan jumlah tersebut masih lebih kecil dibandingkan negara tetangga dengan jumlah penduduk lebih kecil.
"Perkembangan yang baik ini sudah sepatutnya diapresiasi. Karena menunjukkan ketahanan bangsa kita dalam menghadapi pandemi Covid-19. Saya berterimakasih kepada masyarakat, tenaga kesehatan yang tidak kenal lelah menangani pasien dan kerja sama yang baik seluruh kepala daerah," pungkas Wiku.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya Covid-19 di Singapura, Menteri Sandiaga Uno mengimbau agar masyarakat berwisata di Indonesia saja
Baca Selengkapnya