Satgas: Indonesia Berperan Penting Menuntaskan Pandemi Global
Merdeka.com - Indonesia memiliki peran dalam menuntaskan pandemi COVID-19 secara global. Hal ini karena Indonesia sebagai bangsa besar yang memiliki 3,5% populasi dunia dan sebagai negara kepulauan dengan luas wilayah melebihi luas wilayah di Eropa Barat.
"Karakteristik demografis dan geografis inilah yang menjadi sebuah tantangan sekaligus keistimewaan bagi Indonesia dalam pengendalian COVID-19," Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan di Graha BNPB, Selasa (14/9/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Tantangannya, ialah Indonesia berisiko berkontribusi cukup besar dalam kasus dunia mengingat kepadatan populasi. Dan banyaknya pintu masuk pendatang ke Indonesia. Namun, jika Indonesia mampu mengendalikan COVID-19 dengan baik, maka akan memberi pengaruh besar dalam pengendalian COVID-19 secara global.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa saja yang berisiko? Salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengalami sindrom ini adalah individu dengan jenis penyakit Parkinson yang dikenal sebagai sindrom corticobasal (CBS), di mana sekitar 30% dari mereka dapat mengalami AHS.
-
Kenapa perubahan iklim menjadi ancaman serius bagi sistem kesehatan Indonesia? 'Kita mengetahui resiko perubahan iklim berdampak kepada kesehatan dan sistem kesehatan,' sebutnya. 'Di satu sisi juga kita menyadari perubahan iklim juga dipengaruhi oleh kombinasi di berbagai kerentanan dan juga berbagai bahaya.' 'Meningkatnya suhu global meningkatkan panas dan kematian yang terkait dengan penyakit-penyakit seperti kardiovaskular, gagal pernapasan, dan ginjal khususnya di kelompok orang rentan seperti lanjut usia, anak-anak. Juga berdampak pada kesehatan ibu.'
Terkait vaksinasi sebagai salah satu pilar pengendali COVID-19, saat telah dijadikan syarat penurunanan level daerah demi meningkatkan capaian vaksinasi nasional. Saat ini cakupan nasional telah melampaui 24% dari target yang ditetapkan WHO.
Pemerintah akan mengupayakan secara maksimal target vaksinasi 40% populasi di setiap negara di akhir 2021, dan selanjutnya 70% di pertengahan 2022 sesuai arahan WHO.
Selanjutnya, Indonesia wajib berpartisipasi mengatasi kesenjangan vaksinasi antara negara melalui beberapa langkah yang diambil. Seperti Indonesia melalui Menlu mendorong percepatan vaksinasi global melalui peningkatan produksi vaksin dengan dilakukan diversifikasi produksi, perluasan jenis vaksin yang disalurkan COVAC.
Lalu, peningkatan kapasitas vaksinasi negara-negara AMC atau Advance Market Commitment yaitu negara dengan hak mengakses vaksin sebesar 20% dari total. "Ini adalah bentuk solidaritas global untuk mendukung distribusi vaksin berkeadilan," imbuh Wiku.
Indonesia ikut berkomitmen setidaknya sampai di akhir tahun ini memberikan vaksin booster kepada tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan dan tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas kesehatan sebagai populasi berisiko.
Sebagai bagian dari rencana jangka panjang dalam menetapkan rencana hidup berdampingan dengan COVID-19, Indonesia pun ikut serta dalam perumusan deklarasi diantara negara G20 dan beberapa badan lainnya seperti WHO, Unicef, Bank Dunia dan GAVI.
"Deklarasi ini menyatakan Indonesia sebagai negara yang ikut berkomitmen melakukan pemulihan paska pandemi, berkolaborasi dengan negara lain dalam menanggulangi pendemi menggunakan pendekatan One Health untuk inklusivitas penanganan kesehatan manusia, hewan, lingkungan yang saling terkait dan memberikan akses terhadap farmasi dan alat kesehatan yang mudah dan cepat," pungkas Wiku.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaTuberkulosis merupakan tantangan yang masih dihadapi oleh Indonesia hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaDibantu PBB, Indonesia Bangun Sistem Kesehatan yang Tahan Terhadap Perubahan Iklim
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaSituasi di Gaza, Yaman, Ukraina, dan beberapa bagian dunia lain juga memperburuk krisis air yang terjadi.
Baca SelengkapnyaTren Kejahatan TPPO Meningkat Tiap Tahun, Ini Solusi Pemerintah
Baca SelengkapnyaBudiman menegaskan faktor geopolitik dan situasi global sangat krusial menentukan nasib Indonesia.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaApakah Indonesia termasuk yang dilanda kerawanan pangan?
Baca SelengkapnyaProgram pendanaan ini akan berlangsung dalam durasi tiga tahun.
Baca SelengkapnyaDalam kongres tersebut, salah satu pembahasan yang diangkat yakni soal Ibu Kota Negara (IKN),
Baca SelengkapnyaPolusi udara bukan hanya isu lingkungan, tetapi juga tantangan bagi sektor kesehatan.
Baca Selengkapnya