Satgas Ingatkan Tempat Pendidikan Bisa Jadi Klaster Covid-19 Jika Tak Patuhi Prokes
Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, mengizinkan kembali diberlakukannya sekolah tatap muka mulai awal tahun 2021. Jubir Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengingatkan lembaga pendidikan bisa menjadi klaster penularan Covid-19 apabila tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Perlu diingat, instansi pendidikan dapat menjadi salah satu klaster penularan Covid-19 apabila aktivitasnya tidak berpedoman pada protokol kesehatan," kata Wiku saat konferensi pers di akun Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (24/11).
Oleh karena itu, Wiku mengimbau agar sekolah benar-benar memenuhi standar protokol kesehatan mulai dari ketersediaan sarana sanitasi hingga alat pengukur suhu tubuh. Selain itu, mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan dan menerapkan wajib masker.
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
-
Apa harapan orang tua untuk anak sekolah? Tak bisa dipungkiri, peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar kepada anak memiliki dampak yang mendalam pada perkembangan akademis dan pribadi anak.
-
Apa yang harus orang tua lakukan saat anak belajar? Temani Anak Belajar Menemani anak ketika belajar dan duduk bersama mereka merupakan cara yang bisa Anda lakukan. Walau begitu, hindari penggunaan smartphone atau laptop, Anda bisa membaca buku sambil menemani anak belajar.
-
Bagaimana Kemenkes ingin memastikan RS tetap memenuhi standar? Syahril bukan bermaksud agar rumah sakit mengurangi tempat tidur. Namun, tetap ikut aturan memenuhi kriteria KRIS demi kenyamanan pasien.'Kita berharap rumah sakit tidak melakukan pengurangan tempat tidur, karena rugi juga dia kalau mengurangi, cuma harus diatur tadi memenuhi KRIS,' ucapnya.
-
Mengapa penting teknik belajar yang tepat? Terdapat beberapa metode belajar yang dapat membantu meningkatkan pemahaman serta daya ingat siswa, di antaranya adalah: Teknik Pomodoro, Mind Mapping, Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review), Belajar dengan mengajar, Spaced Repetition, Active Recall, Elaborative Rehearsal.
-
Bagaimana cara mencegah komplikasi? Komplikasi merupakan penyakit yang bisa dicegah sedini mungkin dengan rutin mengatur pola hidup sehat.
Sekolah juga wajib memiliki pemetaan seluruh elemen sebaran Covid-19. Misalnya, kondisi kesehatan atau riwayat komorbid, risiko perjalanan pulang pergi termasuk akses transportasi yang aman, serta riwayat perjalanan dari daerah dan zona risiko tinggi dan kontak erat.
"Pemeriksaan rentang isolasi mandiri yang harus diselesaikan pada kasus positif. Kemudian juga persetujuan komite sekolah atau perwakilan orang tua atau wali," ungkap Wiku.
Wiku sangat berharap semua tahapan dan protokol ini dijalankan dengan baik dan tidak terjadi kelalaian.
"Pada intinya, seluruh upaya yang sedang dilakukan saat ini adalah adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat produktif aman Covid-19 yang secara prinsip bertahap dari prakondisi, timing, prioritas, koordinasi pusat daerah, dan monitoring evaluasi," ungkap Wiku.
Perlu Ada Simulasi
Wiku juga menjelaskan, untuk memulai kegiatan belajar mengajar tatap muka perlu dilakukan simulasi terlebih dahulu. Minimal 1,5 bulan untuk berlatih agar ada pembiasaan saat kebijakan belajar tatap muka resmi dilakukan.
"Semua simulasi serta pembukaan yang bertahap ini akan berhasil dilaksanakan jika sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan lintas kementerian lembaga terjalin dengan baik," ungkap Wiku.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaNamun sekolah berasrama dan pondok pesantren tidak terlepas dari potensi terjadinya perilaku menyimpang oleh pelajar.
Baca SelengkapnyaPihak sekolah juga wajib berdiskusi dan mendengarkan opini dari orang tua murid sebelum melakukan study tour.
Baca SelengkapnyaAkibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaSMPN 8 Tangerang Selatan memberlakukan lockdown selama 14 hari karena adanya kasus cacar air dan gondongan di sekolah.
Baca Selengkapnya“Ya agar sekolah berkoordinasi dan kooperatif. Yang terpenting itu kok, kalau cepat kooperatifnya, itu cepat selesai,” kata Komisioner KPAI Dyah
Baca SelengkapnyaMuhadjir mengaku mendapatkan laporan adanya pelanggaran PPDB seperti jual beli kursi di sekolah.
Baca Selengkapnya