Satgas Jelaskan Metode Pengembangan Lima Vaksin Covid-19 Digunakan di RI
Merdeka.com - Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan, ada lima jenis vaksin Covid-19 yang saat ini digunakan di Indonesia, yaitu, Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna dan Pfizer.
Lima jenis vaksin ini sudah mendapatkan emergency use listing (EUL) dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Lima vaksin ini memiliki metode pengembangan berbeda.
Untuk vaksin Covid-19 Sinovac, Sinopharm dan AstraZeneca, dikembangkan dengan seluruh bagian virus. Sementara Moderna dan Pfizer, dikembangkan dengan bagian genetik tertentu dari virus.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang mengembangkan vaksin kanker Rusia? Direktur Jenderal Pusat Penelitian Medis Radiologi Kementerian Kesehatan Rusia, Andrey Kaprin, menyampaikan 'Rusia telah mengembangkan vaksin mRNA sendiri untuk kanker, yang akan didistribusikan secara gratis kepada pasien.'
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Siapa yang mengembangkan vaksin flu pertama? Para ilmuwan mulai mengisolasi virus flu pada tahun 1930-an, dan pada tahun 1940-an, Angkatan Darat AS membantu mensponsori pengembangan vaksin untuk melawan virus tersebut.AS menyetujui vaksin flu pertama untuk penggunaan militer pada tahun 1945 dan untuk penggunaan sipil pada tahun 1946.
-
Kapan Bio Farma mulai meneliti vaksin? Pada 1902 lembaga tersebut mulai meneliti berbagai vaksin yang diperuntukkan bagi kesehatan masyarakat.
"Secara sederhana, dari berbagai jenis vaksin Covid-19 yang dikembangkan kita dapat kategorisasikan proses pengembangannya berdasarkan bahan baku yang digunakan," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan dalam YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (26/8).
Selain metode pengembangan, target populasi dari lima jenis vaksin Covid-19 ini bervariatif. Berikut perbandingan metode pengembangan dan target populasi vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia:
1. Vaksin Sinovac
Metode pengembangan: Inaktif atau virus dimatikan/dilemahkan
Rekomendasi Target dari BPOM:Usia lebih dari 12 tahun
Rekomendasi target penerima vaksin dari WHO:
Penderita gangguan jantung, pernapasan, obesitasPenyintas Covid-19*Penderita HIV +*Penderita gangguan imun*Ibu hamilIbu menyusui
*Dengan anjuran tenaga kesehatan
2. Vaksin Sinopharm
Metode pengembangan: Virus yang dilemahkan
Rekomendasi Target dari BPOM:Usia lebih dari 18 tahun
Rekomendasi target penerima vaksin dari WHO:
Penyintas Covid-19*Penderita HIV +*Ibu menyusui
*Dengan anjuran tenaga kesehatan
3. Vaksin AstraZeneca
Metode pengembangan: Menggunakan vaksin vektor virus
Rekomendasi Target dari BPOM:Usia lebih dari 18 tahun
Rekomendasi target penerima vaksin dari WHO:
Penderita gangguan jantung, pernapasan, obesitasPenyintas Covid-19*Penderita HIV +*Penderita gangguan imun*Ibu hamilIbu menyusui
*Dengan anjuran tenaga kesehatan
4. Vaksin Moderna
Metode pengembangan: Menggunakan mRNA.
Rekomendasi Target dari BPOM:Usia lebih dari 18 tahun
Rekomendasi target penerima vaksin dari WHO:
Penderita gangguan jantung, pernapasan, obesitasPenyintas Covid-19*Penderita HIV +*Penderita gangguan imun*Ibu hamilIbu menyusui
*Dengan anjuran tenaga kesehatan
5. Vaksin Pfizer
Metode pengembangan: Seperti Moderna, pengembangan vaksin Pfizer menggunakan mRNA.
Rekomendasi Target dari BPOM:Usia lebih dari 12 tahun
Rekomendasi target penerima vaksin dari WHO:
Penderita gangguan jantung, pernapasan, obesitasPenyintas Covid-19*Penderita HIV +*Penderita gangguan imun*Ibu hamilIbu menyusui
*Dengan anjuran tenaga kesehatan.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaPelatihan yang diberikan oleh Biofarma maupun Unpad di masa mendatang para peniliti tersebut bisa mempunyai pabrik vaksin di negara mereka masing-masing.
Baca SelengkapnyaPengumuman penerima penghargaan Nobel adalah salah satu yang dinantikan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui BUMN bersama MSD sepakat tingkatkan edukasi tentang HPV.
Baca SelengkapnyaVaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaVirus yang sudah merebak di China ini disebut-sebut mirip Covid-19.
Baca SelengkapnyaBiofarma mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp2,21 triliun.
Baca SelengkapnyaVaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.
Baca Selengkapnya